《TGS 1st - Silly Marriage》Chapter 7b - Trouble You (2)
Advertisement
p.s : maaf ya ini yang bagian keduanya masih saya posting setengahnya. nanti saya sambung lagi tetep di chapter ini ya. ntar saya kasih tau kok. daripada nunggu satu chapter full nanti kelamaan. hehehe. thanks a lot ya. maaf lama posting, karena saya lagi riweuh ngurus pindahan nih udah mulai rantau soalnya. hehehe.. alhamdulillah saya akan memulai karir saya sebagai auditor.
xoxo - shamlia
--------------------------------------------------------------------------------------
Alex's POV
Aku kembali ke ruang kerjaku setelah memberikan instruksi langsung pada bodyguard yang baru saja kusewa. Memberikan mereka petunjuk langsung bahwa mereka harus melarang keras Naya keluar dari area rumah. Untuk saat ini mereka hanya perlu mengawasi saja karena Naya telah aku kurung di dalam kamar. Tapi tidak menutup kemungkinan bahwa istriku itu akan kabur.
Sekarang aku harus mengurus Raka. Si brengsek itu sepertinya harus kuhabisi dengan tanganku sendiri.
Aku menjalankan mobilku menuju salah satu klub malam. Pukul delapan malam seperti ini pasti si brengsek itu sudah berada di salah satu private room di klub malam favoritnya. Salah satu kebiasaan lamanya yang masih kuingat.
Begitu mencapai klub malam itu, aku langsung menerobos masuk dan menuju satu ruang private di bagian dalam klub. Seorang bartender yang kebetulan melintas di koridor, kutarik agar menghentikan langkahnya.
"Lo tau dimana Raka?"tanyaku tak sabar.
"VIP 03,"jawab bartender tersebut.
Tanpa menunggu lebih lama, aku segera melangkahkan kakiku ke kamar yang ditunjuk tadi. Tanpa permisi, aku langsung membuka pintu dengan pelat bertuliskan VIP 03.
Dan si brengsek itu berada disana. Bercumbu bersama partnernya malam ini. Seketika dia menoleh ketika menyadari kedatanganku.
Raka tersenyum miring. Senyum yang sejak dulu kubenci karena terkesan arogan dan licik. Dan memang isi otaknya penuh rencana-rencana brengsek yang terkadang tidak manusiawi. Pernah sangat mengenal Raka beberapa tahun silam membuatku tahu benar isi otaknya. Dia cenderung psyco daripada hanya sekedar jahat.
"Welcome,"kata pertama yang meluncur dari bibirnya yang sudah ingin kutonjok sejak tadi.
Tanpa membalas sapaannya, aku langsung mendekat dan menarik kerah kemejanya. Dan dengan satu gerakan cepat, aku sudah melayangkan kepalan tanganku ke wajah brengsek Raka.
"Hahaha! Jadi ini buat apa?"tanya Raka yang masih saja bisa tersenyum mengejekku.
"Udah gue bilang, jangan deketin Naraya! Dia teritori gue! Gue ngga bisa ngebiarin lo ngehancurin hidup dia seperti lo ngehancurin bokapnya!"
Raka bangkit. Kemudian dia berdiri menjajariku. Matanya menatapku tajam. "Gue udah bilang dari dulu, Lex. Gue bakal hancurin Toni Ibrahimovich sampai ke keturunannya! Bukannya lo udah setuju dengan rencana gue itu? Dan lo seenaknya nikam gue dari belakang! Sekarang lo mau jadi sok pahlawan di depan Naya??"bentak Raka tepat di depan wajahku.
Advertisement
Dalam hatiku, aku menyesali segala ucapannya. Ucapan yang mengandung fakta masa lalu yang sudah tak ingin kuurai lagi. Sejak kematian Toni Ibrahimovich, ayah Naya, aku sudah tak ingin mengingat rencana yang membuatku terlihat biadab itu. Melihat kehancuran Naya ketika pemakaman ayahnya membuat batinku ikut hancur. For God's sake! Dia hanya seorang perempuan yang tak tau apapun dan tiba-tiba harus terperosok ke masalah rumit seperti ini.
"Baru inget dirty little secret masa lalu? Kemana aja lo selama ini??"sindir Raka.
Aku mengatupkan rahangku kuat-kuat mendnegar ucapan Raka.
"Gue punya alasan untuk apa yang gue lakukan di masa lalu!"tantangku.
"Lo memang punya alasan. Tapi, seribu alasan yang lo kasih pun nggak akan bikin Naya maafin lo, Lex. Dan lo tau? Gue memang masih tetap akan menghancurkan Naraya. Tapi, gue juga akan menggilas lo sekaligus dengan cewek itu. Satu kali tepuk, dua lalat mati!"
Tanpa pikir panjang, tanganku sudah melayang lebih cepat dari yang bisa aku bayangkan. Emosi mengambil alih otakku dan melayang serangan kepada Raka. Bertubi-tubi aku melayangkan kepalan tanganku hingga Raka tersungkur di lantai. Tapi sepertinya si brengsek itu sama sekali tak menyesal dengan apa yang dilakukannya. Dia masih sempat menyunggingkan senyum mengejek yang membuatku kembali panas dan menendang perut Raka berkali-kali.
Aku berhenti ketika kulihat Raka sudah tak bergerak banyak. Dia memegangi perutnya sambil merintih pelan. Nafasku memburu karena luapan emosi. Aku membisikkan sesuatu pada si brengsek itu.
"Ini baru awal aja, Ka! Gue bisa bikin lo lebih hancur dari ini!"bisikku tajam.
"Gue juga baru mulai. Kita lihat siapa yang akan menang pada akhirnya,"bisik Raka lemah.
Bangsat! Jadi dia juga sedang menyusun rencana!
###
Author's pov
Alex kembali ke rumah dengan kemarahan yang memuncak. Bekas lebam di pipinya dan sudut bibirnya yang masih terasa nyeri sama sekali tak dipedulikannya. Menghadapi Raka dengan tangannya sendiri tak lantas membuat emosinya surut. Justru memperparah keadaaN.
"Lepasin! Lepasin!!"teriak seseorang membuat Alex seketika menoleh ke atah pintu utama yang baru saja dilaluinya. Tak lama kemudian, beberapa orang bodyguard terlihat masuk sambil mencekal Naya yang terus berontak minta dilepaskan.
"Pak Alex, istri anda kami temukan menyelinap lewat pintu belakang dan mencoba untuk melarikan diri!"lapor salah satu pria bertubuh tinggi besar.
Alex menatap Naya tajam yang masih herusaha berontak. Habis sudah kesabarannya kali ini! Apa Naya tidak tau kalau Alex melakukan ini semua demi keamanannya?
Kali ini Alex mengambil alih Naya dengan mencekal tangannya dan menariknya dalam pelykan ketatnya. Kemudian dia memberikan instruksi pada penjaganya untuk mebingkatkan pengawasan dan kembali ke pos mereka.
Advertisement
"Lepasin gue! Lepasin gue, brengsek!"rutuk Naya berusaha melepaskan diri dari suaminya ketika suaminya itu menyeret paksa dirinya ke kamar.
Tapi Alex tak peduli dengan jeritan Naya dan segala sumpah serapahnya. Dia nasih saja menarik paksa Naya dengan mudahnya walaupun Naya memberontaj dan berusaha melepaskan cengkeramannya. Alex langsung mengunci opintu kamar begitu dia berhasil memaksa Naya masuk. Demgan keras, Alex menghempaskan tubuh Naya ke atas rannjang dengan satu sentakan.
"Lo mau ngapain, Lex?"tanya Naya gugup ketika dilihatnya Alex melepaskan T-shirt hitamnya. Naya seakan mencium gelagat tak baik dari suaminya yang sekarang berjalan semakin mendekat dengan tatapan mengintimidasi.
Alex tak menjawab pertanyaan itu. Dia justru melayangkan satu tamparan keras ke pipi Naya, membuat istrinya itu kembalI terhempas ke atas ranjang. Naya bangkit sambil mengusap pipinyabyang terasa panas. Matanya surah berkaca-kaca, namun dia berusaha keras untukbtidak menangis walaupun bekas tamparan alex terasa panas dan perih. Namun hatinyalahbyang sebenarnya lebih terluka. Dia tak menyangka Alex akan tega melakukan kekerasan seperti itu.
"Lex...,"suara Naya terdengar tercekat. Dia tak tau apa yang harus diucapkannya.
"Apa susahnya sih elo nurutin gue, Nay? Lo justru lebih milih Raka ribanding gue,"kata Alex dengan suara tenang. Nada bicaranya masih biasa, seakan tak terjadi apapun. Tapi Naya tau bahwa Alex menyimpan kemarahan besar pada dirinya. Mata Alex masih menyorot tajam tanpa ampun dan seakan mengulitinya.
Naya tak menyangka bahwa Alex akan melayangkan satu tamparan lagi ke wajahnya. Kali ini pipi kirilah yang menjadi sasaran suaminya itu. Lagi-lagi Naya terhempas ke atas ranjang. Untik kedua kalinya hatinya terluka.
Naya mengusap ujung bibir di sebelah kiri yang terasa perih. Darah segar keluar dari ujung bibirnya yang robek akibat tamparan Alex. Naya menatap ujung jarinya dengan tak percaya. Bisa-bisanya suaminya melakukan hal ini.
"Lex...,"liirih Naya. Suaranya seakan semakin habis karena tak sanggup melanjutkan kata-katanya.
"Kita lihat, apa hukuman yang pantas buat pemberontak seperti lo, Nay...,"ucap Alex diiringi seringainya yang membuat Naya semakin mundur dan berusaha menjauh. Tapi Alex kembali menarik tangannya dan menghempaskannya ke atas ranjang.
"Arggghhh.. Alex!!"jerit Naya ketika Alex menindih tubuhnya dan mencengkeram kedua tangannya di atas kepalanya.
Tapi Alex menulikan telinganya. Kali ini dia benar-benar gelap mata. Dia tak peduli Naya menjerit atau menyumpahinya. Dia mencium hibir Naya dengan paksaan walaupun si empunya masih saja mebolak dab berusaha keras menghindar. dan Alex masih meneruskan aksinya. Otaknya seakan makin lepas kendali. Yang ada dipikirannya saat ini adalah memberikan istrinya ini pembelajaran yang benar-benar akan diingatnya. Karena berkaki-kali ancamannya pun tak didengarkan oleh Naya.
"Aleeex!!! Lepasin gue! Lepasin gue!"
Lagi teriakan Naya terdengar begitu ketakutan dan memilukan. Namun Alex taknpeduli. Dia akan benar-benar membuat Naya ingat akan statusnya sebagai istri. Seharusnya Naya bisa tunduk pada perintahnya. Bukannya malah membantah.
Dan untuk beberapa waktu lamanya, Alex masih saja melancarkan aksinya tanpa peduli dengan teriakan Naya yang semakin lama semakin terdengar menyakitkan.
###
Naya's pov
Aku kotor.
Aku bukan lagi wanita yang terhormat.
Rasanya ingin mati saja ketika aku mengingat apa yang dilakukan Alex semalam padaku. Dengan kurang ajar, dia merenggut harta berhargaku sebagai wanita.
Seluruh tubuhku masih terasa nyeri. Aku hanya bisa meringkuk di pojok kamar dan menangis dalam diam. Ingin sekali rasanya menenggelamkan diriku ke laut atau menjatuhkan diriku ke dasar jurang. Rasanya seketika ini duniaku berubah.
Ingin rasanya aku berlari pada Papa dan menceritakan semua yang terjadi.
Aku capek, Pa. Aku nggak tau harus lari kemana?
Isakanku semakin kuat. Dadaku terasa sakit. Rasanya udara yang kuhirup tak cukup memenuhi paru-paruku. Nafasku terpotong pendek-pendek.
Kepalaku penuh dengan penyesalan. Seandainya saja aku tidak menikahi Alex, mungkin aku tak akan berakhir mengenaskan seperti ini. Seandainya saja aku bisa lebih bertanggung jawab, mungkin perusahaan papa tidak akan berada dalam keadaan terdesak dan memaksaku melakukan pernikahan sialan ini.
Aku bahkan tak sanggup membayangkan bagaimana aku bisa melewati hari ini. Aku harap aku bisa menjauh dari Alex. Pergi sejauh-jauhnya dari pria brengsek itu. Tetapi kemudian aku merasa teriris. Jika aku pergi begitu saja, bagaimana dengan perusahaan Papa? Bagaimana dengan Erik? Dan apa yang harus kukatakan pada orang tua Alex? Walaupun Alex telah mengoyak hatiku sedemikian rupa, tapi aku tak sangggup untuk turut membenci Mama dan Papa.
Kepalaku semakin frustasi ketika mengingat segala kebaikan orang tua Alex. Andai saja anak lelaki mereka juga sama baiknya...aku tak mungkin meringkuk sendirian dan menangis seperti ini. It's a mess.
Satu-satu aku menatap lembaran pakaian yang berserakan. Aku kembali menggigil ketika mengingat wajah Alex semalam. Matanya berkilat dengan kemarahan dan nafsu. Aku berusaha meronta dan berteriak, tapi Alex menulikan telinganya. Lelaki itu berusaha menyingkirkan semua penghalang yang menghambatnya menyentuh tubuhku.
"Aaaarrrgggg!!! Papa...Naya udah nggak kuat, Pa!"rintihku tak sanggup lagi melayangkan ingatanku. Tangisanku bertambah keras.
Oh God...please help me. I don't think I can hold it anymore.
@@@
Advertisement
- In Serial425 Chapters
Rise
Su Xue, a woman in her mid 20s, is struggling both in paying rent and finding her path in life. Her latest stint has her trying to become a popular League of Legends streamer, though to poor results. One day, she is interrupted in the middle of a livestream by a surprise visit from her landlady. She is informed that she will be having a new roommate. The landlady’s nephew, Lin Feng, a 18 year old boy who has just transferred over to Shanghai for his last year of high school.Though initially opposed to it, Su Xue reluctantly agrees to the arrangement. She learns that the two share a common interest—League of Legends—and that he’s really amazing at the game. Lin Feng also reveals to her he wishes to become the best professional League of Legends player in the world.The next day. Lin Feng attends his first day of school as a transfer student at High School 13. He meets Ouyang and Yang Fan, and the trio find a common passion in League of Legends. Lin Feng is then introduced to Ren Rou, the president of the esports club with a fiery personality, and Tang Bingyao, a quiet bookworm with a love for money and a surprising talent for the game.A little about Lin Feng’s past is revealed. He was a once pro player, the youngest in history and a contender for the best player in the world. Until the finals of the Season 1 World Championship. There, he lost to his arch-rival, an equally brilliant Korean youth. That was the peak of his career, and also the turning point in his life. He stepped down from his team and disappeared from competitive play altogether. Now, after a four year long hiatus, he aims to make a comebackOver the next couple of weeks, Lin Feng learns about the upcoming Shanghai 16 School Tournament, and that his school’s esports club had performed especially poorly the previous year. He agrees to coach the club’s team and help them win the first place trophy this year. And so, he starts the members of the club out on an intense training bootcamp.Meanwhile, the Season 5 League of Legends World Championship is taking place at around the same time. Tian Tian, one of Lin Feng’s former teammates and best friend, is on one of the Chinese teams playing at Worlds. After a poor showing, he is on the verge of a mental breakdown. Lin Feng witnesses everything in a viewing party with the esports club members and becomes worried.On the day of the Shanghai 16 School tournament, Lin Feng reunites with Tian Tian on the phone. He tells Tian Tian he’s going to return to the professional scene, that he’s making a new team and plans to invite him. But Tian Tian has to vow not to give up at Worlds and keep winning. Tian Tian agrees, and Lin Feng promises he’ll fight alongside him. Lin Feng then heads into his match with renewed resolve, to climb from the bottom all the way back to the top, and overcome the rival that defeated him so many years ago.
8 1136 - In Serial479 Chapters
Phoenix's Requiem
Painfully shy and conflict-averse, Yun Ruoyan is a scion to a noble house only in name, a puppet embroiled in political machinations beyond her ken. At the tender age of eighteen, poisoned and at death’s door, she finds herself thrown out into the streets. Her relatives have all been executed, betrayed by her dear husband and her cousin. With her dying breath, she curses her own weakness and swears revenge.When Yun Ruoyan awakens once more, she is thirteen, transported five years into the past by the will of the heavens. Her death-defying experience has changed her: no longer is she the malleable creature she once was. But more questions await at every corner—what is the truth behind the birthmark that disfigures her appearance? What are the circumstances surrounding her mother’s mysterious death?Will the phoenix rise from the ashes, or will she fall once more in thrall to fate?
8 646 - End489 Chapters
Poison Physician Consort
Follow Bai Luochu on a journey back to the peak as she reincarnates into the body of an orphaned daughter of the former great general of the Cloud Water Nation.With the Three Great Immortal Sects in front of her, her mortal enemies who caused her death, how would she rise to the top again?With her astounding medical skills and ability to create heaven defying poison, Bai Luochu heals the crippled meridians of her new body and attracts the attention of all three princes of the Cloud Water Nation!
8 1749 - End413 Chapters
Rebirth of a Fashionista: This Life Is Soo Last Season
Cinderella went from rags to riches, but when you are already at the top, fate is more than happy to kick you down. A car accident kicks off Sheng Jiaoyang's reverse Cinderella story by trapping her soul in the body of a poor girl, leaving her to succumb to fate and wait for her Prince Charming to come to her rescue -- obviously not!Like a phoenix rising out of the ashes, Sheng Jiaoyang forges her own way back up to the upper echelons of society, clearing obstacles, taking revenges, and bagging her handsome and rich childhood friend on the way.If you are tired of reading about poor damsel in distress waiting for a man to rescue her, and wants a female lead that can carry herself to the top, Rebirth of A Fashionista is the novel for you!
8 274 - End448 Chapters
The Attack of the Wastrel
Her rebirth gave her a second chance at life. She was back with a vengeance and wanted to make those that had harmed her pay. But to those that helped her, she wanted to repay them. Her evil stepmother? She would slowly pull out her claws, one by one. Her evil stepsister? She would crush her pride. She thought that by getting her revenge for her past life, she would be happy in this life. However, she never would have thought that danger would chance upon her time and time again. The hatred from her clan and whether their bloodline would continue to exist, lay solely on her shoulders. Luckily, on this thorny path, someone had always been protecting her. "Third Prince, have you ever regretted being with me?" That person laughed lightly and peered at her with a loving yet weary look, "As long as I am together with you, I have no regrets."
8 1461 - End401 Chapters
Demoness's Art of Vengeance
Jun Xiaomo, notoriously known as “Lady Demoness”, finds herself chained and bound in a dungeon. Her hard-earned cultivation has been completely crippled, and she has no means of escape. Qin Shanshan, a lady she used to called her “close friend”, mocks Jun Xiaomo, revealing that Jun Xiaomo had been used by the people around her. Even her lover, Qin Lingyu was one of the masterminds scheming against her. Jun Xiaomo watches her life flash before her eyes and realizes that she had indeed blindly placed her trust in people. Her naivety had led to her current predicament. Jun Xiaomo wanted to end it all. However, she is determined to deliver a swan song. Over the hundreds of days tormented in that very dungeon, Jun Xiaomo had painstakingly painted a complicated formation array with her own blood. With a determined look, Jun Xiaomo burns her life force to activate the array. Her sole intent? To bring with her as many schemers to the gates of hell as she could. The bright red light from thearray intensified, and the end was nigh.…or was it? Jun Xiaomo opens her eyes and finds herself alive again; time had rewound right back to when she was sixteen years of age, albeit only at the eighth level of Qi Cultivation. Armed with the knowledge and memories of her previous lifetime, Jun Xiaomo is determined to learn from her mistakes and bring retribution to those who so deserve…
8 368

