《CURSE OF LOVE》Help | Pt. 4
Advertisement
"Maafkan saya sir,sudah lancang menyentuh anda...hmm... Kalau anda mengira saya akan takut dengan penampilan anda dan berkata buruk tentang diri anda,,anda tidak perlu khawatir karena saya pernah melihat yang lebih buruk dari pada apa yang anda alami sekarang sir." ucapnya bangkit dari duduknya seraya berjalan menuju keluar ruangan sedangkan pria didepannya yang masih terdiam ditempatnya... 'Bodohnya aku kenapa aku melakukan hal itu di interview pertamaku..dia pasti sangat marah padaku' gumamnya pelan seraya menunduk malu berjalan kearah pintu keluar.
'Apa yang baru saja dia katakan?... Jadi kesan ini yang dimaksud Ken tadi... Tunggu mau kemana wanita itu.'batinnya dan langsung sadar akan keberadaan wanita tadi..tatapannya mengarah pada wanita yang hendak membuka kenop pintu itu.
"Tunggu... Ms. Ashford kau diterima disini...kau mulai bisa bekerja hari ini..." teriaknya pelan pada wanita itu.
Wanita itu hendak membuka pintu tiba tiba langsung berbalik dan menatap kaget kearah pria itu.
"Anda serius sir?aku diterima..." tanyanya, anggukan tanda iya dari pria didepannya ini sontak membuatnya tersenyum.
"Terima kasih sir..saya akan bekerja dengan sungguh sungguh...lalu saya bekerja sebagai diposisi apa,sir?"
"Kau bekerja sebagai asisten pribadiku yang menggantikan sementara posisi Daniel...sekertaris ku akan memberitahukan jobdeskmu nanti..sekarang kau bisa keluar Ms. Ashford" ...
"Baik terima kasih sir,sekali lagi terima kasih dan saya minta maaf untuk kejadian tadi." wanita itupun keluar ruangan dan langsung menuju ke Ms. Jane sekertaris yang akan memberitahu kan jobdesknya.
Sementara itu Hunter berusaha menetralisir debaran jantung nya akibat sentuhan wanita tadi.. Sungguh ini adalah pertama kalinya ia mendapat sentuhan lembut penuh kasih sayang seperti wanita tadi berikan berbeda saat bersama Karen kekasihnya dulu... 'Anastasia Ashford..Ana ya...' gumamnya sedikit melamun.
Lamunan pria itu pecah ketika sahabatnya datang.." heii Hunt..kau menerimanya bekerja bukan,,aku bertemu dengannya didepan dengan Jane sekertarismu itu."
Advertisement
Ia mengerti perubahan sikap sahabatnya Hunter sekarang... Sepertinya teman sepupunya itu memberi kesan yang baik untuk sahabatnya...
"Benar bukan kataku,,kalau dia akan memberikan kesan terbaiknya padamu...Okay dude sekarang kita makan siang bersama.." seraya merangkul sahabatnya itu ....
*******
Malam semakin dingin di kota New Jersey,wanita itu kembali memeluk mantelnya seraya berjalan menuju halte. Hari pertamanya bekerja tidaklah terlalu berat sebagai seorang asisten pribadi seorang CEO diperusahaan besar seperti Hunter House Corp.... Baru sehari ia menjadi asisten pribadi, saat makan siang banyak rekan kerjanya yang membicarakan tentang CEO mereka yang jarang keluar ruangannya kecuali makan siang dan jam pulang kerja..
Ana mungkin tidak terlalu peduli pembicaraan rekan kerjanya yang lain tentang CEO nya itu... Ia mengerti kenapa bos nya itu jarang keluar ruangan,penampilannya yang berbeda mungkin akan menggemparkan perusahaan jika ua sering memunculkan dirinya dipublik ..tiba tiba ia mengingat kembali saat ia tidak sadar berjalan dan langsung mengelus wajah bos nya itu... 'Astaga...sepertinya aku harus mengontrol sifat aneh ku ini nantinya...sungguh aku malu,semoga saja bos melupakan hal itu..' ucapnya sendiri seraya menggelengkan kepalanya.
Malam ini keadaan halte sangatlah sepi,ia duduk dengan santai sambil menunggu bis nya datang... Sesekali ia melihat ponselnya dan tersenyum ketika ada pesan masuk dari sahabatnya Ellen Thompson yang sekarang sedang menjalani pemotretan di Manchester,Inggris.
Ellen :
Congrats my bestie,kau berhasil.. Sepupu ku bilang kau diterima dan langsung bekerja bukan...setelah aku kembali ke New Jersey kau harus mentraktirku dan Ken okey...kau tau aku sangat merindukan sahabat ku ini..sampaikan salamku untuk ayahmu ya An...Love you My Bestie...
'El.. Dasar kau ini...aku juga merindukan mu El..' ucapnya seraya tersenyum...
Tiba tiba dari arah kanannya datang 3 orang pria setengah mabuk berjalan kearah halte.. Ana berharap mereka hanya lewat saja tanpa mengganggu.. Ana kembali memeluk mantelnya dan menatap ke bawah sepatunya menghiraukan pria pria itu..
Advertisement
Sialnya salah seorang pria mabuk itu melihat Ana duduk di halte,ia pun berjalan ke arahnya diikuti temannya yang lain...
"Hei nona mau kami temani...disini sangat dingin sekali...kau tau bir ini bisa menghangatkanmu.. Atau kau mau kami yang menghangatkan mu nona manis.." ucap salah satu pria mabuk seraya mengulurkan bir ke arah Ana dan tertawa dengan kedua temannya yang lain..
Mungkin Ana termasuk wanita yang pemberani tapi di situasi seperti ini berbeda.. Ia sama sekali tidak ingin mengambil resiko dengan orang pemabuk apalagi ini 3 orang...ia hanya berharap bis nya cepat datang.
Tiba tiba sebuah tangan menyentuh paha Ana,sontak ia berdiri dan menatap pria kurang ajar itu..
"Don't touch me...lebih baik kalian pergi atau aku panggil polisi sekarang " ucapnya sedikit gemetar.
"Kami suka dengan nona manis yang bersemangat ini..." seringaian aneh muncul di wajah ketiga pria mabuk itu.
Ketiga pria itu mulai mendekati Ana,Ana pun mundur perlahan tetapi kalah cepat ketika sebuah tangan memegang lengannya..hal itu membuat Ana memberontak.
"Don't touch me you jerk... Don't touch me or I'll call police now..." teriaknya seraya melepaskan lengannya dari tangan pemabuk itu.
Masih dalam keadaan memberontak,tiba tiba salah seorang pria mabuk itu terhempas ke jalan ketika sebuah lengan kokoh memukul jatuh pria pemabuk itu.
*******
Next part guys....
Advertisement
The Flower of Separation
On one side of the story we have the good empress, and on the other side we have the evil general. Two girls born with a similar power, and yet there is differences. One is the power that will bring peace and hope, the other will bring about destruction.
8 130Alphas Betrayal
Abandoned by the world, Octavia Johnson is destined to suffer. The pain is fleeting. Momentarily wounding her. But the betrayal. The betrayal is carved so deeply into her memories. Permanently residing in the darkest parts of her mind, never letting her forget the years of torture and abuse That face that is burned into her mind, the face she will never forget. Never forgive. Alpha JudaHis rejection comes as no surprise but what follows will shock her to the core. Will Octavia survive these trials given by the moon goddess herself?Will she finally get her happily ever after?Cover credit [email protected](Check out her work! Fantastic)MATURE AUDIENCE ONLY 18++⚠️⚠️ book has triggers. Mentions rape, abuse, suicide & violence ⚠️⚠️🌶🌶🌶 contains smutty content🌶🌶🌶
8 66233No Emotions Attached (Sugar Baby Wanted)
Mae, a 23 goes looking for a sugar daddy after getting kicked out of the house. She quickly falls in love with him, but after her dad comes to her needing help with his debt, she finds herself working for a loan shark who she also starts having feelings towards.
8 201Fundy x Dream
A long story about Fundy And Dream's love life starting from the very beginning.
8 174The Besotted
When Imani has her back against the wall, she takes a pity handout from one of her over privileged college friends to make ends meet but she could never have expected her life to take the turn it does.
8 267Tigh Na Faol: House of Wolf (A Wulvers Prequel)
{Featured Story!}#71 in Romance #5 in Historical Fiction"They say at night, the howls of wolves echo across the land, and in the morning farmers find their animals missing or slaughtered. Keep your wits about you, my dearest friend."1561Alba - Scotland Màili is the only child of Catholic Lord, Seumas MacDhòmhnaill, and a daughter of Clan Donald. Most of her life has been spent hidden away in the Scottish countryside a few days ride from the capitol city of Edinburgh.Kept away from the rumours about her mother that are rife at court since her death, Màili knows one wrong word could bring those rumours at her feet too. Cries of witchcraft and gossip about her father's dwindling funds means Màili's future remains uncertain. Close to destitute, her dowry gone, her only chance - in the eyes of her father at least - comes in the form of an unexpected marriage match from a family willing to pay handsomely for Màili's hand. It's an offer her father dare not refuse.Quickly married to a man she doesn't know, he flouts Màili's every belief in what is expected from her as a wife on the night of their wedding. Torian seems uninterested in following Catholic marriage tradition, citing laws of his own Clan he must follow. Trapped amongst people so different from her, speaking a language she barely remembers from childhood, she's whisked away to her new home where she will live with her new husband and his family. The wild and mountain filled Highlands are a beautiful place where purple heather and thick forests covers the land, and mighty sea winds batter the waves against ancient rock. Myth and mystery swirl as thick as the grey mists in the glens; where creatures from old stories are said still to roam.And the Lyall family have secrets of their own. The only advice given to Màili is this:Beware of the wolves. . .
8 381