《Bloodthirsty (END)》Chapter 28
Advertisement
"Bagaimana caranya kita keluar dari ruang ini, Felyx? Di luar banyak sekali mereka. Mereka ada dimana-mana."
"Tidak perlu cemas, Keen. Aku ada rencana."jawab Felyx.
"Rencana apa yang kau pikirkan?"tanya heran si YunJie.
"Kita hanya perlu keluar diam-diam tanpa membuat suara. Aku akan mengalihkan perhatian mereka jika mereka menutup jalan."jelas Felyx.
"Kau tak bermaksud mengorbankan dirimu sendiri bukan?"tanya Jie curiga.
"Aku tak sebodoh dirimu, Jie."balas Felyx.
"Baaiklah, aku mengerti. Aku akan percaya padamu. Sekarang, kita harus keluar dari tempat ini!"ucap keen setuju.
Kini kami berempat sudah siap untuk menjalankan rencana ini. Dan jika rencana ini gagal, mungkin aku harus mengambil tindakan bodoh yang dipikirkan oleh Jie barusan. Aku masih merahasiakan rencana kedua ku ini dari mereka. Aku tahu, mereka tidak akan setuju dan membiarkanku melakukan segalanya sesukaku, tapi di lain sisi, aku juga tahu bahwa Alixhs mungkin tak akan selamat. Maafkan diriku ini yang terlalu egois. Dan sebetulnya rencana kami ini hanyalah sia-sia.
Kami masih bersama. Aku memimpin paling depan untuk mencari jalan, sedangkan Jie berjaga paling belakang. Kami semua telah siap dengan segala hal yang mungkin telah terjadi. Setiap orang telah menggenggam senjata masing-masing untuk bertahan hidup.
Awalnya perjalanan kami lancar. Tak terlalu banyak orang-orang aneh di sekitar ini. Tapi, ketika kami hampir sampai di pintu dimana itu adalahn ruangan si Alixhs, banyak manusia gila berkumpul di depan pintu itu. Dan hampir saja keberadaan kami ketahuan oleh ulah si Keen yang hampir berteriak cemas memikirkan si Alixhs. Untungnya oleh si YunJie dengan cepat ditutup mulut Keen dengan tangannya.
Lalu aku segera mengambil handphone milik Jie dansegera melemparkannya jauh, sejauh-jauhnya. Setelah itu segera sku mengeluarkan handphoneku dan menelepon handphone milik Jie. setelah itu terdengar suara dering telepon nyaring yang seketika membuat para orang gila itu berlarian berebut ke arah sumber suara itu. Mereka mengira bahwa dering handphone milik Jie adalah manusi, sungguh bodoh!
Advertisement
Segera setelah mereka semua pergi jauh menjauhi pintu ruangan Alixhs, dengan cepat aku membuka pintu tersebut dan menyuruh Keen dan yang lainnya untuk masuk duluan. Ketika kami masuk, ruangan ini benar-benar gelap. Seharusnya Keen tidak terlalu terburu-buru menyalakan lampu, sehingga karena ulahnya ini, kami semua menemukan maslah baru. Kali ini kami tak bisa membunuhnya.
Maafkan aku, Keen. Aku harus melakukan ini. Semua telah sia-sia.
Tiba-tiba kami disambut oleh Alixhs yang kali ini telah berubah total. Kami semua sungguh tidak dapat mengenalinya lagi. Dan disaat seperti ini, yang aku pikikan adalah benda yang sekarang ini kugenggam. Apa aku harus melakukannya sekarang? Di depan Keen? Aku tak punya pilihan lain.
Segera setelah lampu menyala, Alixhs dengan cepat menyerang Keen yang hendak maju kearahnya. Namun, dengan cepat oleh Jie didorong tubuh Alixhs hingga menghantam tembok. Bukannya berkurang, masalah ini bertambah buruk.
"Apa yang kau lakukan Jie??!! ia kesakitan sekarang!!"seru Keen tak terima melihat sahabatnya sendiri terluka.
"Kau sudah gila Keen??!! Alixhs sudah terinfeksi, kau tau!!!"balas Jie berteriak menyadarkan Keen.
"Apa kau akan membunuhnya juga, haah??!!"bentak Keen menangis.
"Jika sudah tidak ada pilihan lagi."jawab YunJie tertunduk.
"Kau pembunuh, Jie!!! apa yang sekarang kau lakukan, Felyx??!!"
"FELYX!!!!"teriak Keen.
"Cepat lakukan sesuatu!! Bukankah mereka teman kita!"
"Mereka Mereka adalah
"Felyx, kau sudah gila sekarang seperti Jie, haah??!!"
"Keen, awas!!!"teriak Felyx segera mengangkat pisaunya yang sedari tadi telah ia genggam.
Apa aku harus membunuh temanku sendiri? Aku harus membunuhnya didepan sahabatnya sendiri? Apa yang ahrus kulakukan? Jika aku hanya diam, maka Keen tidak akan selamat. Sekali lagi maafkan aku, Keen. Kau boleh membenciku sekarang.
Ssssseeet
Advertisement
- In Serial15 Chapters
Marvelous Jester
Would you be willing to risk the world to protect your family? Garrett, a traumatized former soldier of the empire, suddenly finds himself thrust into the world of power and politics when his little sister is prophecised to bring about the end of the world. Forced on the run, he must do what most would think impossible - break the [Level 20] level cap and step onto the Path of Ascension. Only with the power of the famed Ascended - adventurers, heroes, protectors of the plane - will he stand a chance to keep what is most precious to him safe from a world that is suddenly out to get them. However his own personal power will not be enough. He must gather allies, break beyond the mortal limits and upturn the social order if he wants to have a prayer of succeeding. But will Garrett and his allies be the salvation of this world - or will they be it's damnation? Marvelous Jester is a LitRPG story set in a completely original fantasy world. Updates on Wednesdays and Sundays.
8 205 - In Serial14 Chapters
Nameless Hypocrite
"Bastard, surrender yourself!" "You think you can escape our encirclement?!" "An omnicidal fiend like you can only atone in death!" Despite his precarious situation, a young man ignored the union's provocations. His violet robe was in tatters, showing the incredible number of attacks he received, yet there was no sign of injury. Noticing the light smile tugging at his lips, the pursuing heroes warily watched him, cautious of a final attack. It was only by working together that they could corner a monster like him. An arrow pierced the air, beelining towards the young man. A malicious gleam revealed itself in his eyes; he unsheathed his sword, a long, curved blade, and deflected the projectile, spiking it into the ground. The archer's eyes widened before being split in two. He died suddenly and indignantly. The group backed away; their former confidence diminished greatly by the invisible counter. It was then that the young man sighed, his voice full of lament and self-pity. "Being a saint truly is difficult, even the world cannot understand my righteous actions." The expressions of the surrounding heroes turned ugly. Such blatant hypocrisy! Yes, the protagonist is a villain. We don't do morals here. New chaps when I write them
8 177 - In Serial6 Chapters
A Toaster Story
This is the story of a toaster, who fell off a counter and killed a freshman. He looked so sad just laying there, but the system absolutely loved him, when he evolved.
8 125 - In Serial15 Chapters
Double Rewards for Half the Cost
While riding my bike home, I was run over by a truck. Fortunately, some gods took interest in my life and gave me a second chance. But isn't this skill a little too OP?
8 91 - In Serial28 Chapters
Something Other Than You : Book Two
Book Two Of Brand New : Book One
8 204 - In Serial38 Chapters
Naruto: The Best ANBU
What if Naruto Uzumaki was smarter than he let on? What if Naruto was the smartest of his generation? What if Naruto was stronger than he seemed? What if Naruto was the famous ANBU Captain Killer Fox?What if these are not 'what if's'? I do not own any pics/videos used, and I do not own Naruto and any other characters other than any of my oc.(This book builds up so much, but is pretty anticlimactic. This was my first fanfic, so don't expect to much.)
8 281