《CURSE OF LOVE》Reality |Pt. 31
Advertisement
Ana berusaha menangkis pemikirannya tentang ucapan para pegawai wanita itu,ia akan berusaha tegar dan tidak memedulikan pembicaraan pegawai itu.. Ia duduk dikursinya seraya meraih ponselnya.
Ia mengirimkan pesan pada Ellen untuk menemuinya di Russel Brothers Cafe yang tidak jauh dari kantornya..
"Aku harus meminta izin pada Hunter.." ucapnya sendiri.
Ana meraih pursenya berwarna coklat dan berjalan keluar menuju ruangan Hunter. Saat ia membuka pintu,ia mendapati Ken dan Mr. Daniel yang sedang santai di sofa.ia pun berjalan menuju ketiganya.
"Maaf aku mengganggu kalian..oh hai Mr.Daniel senang bisa berjumpa lagi denganmu.." dengan senyum khasnya.
"Nona Ana,senang juga bisa berjumpa dengan anda.." balas Daniel.
"Uhmm Hunt..aku akan makan siang dengan Ellen di Russel Brothers Cafe 2 blok dari sini,kabari aku kalau kau ingin menitip sesuatu..dan Ken kau harus ikut,Ellen yang memintanya." Ken pun bangkit dari duduknya.
"Baiklah,jangan lama lama..kabari aku kalau sudah selesai makan siang..maaf aku tidak bisa menemuimu,ada hal yang perlu ku bicarakan dengan Daniel.."
"Oke tentu saja...tidak apa apa Hunt terima kasih" ucap Ana seraya berjalan keluar ruangan.
"Tenang saja aku akan mengantarkan wanitamu kembali kesini.." dengan senyuman jahil terpancar diwajah Ken.
"Apa apaan ekspresi itu...awas saja kalau dia macam macam dengannya.." gerutu Hunter sendiri. Daniel yang mendengarnya pun hanya tersenyum dan kembali melanjutkan laporannya pada Hunter.
*****
Ana dan Ken sampai lebih dulu di cafe,,keduanya memesan cafe latte ice dan french fries sebagai cemilan.
Bunyi bel pintu cafe berbunyi menandakan seorang customer baru saja masuk. Ana dan Ken menoleh bersamaan dan mendapati Ellen orang yang ditunggunya tiba.. Ana langsung bangkit dari duduknya dan langsung memeluk erat sahabatnya itu.
"Aku merindukanmu El..lihat kau sekarang lebih cantik.." puji Ana seraya menggerakan kedua tangannya .
"Aku memang sudah cantik dari dulu An... Dan kau yang tampak lebih kurus sekarang...kau baik baik saja kan?" ucapnya sedikit khawatir seraya duduk disebelah Ana.
Advertisement
"Lihatlah.. Aku baik baik saja ia kan Ken.." ucap Ana melirik pada Ken yang sedari tadi memperhatikan mereka berdua..
"Yup.. She's fine El,you don't need to worried.."
"Aku akan traktir kalian berdua seperti janjiku sebelumnya.." ucap Ana antusias..
Ketiganya pun larut dalam perbincangan di cafe..Ana dan Ellen saling bertukar cerita sampai akhirnya Ana bercerita tentang sakitnya dan operasi yang harus ia jalani nanti.
"Uhmm.. I want to tell you somethings guys...kurang dari seminggu lagi aku akan pergi ke Inggris tepatnya Brimingham untuk menjalani operasi.." saat kata operasi terucap sontak membuat kedua temannya itu sedikit shock dan sama sama saling bertukar pandang..
"Operasi apa maksudmu An?katanya kau tidak apa apa..." Nada Ellen sedikit khawatir..sedangkan Ken mencoba mendengarkan ucapan Ana lebih serius.
"Maaf aku baru memberitahumu El..saat kecelakan setahun lalu dokter mendiagnosis ku mengalami gegar otak hebat,sehingga setiap beberapa kali kepalaku mengalami sakit hebat sampai hidungku mengeluarkan darah...Dr.Turner yang menanganiku dari awal,menyarankan untuk melakukan operasi segera untuk meminimalisir kemungkinan yang terjadi yakni pendarahan hebat di kepala..kau tau selama ini aku mengonsumi obat pereda sakit khusus untuk menangani kepalaku yang bisa setiap saat berdenyut hebat..." ditengah penuturannya Ellen menggenggam sebelah tangan Ana di atas meja.
"Dan aku berjanji pada paman Turner untuk melakukan operasi itu,dan dia menyarankan melakukan operasi dengan dokter khusus yang merupakan temannya di Inggris...aku mengiyakan sarannya karena aku ingin sembuh...dan kau tau El,sayatan dibelakang punggung ini,aku sudah tidak merasakan sakit lagi semenjak aku bertemu dengan Hunter..seakan sembuh begitu saja.." Ana menampilkan senyum khasnya setelash mengakhiri penuturannya itu.
"Ya Tuhan..maafkan aku Ana tidak bisa bersama mu selama ini..." Ellen langsung memeluk sahabatnya itu.
"Kau akan pergi bersama ayahmu ?" tanya Ken.
"Tentu saja,mungkin sebagai bentuk libur kekampung halaman dad juga...karena aku juga merindukan grandmaku di Yorkshire..kalian harus menemaniku sebelum keberangkatan ya..."
Advertisement
"Tentu saja,ohya aku ingin mempertemukanmu dengan seseorang besok.."
"Siapa El? Besok sore aku akan pergi ke Los Angeles menemui ibuku untuk mengatakam hal ini..."
"Seorang teman lama kita.. Dan besok aku akan menemanimu ke LA tapi kita harus bertemu dengan seseorang itu dulu.."
"Baiklah kalau begitu... Terima kasih banyak El..kau yang terbaik" ucap Ana seraya memeluk sahabatnya kembali.
Disisi lain Ken masih berkecamuk dengan pikirannya..ia mencerna baika penuturan Ana tadi..ia tidak menyangka tentang hal ini...bagaimana kalau Hunter tau,dia tidak akan mempunyai kesempatan menghapus kutukannya apabila Ana pergi meninggalkan Amerika...fokus Ken kembali pada kedua wanita didepannya itu dengan senyuman diwajahnya.
*****
Tanpa disadari dari kejauhan ada seorang wanita yang memegang putung rokok serta memakai kacamata menatap tajam ke dalam Cafe disebrang jalan,seringaian licik muncul diwajahnya.. 'I'll make you pay it Hunt for everthings you've done to me..' ucapnya sendiri dengan tatapan tajam tetap mengarah pada sosok didalam cafe itu lalu ia beranjak dari tempatnya menaiki taksi yang berhenti tepat didepannya.
********
Next part guys....
Advertisement
My Mr. Song Is Extremely Protective!
[ era Wen ] died after experiencing the apocalypse for ten years. He wore the clothes of a newlywed wife who was despised by her husband's family. He fought with the best, abused the scum, and changed the fate of the apocalypse. In the 1980s, she was living well.
8 1274Fragile✔️[Mafiaso Series #2]
"Who is allowed to be your bully?"he whispered as if asking her to reveal a secret between both of them."You are m-my bully?" Rose said more or less confirming the answer.She tilted her head slightly, a pout morphing on her face as she looked at the male who caused the world population to scatter away in fear."And you have to do whatever I say." Rose scrunched her nose in confusion, knowing Ares since they were children.She had always known that she had to do a task if he commands her to, but why was he repeating this infront of the whole school?"Come here." he motioned the chocolate eyed girl closer to him, his hands gently smoothing down her blue skirt which was ruffled."Bow down your head Rose." as soon as the girl tilted her head down, her jet black hair shining in sunlight as she adorably fiddled with the golden button on his coat, soft kisses rained down her head decorated in a braid.Gasps were heard all around.And it was the claim enough, declaring to the world that to whom the innocent girl belonged toARES.Book 2 devil's vow Standalone**NO TOXIC RELATIONSHIP*
8 255Boogeyman
Coming soon
8 161Unexpected
previously named "undeniable attraction" -"You deserve better, but I'm too selfish to let you go. I'll be good for you Willow. I promise." -*slow updates!*
8 237Rinney Oneshots|The Blackphone
just random ass oneshots cause i'm bored lol
8 209Textes de Littérature anglaise
Velutha is an untouchable and meets a girl that is from a higher caste. Their love is forbidden so Velutha will have to get through difficulties.-Tim wants to wear dresses but his father wants him to be a wrestler.-The earth is overcrowded, rations are getting lower and lower, so the government has decided on a drastic measure: at 18, each citizen must choose between 2 boxes, one of which has a medal that will allow the citizen to stay alive, in the other, a snake with deadly venom.
8 119