《CURSE OF LOVE》Don't You Ever Leave Me|Pt. 35

Advertisement

∆∆∆∆∆∆∆

Pearce Mansion

New Jersey

Jaime tampak duduk dengan serius di ruang keluarga memikirkan hal yang baru saja di dapatkan dari Daniel sekitar sejam lalu,,

'Sir..pelaku sejak awal sudah mengintai area gedung,tapi orang itu memakai mobil dengan kaca hitam sehingga dari cctv sangat sulit untuk melihat wajah pengemudinya..dan info yang saya dapat plat mobil pelaku ternyata terdaftar sebagai plat mobil dari Rusia..dan nona Kendra sedang berada di lokasi kejadian untuk menemukan pelakunya.' kata itu yang terngiang di pikiran Jaime saat ini..

Sampai fokusnya teralihkan saat mendengar suara langkah kaki menuruni tangga,ia menoleh saat mendapati putranya yang baru saja tersadar itu.

"Hunter..tunggu sebentar,ada yang ingin dad bicarakan padamu..." panggil Jaime membuat Hunter berhenti dan menoleh.

"Nanti saja dad,aku harus mencari Ana.." saat akan melangkah lagi Hunter,Jaime berkata sesuatu yang membuat putranya bergerak kaku ditempat...di lantai atas terlihat Lucy dan Sarah yang tampak akan turun menemui keduanya.

"Ini ada hubungannya dengan Ana..dad pikir kau harus mengetahuinya son.." ucap Jaime menatap putranya itu,Hunter membalikan tubuhnya dan berjalan menuju sofa di ruang keluarga diikuti Sarah dan adiknya Lucy.

"Kemarilah ...aku akan menceritakan kejadian sebenarnya dua tahun yang lalu saat kau mengalami kecelakaan di San Francisco.."

"Apa maksudmu dad?" sebelah alis Hunter terangkat bingung dengan ucapan ayahnya itu sedangkan Lucy dan ibunya tampak saling pandang dengan sikap Jaime yang lebih serius..

Jaime dengan jelas menceritakan kejadian dua tahun lalu yang ia tutupi pada Hunter,putri dan istrinya itu..ketiganya tampak tidak menyangka akan cerita yang dituturkan Jaime..terutama Hunter ia tiba tiba teringat saat dua tahun lalu...

Flashback on two years ago..

Pria itu meraih sebotol whiskey dan menuangnya kedalan gelas,itu adalah botol kedua yang dihabiskannya sudah cukup membuatnya sangat mabuk...beberapa wanita dengan pakaian seksi didalam club itu berusaha mengambil perhatian pria tampan itu tetapi nihil mereka ditolak mentah mentah oleh pria itu..ya,pria itu adalah Hunter Pearce seorang CEO muda Hunter House.Corp yang mendapat banyak gelar dan julukan dari dunia bisnis di Amerika.

Advertisement

Ketika ia menyadari whiskey di mejanya kosong,ia beralih menuju arah bar seraya memesan satu botol lagi minuman beralkohol itu... Suasana club tidaklah begitu ramai karena waktu masih siang di San Francisco..saat di meja bar ia memesan satu botol whiskey lagi pada bartender..

"Alan berikan aku satu botol whiskey lagi..hari ini aku sangat kacau karena si Anderson sialan itu...kau tau si brengsek itu berhasil mempermainkanku dan membuat investor besar beralih padanya.." ucapnya sedikit meracau.

"Maafkan aku Mr. Hunter,sepertinya anda sudah sangat mabuk dengan dua botol sebelumnya,aku tidak bisa memberimu lagi.." ucap bartender bernama Alan Doughtery sedikit gugup.

"Kau tidak perlu khawatir,,aku belum mabuk saat ini...berikan saja aku minuman itu dan aku akan memberimu tip lebih nantinya.." ucapnya Hunter seraya mengambil beberapa lembar dolar dari dompetnya.

Belum sempat bartender itu membalas ucapan Hunter,tiba tiba seseorang menepuk bahunya dari belakang,yang sontak membuat Hunter menoleh.

"Lihatlah kau Mr.Hunter Pearce,terlihat sangat kacau malam ini...kau harus melemaskan ototmu..ahh iya aku lupa ingin berterima kasih padamu,karna mu investor asal Dubai itu menerima ajakan bisnis dariku..jadi akan aku traktir kau malam ini bersama beberapa rekanku lainnya.." ucap Travis dengan nada mengejek..Hunter menahan emosinya saat mendengar ucapan dari pria yang sangat ingin ia hajar sekarang.

"Singkirkan tangan sialanmu dariku...kau membuatku muak brengsek.." makian kasar keluar dari mulut Hunter bersamaan dengan senyuman licik dari wajah Travis.

"Wow man relax...I'm just offering you for some drinks that's it.." ucap Travis lagi.. Sebelah tangan Hunter mengepal hingga buku jarinya memutih..

Bugghhh

Sebuah pukulan keras mendarat diwajah,sampai pria itu terhempas ke lantai membuat beberapa tamu menoleh.

"Fuck off ..just Shut your mouth...don't play with me Travis,I warn you" maki Hunter seraya menatap Travis di lantai dengan sudut bibir yang berdarah akibat pukulannya. Hunter meraih kerah Travis membuatnya kembali terbangun dan memukulnya kembali hingga pria itu kembali terjatuh..

Advertisement

Hunter meraih kunci mobil dan meninggalkan beberapa dolar dimeja bar...Alan si bartender itu yang melihat pertengkaran keduanya pun meraih ponselnya dan menelepon seseorang.

"Sir..anda sebaiknya kemari,Mr. Hunter dalam keadaan mabuk berat..ia baru saja berkelahi dan akan segera meninggalkan club dengan mengemudi sendiri.." ucapnya seraya menatap Hunter.

"...."

"Baiklah..akan aku coba tahan sebisa mungkin sir.." ucapnya lagi seraya berlari mengejar Hunter yang akan segera melewati pintu.

Langkah Hunter terhenti saat ia mendapati si bartender berdiri menghalangi jalannya.

"Minggir kau..jangan halangiku,aku akan kembali ke penthouse.." ucap seraya memegangi kepalanya yang mulai terasa pening.

"Maafkan aku sir,aku tidak bisa membiarkanmu berkendara dalam keadaan mabuk seperti itu,,akan ada seseorang yanh menjemputmu sir.." ucap si bartender dengan nada gugup.

"Apa kau bilang...minggir atau kau akan bernasib sama dengan pria sialan itu.." ancamnya lagi namun tidak digubris oleh si bartender yang masih berdiri menghadang Hunter.

Bughhh

Pukulan keras mendarat diperut bartender itu sehingga membuatnya terjatuh..

"Sudah kubilang minggir tapi kau tak mau dengar.." ucap Hunter seraya berlalu meninggalkan Club menuju mobilnya yang terparkir dibelakang club. Si bartender itu pun hanya menatap punggung Hunter seraya menahan sakit diperutnya akibat dari pukulan Hunter..

"Maafkan saya sir saya tidak bisa menahannya..sialan dia memukulku cukup keras..." ucapnya yang masih menahan sakit.

Hunterpun berjalan memasuki lamborghini hitamnya,ia pun menstarter mobilnya dan mulai mengendarai mobilnya dalam keadaan mabuk... Ucapan Travis tadi masih memenuhi pikirannya,kedua tangannya mencengkram erat kemudi dan mempercepat mobilnya dengan kecepatan tinggi membelah jalanan kota San Francisco..

Penglihatannya sedikit buram akibat pengaruh alkohol,kedua matanya terasa sangat lelah sekali..kedua mata nya mngerjap lalu tersadar saat ia melihat sebuah mobil silver berjalan di perempatan lampu merah didepannya..ia pun mengerem dengan sekuat tenaga namun nihil saat ia menyadari remnya tidak berfungsi sama sekali..

'Sialan kau Travis,kau menginginkan ku mati rupanya..' umpatnya geram.. Hunter tidak dapat menghindari mobil silver yang melaju didepannya.

Tabrakan hebat pun terjadi,mobil Hunter menabrak mobil silver itu membuatnya terbalik dan mobilnya sendiri berputar sampai akhirnya menabrak sebuah toko... Airbag dimobilnya terbuka tetapi tetap membuatnya tidak sadarkan diri setelahnya...

Flashback off....

"Aku adalah awal semua ini terjadi dad.." ucap Hunter tersenyum miris seraya menggelengkan kepalanya saat daddynya menceritakan dibalik kecelakaannya dua tahun lalu.

"Jika kau mencari Ana,sekarang dia ada di St.Michael Hospital son..." ucap Jaime..

"Temuilah dia kak,Ellen bilang dia sedang kritis sekarang..kami akan menyusulmu kesana." ucapan keduanya membuat Hunter bangkit meninggalkan ketiganya menuju rumah sakit..ia sangat ingin bertemu Ana nya...

'Ana don't you ever leave me....' ucapnya mengendarai camaro hitamnya menuju rumah sakit....

To be continued...

    people are reading<CURSE OF LOVE>
      Close message
      Advertisement
      You may like
      You can access <East Tale> through any of the following apps you have installed
      5800Coins for Signup,580 Coins daily.
      Update the hottest novels in time! Subscribe to push to read! Accurate recommendation from massive library!
      2 Then Click【Add To Home Screen】
      1Click