《Sharing Materi with IWF》Karakter 3D

Advertisement

Materi: Karakter 3D

Hari, tanggal: Jumat, 4 Agustus 2017

Pembawa materi: Flo

Sumber:-

Selamat siang, Fams. Apa kabar?

Beberapa waktu lalu IWF mengadakan kelas materi lagi, lho. Dan kali ini materi yang dibawakan oleh Flo adalah karakter 3D.

Apasih karakter 3D itu? Penasaran nggak, Fams? Penasaran kan? Ayo, kita simak penjelasannya di bawah ini😆

========

Hari ini aku bakal bawain materi tentang karakter 3D(dimensi) atau 3D character.

Karakter 3d dalam dunia kepenulisan emang inti banget istilahnya one packeted. Apalagi hal lumrah kalau beberapa penulis banyak yang bilang, "kok karakternya gak dominan yah?" "tokohku jadi flat semuanya ..." atau "karakternya gak bisa muncul gak ada rasanya sama sekali malah lemah yah?" dan sebagainya...

+ Boleh aku tanya dulu, adakah yang tau apa yang dimaksud karakter 3D?

✏Karakter yang terasa nyata?

✏Karakter yang begitu hidup di mata pembaca?

✏Karakter yg bener-bener sampe ke hati pembaca,

✏Karakter yang biasanya ada di dunia real?

+ Yup, jawabannya semuanya benar 👏👏

Nah merunut pada kbbi sendiri,

Karakter adalah sifat-sifat kejiwaan akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain baik itu tabiat, watak dll. Sedangkan 3D atau 3 dimensi sendiri yaitu, ilusi yang menyajikan kedalaman atau jarak yang yang berbeda, juga menyajikan gambaran yang lengkap dan harus sesuai kenyataan.

Jadi lebih singkatnya karakter 3d adalah all about someone atau personage baik moral, tabiat, watak, sosial, kehidupan, fisikal dan lainnya, yang di suguhkan secara rinci dan mendetail sesuatu yang lebih luas tanpa keluar dari jalur tokoh itu sendiri. Karena dengan menceritakan karakter tokoh kita secara rinci akan lebih menguatkan karakter tokoh itu sendiri. Juga pembaca akan lebih mengenal atau membayangkan sosok karakter dalam cerita tersebut.

Dalam menulis karakter 3d sendiri kita jangan menyepelekan hal-hal kecil yang kemungkinan *tidak terlalu penting untuk dibahas" contohnya?

Aku ambil dari novel kesukaanku yah ... Karya Pidi Baiq trilogi yaitu Dilan,

• Disana diceritakan bahwa Dilan suka sekali mengendarai motor tuanya.

• Dibalik karakter Dilan yang badboy atau slengean, Dilan adalah anak yang cerdas juga religius.

• Gayanya yang nyentrik dan mukanya yang khas orang Bandung pun Pidi Baiq menceritakan semuanya disana.

Advertisement

Bagaimana, apa kalian menangkap maksudku disana? Jadi hal kecil yang mungkin sepintas kita pikirkan gak berguna atau gak terlalu penting, bisa menjadi ciri khas dalam cerita kita atau nyawa tersendiri agar karakter lebih hidup.

Kenapa terlalu rinci? Kenapa terlalu mendetail? Kenapa atau memang harus kita jelaskan juga? So, not problem mau dimasukin atau kalian ceritakan atau enggakpun tapi satu jawabanku cerita kalian gak akan berasa, tokoh kalian bisa jadi flat, antara karakter yang ini dan itu akan sama aja, dan juga gak ada yang spesial dalam ingatan pembaca setelah ia selesai membacanya.

Kalo jatuhnya malah bikin boring gimana? Kunci utamanya kalian harus berlatih Story Telling, bukan hanya menceritakan juga, tapi disini kalian juga perlu menunjukan coba kalian kombinasi antara menunjukan dan menceritakan sehingga karakter kalian akan lebih balance gunakan juga permainan PoV disetiap deskripsi, narasi, juga dialog.

Contoh mentah :

•Umum

Nama lengkap : Alit Princes kahyangan

Nama panggilan : Alit

Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 25 tahun

Tanggal lahir : 01-januari-1992

Tempat lahir : Skotlandia

Profesi : IRT (ibu rumah tangga)

Etnis : Sunda

•Fisikal

Tinggi : 155 cm

Berat : 45 kg

Bentuk wajah : bulat

Warna kulit : putih

Warna lambut : hitam

Model rambut : pendek

Bentuk dan warna mata : belo, coklat

Sesuatu yang unik : mempunyai tahi lalat di bawah bibirnya dan tanda lahir di betisnya

•Latar belakang kehidupan

Kelebihan : pandai memasak

Kekurangan : ceroboh saat berjalan

Keterampilan : pandai membuat kue

Ketidakmampuan : tidak bisa berbahasa inggris

Hobi : bernyanyi

Bakat : bernyanyi dan memasak

Kebiasaan : tertidur saat menonton televisi

Daerah tempat tinggal : Bali, indonesia

Deskripsi rumah : rumah adat bali, luas kesamping, satu lantai.

Tetangga sekitar : ramah, namun banyak yang sering bergosip.

Kesehatan : mempunyai penyakit lambung

•Kepribadian

Karakter : baik, ramah, emosian, cerewet

Moral : isi sendiri

Ketakutan : Isi sendiri

IQ : isi sendiri

•Dalam cerita

Berperan sebagai : Alit, Irt yang pinta berpendidikan dan cerdas namun ia di poligami oleh suaminya 😂😂 (protagonis)

Konflik : isi sendiri

Kejadian utama : isi sendiri

Udah yah, maaf kurang lebih keterangan nya seperti itu banyak kurangnya sih sisanya gak jauh dari biodata aja sih.

Nah buat contoh matangnya seperti ini, ada narasi, deskripsi, dan dialog jikalau ada yang bertanya bagaimana

Advertisement

Contoh matang, :

Alit murka, matanya memerah menahan amarah ... Ia memutar tubuhnya, dengan itupun rambut pendeknya yang tergerai ikut menembus arah angin dan berterbangan kebelakang. "Dasar wanita jalang!" hardiknya, ia menunjuk tepat dihadapan wanita itu "Berani sekali kau menggoda suamiku!" Alit tak kuasa menahan amarahnya, ia menampar wanita itu telak di pelipis kanannya.

Tutorkupun dulu bilang gak usah bikin karakter yang perfect tapi bikin karakter yang manusiawi. Seperti apa? Kelemahan, keunikan dan juga kebiasaan yang emang beda atau anti mainstream. Cacat? Ia, karna gak semua hal itu harus perfect atau perfeksioniskan?

Dan juga jikalau kamu mempunyai basic dalam desain atau drawing lebih bagus. Coba tonjolkan karakter fisikal dalam gambar itu agar lebih kentara pembaca melihatnya dan agar kamu tak perlu begitu lelah mendeskripsikan tokohmu seperti apa.

So ... Jikalau kamu ingin membuat karakter yang mempuni cobalah jangan lelah atau malas untuk membuat karakter 3d yah 👍👍👍 good luck ... Thank's guys udah mau ikuti materi yang aku bawakan hari ini 🙏🙏

========

Q1: Jadi kalo mau bikin karakter 3 D itu harus serinci rincinya?

A1: Ia, harus rinci tapi ngolahnya harus tepat.

Q2: Kalo udh kelanjur bikin cerita yang ga terlalu menonjolkan ciri karakternya, gimana?

A2: Ada dua opsi yang bisa kamu lakukan, yakni revisi atau rombak. Tapi kalo belum kentara sampai chapternya bentar lagi end bisa kamu revisi.

Q3: Aku udah pernah buat tokoh yang detail gitu ya. Tapi tokohku masih tetap flat. Atau hanya beberapa yg keliatan 3d. sisanya flat kayak hidup aku :v

Jadi, gimana caranya menghidupkan setiap karakter yg berbeda?

A3: Mungkin ada dikekonsistenan kamu terhadap karakter tokohmu, coba Mainkan lagi karakter disetiap ceritamu.

Q4: Terus biasanya karakter 3 D ada di cerita kayak gimana?

A4: Disemua cerita mau itu genrenya apapun.

Q5: Banyak orang bilang kali bikin cerita pake POV itu bikin readers males baca. Kalo menurut ka flo gimana?

A5: Tergantung PoV apa dulu? Justru itu kalo gak bisa ngolahnya coba latih dulu terkadang bukan hanya PoV yang bikin bosen tapi cara atau teknik kitanya yang salah.

Q6: Kak Flooo... kalo udh bkin karakter 3D, terus tokoh2nya ini ternyata pada bab kesekian puluh dia berubah dengan sendirinya gimana, ya? Kan kadang tokoh bergerak sendiri tuh. Apa perlu dibalikin kalau melenceng? Nanti jadi kaku nggak? Terus gimana ya caranya buat review balik karakter yg kita buat, soalnya susah kalau buat sendiri review sendiri.

A6: Ini pake teknik sebab-akibat ... Memang tokoh harus konsisten tapi kalo mau berubah pake sebab-akibat ... Awal-akhir ... Gak perlu balikin juga kak, yang jelas coba mainin ceritanya supaya pembaca gak bingung atau ambigu dengan perubahan itu sendiri. Kaku balik lagi kepenulisnya, kalo jelas dan gak mempersulit pembaca pasti gak kaku. Review balik kalau aku sendiri yah baa ulang lagi karakter kita ini pas enggak yah apa yang harus diubah selanjutnya atau harus gimana jadinya. Yang jelas yang lebih tau karakter tokoh kita yah kita sendiri, cerita juga ada di kita jadi yah gimana review balik tokohnya kita sendiri harus baca ulang cerita kita 😂😂

Q7: Kalo dalam cerpen gimana? Kan singkat tuh, atau kalo di cerpen gak pernah dibikin 3d?

A7: Nah kalo di cerpen tergantung kamu, jikalau kamu pakai lebih bagus tapi tidak harus sedetail itu kamu pakai point yang memang menurutmu penting saja ok 👍👍

Q8: Katanya harus cintai tokoh kalo mau bikin karaktet 3D.Tapi kalo misal suka nyiksa tokoh itu gimana ya? Katanya biar pembaca jadi kasihan atau empati gitu sama tokohnya. Jadi mana yang bener dan apa yang harusnya dilakuin?

A8: Wahh ... Genrenya apa horror apa anak tiri yang disiksa ... Mencintai itu kamu udah mengenal karakter tokohmu sendiri kan? Otomatis kamu udah mau mencintai tokohmu, mau kamu bikin tokohmu happy end atau sad aja itu hak kamu.

Aku kutip dari salah satu editornya "Buat pembaca mencintai karaktermu, bukan ceritamu" pasti gak semua karaktermu antagoniskan?

Q9: Apa yang paling diperhatikan kalau mau pakai POV? Karena sulit memperluas adegan karena terpaku sama POV?

A9: Kalo aku personal gak ada yang susah kalo emang comfort zone kita di PoV satu misalkan udah pake itu aja ... Kecuali kamu mau pake PoV campuran itu yang harus pintar memilah antar scene disetiap chapter ...

========

Wah, Fams! Sharing materinya udah selesai. Semoga bermanfaat, ya.

Kritik dan sarannya kami terima dengan baik. Sekian dan terima kasih.

    people are reading<Sharing Materi with IWF>
      Close message
      Advertisement
      You may like
      You can access <East Tale> through any of the following apps you have installed
      5800Coins for Signup,580 Coins daily.
      Update the hottest novels in time! Subscribe to push to read! Accurate recommendation from massive library!
      2 Then Click【Add To Home Screen】
      1Click