《He Is Mine》7. Curiga

Advertisement

Alunan musik lembut, makanan mewah tersaji di hadapan. Tiga pasang mata hanya saling menatap tanpa ada niat untuk memulai bicara atau pun menikmati makanan.

Shen Qingqiu duduk di antara dua orang yang kini tengah memasang wajah yang aneh. Yang satu wajah datar yang terlihat begitu dingin, yang satu jelas wajah tampan dengan aura seorang pemimpin yang berwibawa, bukan berarti yang satu kalah tampan, tetapi karena wajah itu terlihat serius dan selalu cemberut, membuat hampir setengah ketampanannya tertutupi.

Shen Qingqiu masih berpikir dia mau apakan kedua makhluk ini, yang jelas-jelas mengganggu ketenangannya. Harusnya hari ini dia tengah memanjakan diri, bersantai ria di akhir pekan. Namun, yang dia rasakan saat ini, dia seperti korban penculikan. Mereka datang lebih awal tanpa memberi waktu Shen Qingqiu untuk kabur.

Suasana canggung terasa, tetapi Qingyuan yang mulai mencairkan suasana.

"Shidi, bagaimana tempat ini?" tanyanya ramah kepada Qingqiu.

"Menggelikan."

"Eh?" Hanya kata itu yang keluar dari mulut Qingqiu saat Qingge menjawab pertanyaan Qingyuan.

Hehehehe

"Pantas, tidak ada yang bertahan lebih dari satu minggu."

"Itu bukan urusanmu!"

Perdebatan konyol keduanya mulai lagi, biasanya Qingyuan akan bersikap lebih dewasa, tetapi entahlah akhir-akhir ini mereka menjadi lebih sering bersitegang.

Qingge adalah anak pemilik sekolah di mana Qingyuan menjadi kepala sekolah dan Qingqiu menjadi guru pengajar di sana. Awalnya Qingge hanya akan memantau sesekali, tetapi setelah dia menyelesaikan sekolah pendidikan di luar negeri, dia kembali dan memilih menjadi staff pengajar.

Qingqiu sepertinya satu-satunya orang yang tidak mengetahui fakta itu. Dia menjadi orang yang paling berani menentang pendapat Qingge yang sekiranya tidak sejalan dengannya. Sejak saat itu permusuhan di antara mereka terlihat di permukaan, bahkan hanya untuk bertegur sapa dan saling menatap saja kedua orang itu tidak mau.

Semua orang merasa salut dengan keberanian Qingqiu, pro dan kontra terjadi, beberapa orang mulai berpikir, jika bukan karena Qingyuan---kepala sekolah, sepertinya sudah lama Qingqiu di keluarkan. Namun, sebuah fakta terkuak, nyatanya Qingge sendiri yang mempertahankan Qingqiu.

Advertisement

Sebuah rapat tertutup yang membahas evaluasi kerja guru baru/bermasalah pernah dibuka atas keluhan seorang Qingqiu. Mereka semua yang merasa terganggu atau bersenggolan dengan Qingqiu memanfaatkan evaluasi kerja itu untuk mengadukannya kepada komite sekolah.

Mereka yang awalnya mencari muka dan merasa yakin akan dibela oleh Qingge, hanya bisa menganga lebar, Qingge dengan tegas membalikkan semua keluhan itu kepada mereka.

"Dia menghukum anak didik di bawah pengawasanku, sungguh pelanggaran! Dia melewati batas!"

"Iya, benar! Dia juga melakukan itu kepada anak didikku," sahut guru lain menimpali membuat suasana menjadi gaduh.

"Sepertinya kalian tidak cukup cakap mendidik murid, hingga Shizun lain susah-susah memberi pelajaran," ucapannya dingin dengan wajah datar yang membuat mereka yang tengah saling mengamini kelakuan Qingqiu bungkam.

Lambat laun mereka sadar, mencari muka dengan mencari-cari kesalahan Qingqiu di depan Qingge ternyata salah. Setelah semua mengamati, tatapan yang diberikan Qingge untuk Qingqiu itu berbeda. Bukan tatapan benci, melainkan tatapan yang tidak bisa mereka artikan.

____

Shen Qingqiu berdiri tiba-tiba, membuat kedua orang itu tampak siaga.

"Aku ingin ke toilet, apa perlu kalian ikut juga!" Qingqiu tampak kesal. Namun, sepertinya mereka kurang peka. Karena detik berikutnya kedua orang itu telah bangun berniat untuk mengikuti Shen Qingqiu hingga ke sana.

Kesabarannya habis. "Kalian diam di sini! Jika kalian benar-benar ingin ke toilet. Tunggu aku kembali!" Qingqiu pergi begitu saja meninggalkan mereka dengan perasaan sedikit dongkol.

Entah apa yang ada di pikiran mereka, mengajak seorang pria keluar di malam minggu, makan ke tempat yang begitu romantis, sungguh lelocon yang aneh.

Qingqiu segera berjalan menuju toilet dan setelah ada kesempatan, Qingqiu melarikan diri.

"Aku tahu tujuanmu, Ge."

"Aku juga tahu niatmu, kau ingin apa?" Qingyuan merasa tidak senang.

"Mencegahmu bertindak terlalu jauh." Qingge mengancam.

"Cihh! Munafik. Kau tak tahu apa-apa, anak muda."

_____

Shen Qingqiu keluar melalui pintu belakang, dia bahagia akhirnya dapat terlepas dari kedua makhluk itu, tetapi menit berikutnya Shen Qingqiu terkejut, sesosok pemuda yang dia kenal berada tidak jauh darinya---hanya terhalang bak-bak pembuangan sampah. Binghe terlihat tengah mencari-cari sesuatu dari timbunan tempat sampah.

Advertisement

Apa yang dia lakukan?

Orang yang dimaksud tidak menyadari kehadirannya tetap fokus seperti sedang memilah.

Tingkah lakunya sungguh mencurigakan. Persis seperti gembong narkoba saat bertransaksi---meninggalkan barang di tempat sampah, lalu seorang kurir akan datang untuk mengambilnya.

Binghe terlihat tengah mengambil sesuatu dan menyembunyikan dengan cepat di balik baju. Mata bulat itu tampak menoleh ke kanan dan kiri sebelum pergi dengan tergesa-gesa---meyakinkan lagi jika tak ada yang melihat. Perlahan bocah itu berjalan menuju sebuah gang sempit dengan Shizun mengikuti.

Shizun kini berada di kawasan pemukiman kumuh. Dia begitu yakin jika Binghe masuk dalam komplotan yang meresahkan warga. Kini di kepalanya sudah tersusun rencana matang yang akan dia laporkan kepada pihak sekolah.

Sebuah senyum terukir di wajah cantik itu.

"Aha! Aku tahu cara menyingkirkan bocah itu dari hidupku untuk selamanya."

Shizun berjalan mengendap-endap seperti maling, mendekatkan dirinya ke jendela rusak di salah satu rumah tak layak huni yang Binghe masuki. Mengintip dan mendengarkan dengan saksama.

Tampak seorang wanita tua berbaring begitu payah, kayu dipan tua dengan busa yang telah mengempis, matanya menyalang sembari memegang perut, seolah tengah menahan sakit yang benar-benar menyiksa.

"Hmm ... sepertinya wanita itu sedang sakaw¹. Aku telah menemukan cukup bukti. Aku harus segera pergi untuk melaporkan ini semua kepada pihak sekolah."

(A/n: ¹ sakit putus obat---narkoba)

Bersambung.

91120

A/n: hihihi telat up. Kirain gada yang nungguin. Akhirnya tunggu ditagih baru buat. Maafkan aku. 😅😅

    people are reading<He Is Mine>
      Close message
      Advertisement
      You may like
      You can access <East Tale> through any of the following apps you have installed
      5800Coins for Signup,580 Coins daily.
      Update the hottest novels in time! Subscribe to push to read! Accurate recommendation from massive library!
      2 Then Click【Add To Home Screen】
      1Click