《Totally My Type》Chapter 6
Advertisement
Aku ragu. Aku ingin menekan bel di pagar tembok rumah Renjun, tapi aku harus mengatakan apa dan harus bagaimana? Apa aku harus memasang senyuman termanis hingga membuatnya terserang penyakit gula? Atau senyuman menggoda agar dia terpesona?
.
Argggh! Aku gila!
.
Lalu apa yang harus kukatakan padanya?
.
Bagaimana kabarmu? Pasti baik-baik saja. Lalu bagaimana kabar Maru? Ah, itu terlalu biasa.
.
Kemana saja kau selama ini? Aku sudah tidak melihatmu lebih dari seminggu, kau tidak berniat mengajakku berlibur? Ey! Dia pasti mengira kau gadis aneh, Lee Hea!
.
Aku terlonjak kaget, gerbangnya terbuka. Ibu Renjun keluar dengan tangan yang repot membawa beberapa kantong sampah. Aku segera menyoja serta memberi salam, beliau tersenyum sembari meletakkan kantong sampah itu di tanah.
.
"Lee Hea, kan?" Aku tersenyum. "Apa kau mencari Renjun?" Aku mengangguk. Jika dilihat dari mimik wajahnya, sepertinya aku akan kecewa. "Renjun sedang pergi, dia sibuk sekali akhir-akhir ini. Dia akan pulang nanti malam, apa kau bersedia menunggu?"
.
Ah, dia pulang malam? Aku melirik sekilas jam tangan yang melingkar manis di pergelangan tangan, pukul 05.15 PM. Haruskah aku menunggunya? Aku terlalu berani jika menunggunya, mungkin pulang adalah pilihan tepat.
.
"Sepertinya–"
.
"Tunggulah sebentar lagi! Dia akan pulang pukul tujuh malam. Aku dengar dari Renjun, kau bisa memasak. Apa kau bersedia membantuku menyiapkan makan malam? Renjun pasti sangat senang jika dia bisa memakan masakanmu."
.
Kapan aku memberitahu Renjun? Ah! Waktu makan es krim.
.
"Aku akan membuang sampah terlebih dahulu, kau masuklah! Anggap saja rumah sendiri, kau pernah ke dapur kami bukan? Kau bisa langsung ke sana."
.
.
.
"Ibu, aku pulang!" Suara Renjun menggema di setiap ruangan, aku segera menghampirinya. Tidak peduli dengan penampilanku yang sudah berantakan, aku mengikat asal rambutku karena membantu memasak tadi. Aku juga masih mengenakan apron.
.
"Selamat datang!" Seruku, ia nampak terkejut. "Ibumu sedang pergi membeli cumi kering untuk ayahmu. Dia akan sedikit lama." Dia terpaku. Beku tanpa suara. Apa ada yang aneh? Kenapa dia menatapku tanpa berkedip?
Advertisement
.
"Renjun?" Lirihku. Ia menggeleng keras seraya tersenyum menampakkan giginya.
.
"Oh, seperti itu." Renjun segera melepas sepatu kets miliknya. Setelah ini apa yang harus kukatakan? Oh, aku sama sekali tidak tahu. Haruskah aku mengatakan, bagaimana harimu? Apa menyenangkan? Biarkan aku yang membawa mantel dan tasmu.
.
Ough, itu seperti...yah, seperti itulah.
.
"Apa makan malam sudah siap?" Tanyanya sembari berjalan mendekatiku, dia berhenti tepat di hadapanku dengan jarak yang tidak terlalu jauh. "Aku sangat lapar. Apa kau membantu ibuku memasak?" Aku mengangguk. "Apa ibumu tahu kau di sini? Mungkin dia khawatir padamu."
.
"Aku sudah menghubungi ibuku, beliau bilang tak apa jika aku membantu di sini."
.
"Hanya membantu? Kau tidak makan malam bersama keluargaku?"
.
"Tentu saja dia akan makan malam bersama kita." Ibu Renjun menyela, beliau melebarkan celah pintu hingga tubuhnya masuk sempurna. Renjun segera membantu membawakan dua kantong plastik ke dapur.
.
.
.
"Ibu, apa kita tidak segera makan saja? Hea pasti sudah lapar. Ayah pasti akan lama." Ujar Renjun sembari melirikku sekilas –dia duduk di samping kiriku–
.
"Tunggulah sebentar! Ayah bilang jika dia akan pulang cepat."
.
"Ayah pulang!" Suara berat terdengar di depan, ibu Renjun segera beranjak dari hadapan Renjun. Menyambut kepulangan suaminya. Omo! Apa Renjun berpikir jika apa yang kulakukan tadi sama seperti ibunya sekarang?
.
Ah, jelas tidak. Dia terkejut karena aku berada di rumahnya. Mungkin aku hanya seperti adik yang menyambut kakaknya, Renjun pasti berpikir seperti itu –Renjun lebih tua satu tahun dariku–
.
"Apa ini teman Renjun yang bernama Hea?" Suara berat itu terlihat lelah namun mencoba untuk tetap riang menyambutku. Aku segera beranjak seraya menyoja setelah melihat sosok paruh baya itu datang ke meja makan.
.
"Selamat malam, Lee Hea imnida." Aku tersenyum, beliau menyuruhku untuk duduk.
.
"Bukankah ini seperti makan malam keluarga yang utuh? Renjun ingin sekali punya saudara." Ujar ayahnya sembari terkekeh. Ah, di luar harapanku. Kupikir, beliau akan menganggapku sebagai... yah, sebagai calon menantunya?
Advertisement
.
Aish! Aku mulai lagi.
.
"Mereka tidak pantas menjadi saudara, mereka serasi seperti kita." Ujar ibu Renjun sembari tersenyum ke arah ayah Renjun.
.
Oh! Rasanya aku ingin mengangguk setuju dengan pernyataan ibu Renjun namun ada sisi diriku yang merasa malu dengan pernyataan itu. Aku ingin makan malam ini segera selesai, aku ingin pulang. Rasanya sisi diriku yang merasa malu lebih kuat.
.
.
.
"Kau makan malam bersama keluarga Renjun?" Yena bertanya keras hingga atensi beberapa pengunjung kafe tersita, Yena segera menyoja meminta maaf. "Ini langkah yang bagus. Seharusnya kau melakukan ini dari dulu. Kau harus jujur pada dirimu sendiri, Hea-ah!" Yena segera menyesap americano di hadapannya.
.
"Aku hanya tidak ingin merusak hubungan pertemanan kami."
.
"Teman? Dia menganggapmu lebih dari itu. Untuk apa dia meminta fotomu? Untuk apa dia mengajakmu makan es krim bersama? Untuk apa dia mengantarmu pulang? Untuk apa dia memberimu kalung saat ulang tahunmu?"
.
"Tunggu... Aku tidak pernah mengatakan apapun padamu mengenai Renjun, bagaimana kau bisa tahu itu semua?" Gelagat Yena berubah menjadi aneh, ia seakan akan kehabisan kata-kata. "Kau mengintai kami berdua?" Yena diam. "Jawab aku, Yang Yena!"
.
"Baiklah! Aku memang mengintai kalian berdua. Aku benar-benar kesal karena kau terus mengelak dan membohongi perasaanmu sendiri. Sebagai teman baikmu, aku ingin kalian bahagia. Kalian nampak serasi dan saling tertarik. Tapi kalian membuatku geram karena tidak bisa menyampaikan perasaan kalian."
.
Aku takjub dengan Yena, dia bisa mengatakan hal itu hanya dengan mengambil napas satu kali. Aku ingin bertepuk tangan sekarang, tapi kuurungkan.
.
"Aku dengar, Yoon Sanha menyukaimu. Aku berusaha mati-matian saat berada di rumah kakeknya untuk menggoda bocah itu," Mataku melebar. "Aku berhasil menggodanya, dia tidak akan menganggu kalian."
.
"Berhasil? Apa yang kau lakukan padanya? Kenapa kau melakukannya?"
.
"Dia berencana menghalangi Renjun untuk mendekatimu, dia ingin menggodamu. Maka dari itu dia mengundangmu untuk ikut ke rumah kakeknya, dia berusaha mencuri first kiss-mu." Ujar Yena dengan suara lirih di akhir kalimat. "Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi."
.
"Terimakasih, Yena-ah! Kau menyelamatkanku dari monster." Aku segera menjabat tangan Yena yang nampaknya tak senang. "Kau nampak tak senang dengan ini."
.
"Aku jatuh cinta pada Yoon Sanha. Bagaimana bisa? Aku benar-benar gila karena dia. Sanha benar-benar romantis. Sebenarnya aku tidak menginginkan ini, tapi..."
.
"Kau harus menerima perasaan itu, Yena! Fighting!" Aku tersenyum lebar sembari mengepalkan tangan ke udara.
.
"Aku tidak bisa percaya jika aku menyukai orang picik itu."
.
.
.
Hari pembukaan sekolah. Awal Maret yang masih dingin. Aku melangkahkan kaki menuju auditorium, upacara pembukaan semester lima akan segera dimulai. Pita biru yang waktu itu melekat di rambutku, kalung dari Renjun selalu tergantung di leherku. Senyumku benar-benar cerah sekarang, ini adalah waktu yang paling kusuka. Aku akan sering bertemu dengan Renjun.
.
"Lee Hea!" Seperti biasa, Yena selalu menantiku sebelum masuk auditorium. Aku segera menghampirinya. "Kau pasti sangat senang sekarang." Aku hanya tersenyum menanggapinya. "Oh! Huang Renjun!" Yena mengalihkan pandangannya, tangannya melambai di udara.
.
Aku segera mengikuti arah pandangnya, dia benar-benar Huang Renjun. Dia nampak lebih terlihat kusut, tidak bertenaga, dan lesu. Ada apa dengannya?
.
.
.
.
Advertisement
- In Serial70 Chapters
The Devil King
This story is a Frame Story (story within a story), and as such will contain two summaries to denote both. A man was summoned from his home world to another to serve as a Hero for the desperate Human race. Where, in between the worlds, he is tortured whist obtaining specialised abilities and a Class. However, just as he enters this new world, he is slain by way of dragon fire. Afterwards, his soul is picked up by a Goddess called Azazel and strikes a bargain with her. For a new life upon her world, he will give her entertainment. Unbeknownst to himself, she has more plans for him than simple “entertainment”. Ah, but the Universe has its own plans for the man who was summoned. Be it for good or for ill, the worlds will note the rise of something more. ***** Sarah, the Goddess of Iridescent Colours, is the Goddess Queen of the Terran Pantheon after marrying a being called the Ageless who is the God King of said Pantheon. However, after many a century of being together, and giving birth to their only child, she has come to suspect her husband of breaking the oldest laws set aside within the Universe. Tampering or re-writing a being's Story. Of which contains a being's everything; from birth to death, everything is written within their Story. Tampering with such books would not only mark the being, but cause the Librarians who take care of such items to fly into a rage and slay the perpetrator. However, with the Ageless being the fifth strongest being within the Universe, she doubts if she could find a Librarian strong enough to slay her husband for the crimes he has committed. How did she come to suspect him? Her own story contains many pages which were re-written, and the one who has access to it is both herself and her husband. Therefore, she searches for answers, and has been given the story titled The Devil King in order to find that which she desires. Even if the cost is to read the whole book before she could act fully. Special thanks to Hot-Gothics/Agelyn Starr for the cover art. If you would like to view the full artwork, click here. This can also be found on a website run by a good friend and fan of my work. One that I've both bought and given my blessing to run. https://terranlibrary.com/
8 155 - In Serial31 Chapters
Shieldmaiden of Gondor - Aragorn Romance
In which a lady of Gondor and the meant-to-be king begin a friendship that will pull them into much more.(Completed)
8 193 - In Serial61 Chapters
the shire is burning [eddie munson x OC]
Willow Jenkins is in love with Steve Harrington. Steve Harrington is still in love with Nancy Wheeler.What happens when Willow proposes a deal to Eddie Munson he can't refuse?(fake dating slowburn, updates every wednesday & sunday! cross-posted on ao3)
8 224 - In Serial54 Chapters
Chasing the nerd ✓
Meet Rachel BrodyEverything comes easy to her. She has it all. Fame, money, boys. In one word popular. A Goddess amongst commoners. She is even the Queen in her own land as everyone say. The Rachelland. When she wants something she would turn the world upside down until she gets it.Meet Noah CooperHe is a very privite person. Always keeps to himself and hides behind his glasses. He is nerdy and he owns it not caring what people will say.He just wants to stay invisible from people like her, to stay focused and work his ass off to reach his goals. No distractions.You know they say when people make plans God laughs from above. a car crash will bring those two together. And he will be the one thing she's ever wanted that badly but she can't have.Or can she? (This story is not edited so bear with me with grammar errors, missing words etc! After I'm done I'll attend to it! Thank you!!!!)Highest ranking #1 in #collegeromance (05/10/2020)#1 in #glasses(07/12/2019)#1 in #chasing (15/05/2020)#1 in #popular (08/09/2021)#5 in #lovestory (08/09/2021)#1 in #millionaire (07/10/2021)#4 in #thewattys2021 (28/10/2021)#1 in #love (31/01/2022)
8 109 - In Serial19 Chapters
Short Poems
Hey guys!! This is where I'll be posting the poems I've written. I pretty much just write free verse. Although, I do try to rhyme. They're all very personal to me, so I hope you enjoy them. :)**This book is completed for now, but if I think of any more poems I'll definitely add them! :)
8 129 - In Serial25 Chapters
Reader x Toothless (how to train your dragon) Toothless x Reader
Y/n is a night fury. Thought to be the last one of her kind. And then things changed. Y/n met Toothless. And hiccup. And the twins. Life changed into an adventure. In some chapters, I give you options. You get to choose how you want to respond and act. This story is funny. And you get to choose your own way through the story. And you get to fall in love with Toothless. I'd call that a triple win. Care to join me on this adventure? It might just be fun. [COMPLETE]If you like Humor and Superheroes, check out my other story: Ghost of a HeroStarted Sunday, July 10, 2016Completed Sunday, November 13, 2016[I AM NO LONGER TAKING REQUESTS][MOST OF THIS IS PURELY UNEDITED, AND I WROTE IT AT AGE 14 SO BE PREPARED FOR GRAMMATICAL MISTAKES]
8 84