《He Is Mine》9. Bertanggung jawab

Advertisement

Shen Qingqiu terbangun dari mimpi buruknya, tampak cahaya jingga telah menyeruak masuk menandakan hari telah senja.

Shen Qingqiu segera bangkit dan membersihkan diri, berganti baju lalu pergi menemui seseorang. Sebelumnya dia terus menghubunginya, tetapi karena tak ada respon terpaksa Qingqiu menemuinya sebelum terlambat.

Shen Qingqiu memencet bel berkali-kali, tetapi sepertinya tak ada orang di apartemen mewah itu.

Tidak lama, setelah dia memutuskan untuk pergi, dia bertemu dengan Qingyuan di lorong koridor.

"Shen Qingqiu? Apa aku tidak salah liat? Kau datang mencariku?" Qingyuan tampak senang.

"Gege ... Kau belum membuat laporan yang tadi aku katakan ke kepolisian, bukan?" tanya Qingqiu ragu.

"Seperti yang kau inginkan, aku langsung membuat laporan. Dan kau tahu? Daerah yang kau laporkan memang terkenal kawasan kumuh dengan tingkat kejahatan tertinggi, selama ini kepolisian kesulitan melacak karena tidak ada laporan warga yang mengeluhkan itu, dan setelah kau melaporkannya, maka tim gabungan segera bergerak. Dan kau tahu apa yang terjadi dan dari mana aku?"

Tiba-tiba perasaan Qingqiu mendadak tidak enak.

"Kepolisian telah menemukan bukti, dan saat ini Binghe tengah diamankan di kepolisian. Aku barusan dipanggil sebagai saksi."

Jantung Qingqiu mencelos, kenapa semua berjalan begitu cepat dan mengarah persis seperti mimpinya, segala ketakutannya akankah menjadi kenyataan?

"Di mana A-Luo sekarang?"

"Kantor polisi wilayah Tianjin."

Qingqiu tak banyak bicara, dia langsung bergegas pergi meninggalkan Qingyuan yang tampak bingung.

______

Qingqiu terlihat sedang bicara dengan salah satu anggota kepolisian yang menangani kasus itu. Sesekali matanya melirik ke arah sudut jeruji besi di mana seorang anak muda terlihat bingung dan tak mengerti yang sedang terjadi.

Matanya tampak cerah saat mengetahui Qingqiu datang. Seolah ada sebuah harapan besar di sana. Mendadak dia teringat kata-kata Binghe di dalam mimpi, di mana Binghe mengatakan jika dirinya malah yang menginjaknya hingga jatuh semakin dalam ke jurang.

Apa aku begitu berhati dingin membuat anak ini mendekam selama lima tahun di penjara, menghancurkan masa depannya?

Advertisement

Shen Qingqiu tidak lagi berpikir dua kali dan langsung mengatakan maksud kedatangannya.

"Aku ingin menarik semua laporan yang tadi Tuan Qingyuan buat berdasarkan keterangan dariku."

"Maaf Tuan, tidak bisa, kasus telah berjalan, bukti telah ditemukan di rumah tersangka, juga tersangka mengakui jika dia dibayar untuk mengantarkanya ke suatu tempat."

Shen Qingqiu hanya bisa menunduk. Meremas jemarinya sendiri. Wajahnya memucat. Apa semua telah berakhir, tak bisa lagi diperbaiki? Apa semua ini memang harus benar-benar mereka lalui? Penderitaan Binghe, yang akan berakhir dengan kehancuran dirinya ditangan muridnya.

"Izinkan aku bicara kepada A-Luo."

"Silakan."

Shen Qingqiu beranjak dari kursi berjalan ke sudut ruangan, jeruji besi sebagai penghalang di antara mereka. Pemuda itu terlihat tampan dengan mata cerahnya, sungguh tak pantas dia berada di tempat seperti ini. Dia adalah mutiara langka berwarna hitam yang tak sama dengan koral jalanan.

Binghe berdiri sambil menggenggam erat besi yang memisahkan mereka. Menatap Qingqiu penuh harapan.

Qingqiu yang ditatap merasa semakin bersalah, menunduk, sampai akhirnya dia bicara.

"Jangan takut, aku akan segera mengeluarkanmu," akhirnya sebuah janji Qingqiu ucap.

"Aku tidak takut, aku percaya Shizun akan membebaskanku, tetapi ..." tiba-tiba mata yang begitu cerah itu meredup, "murid ini mempunyai satu permintaan, bisakah Shizun kabulkan?"

"Katakan?"

"Ibuku sedang sakit parah, sepertinya hari ini dia belum makan. Bisa tolong Shizun berikan ini untuknya." Binghe mengeluarkan satu buah bapau yang telah kempis dari tubuhnya dan lapisan luarnya tampak kotor.

"Ini ...," katanya menggantung saat menerima bapau kotor itu.

"Itu masih bisa dimakan, itu hanya terjatuh saat petugas menyeretku tadi." Binghe menunduk.

"Aku akan memberikannya kepada ibumu, kau istirahat saja dulu ya, aku berjanji akan segera mengeluarkanmu." Sekali lagi Qingqiu berjanji.

Shen Qingqiu keluar dari kantor polisi dengan hati hancur, bapau kotor dia genggam erat hingga tak berbentuk. Binghe yang selalu tersenyum dan tak akan pernah mengeluh ternyata melewati waktu yang begitu sulit di usianya yang masih begitu muda.

Advertisement

.....

Sekali lagi Qingqiu mendatangi kawasan kumuh itu, tampak beberapa orang berkumpul lalu segera berpencar saat dia datang. Samar-samar masih bisa Shen Qingqiu dengar obrolan mereka yang saat ini matanya menatap curiga kepadanya.

"Siapa orang asing itu? Jangan bilang dia mata-mata kepolisian. Kasian A-Luo yang polos, dia benar-benar tidak bersalah!"

"Dia hanya bocah polos yang bingung harus bagaimana mengobati ibunya, bekerja apa pun agar bisa makan, memang salah jika dia hanya mengantarkan pesanan?" timpal lainnya yang seolah-olah sengaja.

"Mana dia tahu jika itu narkoba? Apa semua jasa antar barang akan membongkar kiriman orang?"

"Benar, aku juga berpikir begitu!"

"Tetapi kenapa hanya A-Luo yang ketauan?"

"Ada anjing yang menggonggong. Kita harus cari tahu!"

Shen Qingqiu mempercepat langkahnya meninggalkan sekelompok orang itu yang ekor matanya masih setia mengikuti ke mana Qingqiu pergi.

Pintu kayu yang telah rapuh dimakan usia terbuka saat Qingqiu tidak sengaja mendorongnya.

"A-Luo kau sudah pulang, Nak? Ibu sangat takut, orang-orang itu datang mengobrak-abrik rumah kita."

"Nyonya tak perlu takut lagi," Qingqiu mencoba menenangkan.

"Siapa kamu!" Nyonya Luo tampak menghardik tidak senang saat melihat Qingqiu.

Qingqiu berjalan mendekat meletakkan bawaannya di atas meja.

"Aku Shizunnya A-Luo di sekolah, aku datang ke sini menyampaikan pesan juga titipan darinya untukmu."

Shen Qingqiu tampak membuka semua bawaannya, menatanya di meja. Makanan mahal dan mewah yang tampak begitu lezat tersaji di sana.

"A-Luo bilang, ibunya harus makan banyak jika ingin bertemu dengannya, karena saat ini A-Luo sedang sibuk bekerja untuk kepolisian. Untuk beberapa waktu ke depan mungkin dia tak akan pulang, tetapi aku yang akan selalu menyampaikan pesan kalian. Dan akan membawakanmu makanan dan obat. Itu pesan dari A-Luo."

Wanita tua itu tampak berusaha untuk bangkit, selimut itu terjatuh dan memperlihatkan tubuh dengan tulang yang terbalut kulit, bahkan Qingqiu begitu takut saat tulang-tulang itu digerakkan.

"Tunggu saja di sana!!! Aku akan menggeser mejanya, kau tak perlu turun dari tempat tidurmu!"

Wanita itu tersenyum lalu berkata, "Aku pun lupa jika saat ini aku tidak bisa menggerakkan kakiku, aku begitu semangat ingin menemui A-Luo-ku." Tampak senyum merekah, tetapi itu membuat hati Qingqiu semakin sakit.

Dia kembali berpikir, jika Binghe benar-benar di penjara selama lima tahun, bagaimana dengan nasib ibunya? Apa ini salah satu yang mengubah A-Luo yang begitu polos menjadi Binghe yang begitu menakutkan, dan lelaki itu, bagaimana bisa dia berhubungan dengannya, Tuan Muda Qiu. Lelaki yang selama bertahun-tahun dia hindari.

Orang dari masa lalunya yang kelam yang di akhir bertemu bersumpah akan menyeret Shen Jiu kembali dan mengurungnya di penjara miliknya.

Ada rasa penyesalan terdalam saat itu, kenapa dia tidak membunuhnya saja, alih-alih membakar rumah mewah itu tak tersisa.

Bersambung

================================

Shizun_addict

24/01/21

    people are reading<He Is Mine>
      Close message
      Advertisement
      You may like
      You can access <East Tale> through any of the following apps you have installed
      5800Coins for Signup,580 Coins daily.
      Update the hottest novels in time! Subscribe to push to read! Accurate recommendation from massive library!
      2 Then Click【Add To Home Screen】
      1Click