《CURSE OF LOVE》Tears|Pt.30

Advertisement

∆∆∆∆∆

Ana berjalan sepanjang koridor menuju pantry,ia menyapa beberapa karyawan disepanjang koridor...Namun Ana tidak menyadari kalau beberapa karyawan sangat tidak menyukai keberadaannya seakan akan Ana adalah parasit atau seperti Jalang yang menempel terus pada bos mereka.

Saat ia tiba di pantry ia meminta office girl membawakan Jasmine tea hangat ke ruangan CEO karena ia perlu ke toilet sebentar...

Saat didalam bilik toilet ia tidak sengaja mendengar obrolan gosip beberapa pegawai wanita tentang dirinya sehingga Ana bertahan didalam bilik toilet sampai mereka keluar.

"Kau tau tidak asisten pribadi pengganti Mr.Daniel itu?" tanya salah satu wanita.

"Ahh iya Anastasia itu bukan...aku sangat tidak menyukainya,dia belagak sangat angkuh saat bersama Mr.Pearce,dia seperti jalang yang menempel terus pada bos kita.." ucap sarkastik salah seorang wanita.

"Betul sekali...ku dengar dari temanku di divisi keuangan yang bertanya pada sekertaris Mr.Pearce,kemaren bos mengajaknya keluar kota.."

Salah seorang wanita yang sedang membasuh tangannya seakan tidak menyukai obrolan wanita wanita disampingnya itu,wanita itu adalah Debby Darlton pegawai dari divisi marketing. Ia memutar kedua matanya jengah mendengar gosip dari wanita wanita itu. 'Kalau Mr.Pearce sampai tau habis lah mereka..dasar wanita penggosip,yang jalang itu kalian bukan Ana..' bisik batinnya seraya melirik ke wanita wanita yang bergosip itu.

"Pas sekali sebutan jalang untuknya...dia seakan akan mengambil kesempatan saat berada bersama bos kita...kau lihat tadi dari cara berjalannya seraya menatap kita..membuatku muak.."

"Sudahlah ayo kita kembali,sangat tidak berguna sekali membicarakan wanita jalang itu..semoga saja ia cepat keluar dari perusahaan ini" beberapa pegawai wanita itu pun keluar dari toilet. Ana yang mendengar suara pintu toilet yang tertutup itu dengan pelan membuka pintu bilik toilet..ia memegang dadanya sesak atas gosip yang ditujukan padanya,matanya sedikit memerah dan bulir air mata jatuh dipipinya langsung dihapusnya..

Advertisement

Ana sedikit kaget saat mendapati seorang wanita didepan wastafel yang tampak kaget juga melihat dirinya..Ana hanya membalas senyum pada wanita itu dan berjalan kearah wastafel disamping wanita itu.

Debby sendiri sangat kaget saat Ana muncul dari salah satu bilik toilet,ia melihat Ana tersenyum padanya dan berdiri didepan wastafel tepat disampingnya.

"Ana,jangan dengarkan mereka..mereka tidak tau apa apa.." ucap Debby sedikir khawatir.

"It's okay Deb...aku harus segera kembali,Mr.Pearce pasti sedang mencariku.. Terima kasih Debby" Ana pun bergegas keluar toilet.

Saat keluar toilet entah kenapa air matanya keluar lagi dan ia tidak sengaja bertemu dengan Ken diluar toilet.

"Hei Ana..are you okay?kau menangis?" tanya Ken saat menyadari mata Ana sedikit berkaca. Ana hanya menunduk dan langsung meninggalkan Ken tanpa menjawab.

Debby yang baru keluar dari toilet kaget saat mendapati seorang pria didepan toilet wanita..ia hanya menunduk hormat dan berjalan menuju mejanya.

"Hei Kau tunggu..aku perlu bicara denganmu.." ucapan Ken membuat Debby menghentikan langkahnya dan menoleh.

"Yes sir...aku akan menjelaskan apa yang terjadi dengan Ana tadi.." dengan alis terangkat sebelas,Ken bingung padahal ia belum bertanya tapi ternyata wanita itu sudah mengetahuinya.

*****

Ana yang sudah sampai didepan ruangan Hunter,mencoba menarik nafas dan mengusap air matanya..ia tidak mau Hunter bertanya tanya nantinya.

"Kau kemana saja An..teh ku sudah sampai tapi kau entah kemana" ucap Hunter dengan nada sedikit khawatir.

"Aku ketoilet tadi..maafkan aku Hunt.." ucap Ana sedikit menunduk menahan air matanya jatuh kembali.

"Kau kenapa hah?tatap aku saat berbicara denganmu,itu yang kau ajarkan padaku.." Hunter mulai merasa aneh dengan sikap Ana.

"Aku tidak apa apa Hunt..aku akan kembali ke ruanganku,panggil aku kalau kau butuh apa apa.." ucap Ana seraya berbalik badan berjalan menuju pintu. Baru beberapa langkah,tangan di tahan oleh Hunter sontak membuat Ana menoleh dan menatap Hunter dengan mata berkaca dan air mata yang siap jatuh dipipinya.

Advertisement

"Kau menangis..siapa yang berani membuatmu menangis.." Hunter langsung menarik tubuh Ana kedalam pelukannya.

"Aku tidak apa apa Hunt hanya mataku terkena debu saat akan mengantar tehmu jadi aku toilet untuk membasuhnya sebentar.." Ana dapat merasakan aroma maskulin milik Hunter yang membuatnya tenang..

"Kau sungguh tidak pandai berbohong An.." Hunter mengusap puncak kepala Ana.

"Sudahlah aku harus kembali keruanganku..ada jadwal mu yang harus aku atur ulang..dan terima kasih atas pelukanmu.." Ana memberikan senyuman yang mengatakan ia baik baik saja.

Tak lama kemudian Ken memasuki ruangan Hunter tanpa disuruh masuk.. Ia mencari keberadaan Ana dan ternyata nihil..

"Apa yang kau cari huh?jangan mencarinya,dia sedang sibuk.." nada yang tampak seperti nada cemburu itu membuat Ken tersenyum.

"Kau sudah mengerti maksudku rupanya..aku mau memberitahumu sesuatu Hunt ini tentang kenapa Ana menangis.." sebelah alis Hunter terangkat.

"Debby pegawaimu dari divisi marketing menceritakan kalau ada beberapa pegawai wanita ditoilet menggosipkan hal yang tidak tidak pada Ana dan menyematkan sebutan Jalang padanya..dan ternyata Ana berada disalah satu bilik toilet itu..Debby melihat Ana dengan matanya yang memerah menahan tangis..dan kau tau aku sudah mendapatkan nama 3 pegawaimu itu" Ken memberikan secarik kertas dengan 3 nama pegawai wanita itu dan ucapan sahabatnya barusan membuat Hunter merasa geram dan kedua tangannya mengepal,ternyata itu yang membuat wanita yang disukainya menangis.

Hunter meraih secarik kertas itu lalu bangkit dari duduknya,ia meraih telpon interkom nya lalu menyambungkannya ke bagian HRD.

"Matt..keruanganku segera.." ucapnya seraya menutup sabungan telponnya.

"Tenang lah Hunt..jangan terlalu emosi,pikirkan Ana.."

Tak lama kemudian seorang pria kisaran umur 38 tahun itupun masuk dan tunduk hormat pada Hunter.

"Selamat siang sir..anda memanggil saya.."

"Pecat ketiga pegawai ini,berikan uang kompensasi dan blacklist ketiga nama ini dibeberapa perusahaan"

Pria bernama Matt itu sedikit kaget dengan ekspresi dan ucapan atasannya yang langsung to the point itu..dan ia meraih secarik kertas berisi nama pegawai sesuai perintah Hunter.

"Baik tuan..dan saya akan langsung membuat lowongan sebagai pengganti ketiga pegawai ini."

"Bagus.. Cari yang kompeten dalam bekerja..kirim segera datanya padaku.."

"Baik sir..saya pamit undur diri.."

Ken bisa melihat rasa marah pada diri Hunter,ia yakin sahabat nya ini benar benar mencintai Ana... 'Aku akan merelakan perasaanku pada Ana untuk kebahagian kau Hunt...dia pantas mendapatkan pria sepertimu..' batin Ken seraya tersenyum.

******

Next part...

    people are reading<CURSE OF LOVE>
      Close message
      Advertisement
      You may like
      You can access <East Tale> through any of the following apps you have installed
      5800Coins for Signup,580 Coins daily.
      Update the hottest novels in time! Subscribe to push to read! Accurate recommendation from massive library!
      2 Then Click【Add To Home Screen】
      1Click