《Future Partner》A new class
Advertisement
Kring... kring... Alarm jam pun berbunyi. Dan suara ayam mulai terdengar. Prilly pun terbangun dengan dorongan semangat baru. Karena hari ini awal dimana dia memasuki tingkat kelas baru yang lebih tinggi, memasuki awal semester baru, kelas baru, semuanya serba baru. Betapa senangnya, dia pada hari ini. Prilly pun menghampiri meja rias, mulai merapikan rambutnya yang begitu halus, dan tak lupa mengoleskan bedak walaupun hanya tipis.
"Pagi Kak Di," Prilly turun menghampiri Kak Di yang sedang duduk di meja makan sedang sarapan. Kak Diandra, kakak satu-satunya yang di punyain oleh Prilly. Mereka hanya tinggal berdua dirumah itu. Setelah kedua orang tua mereka sudah tiada. Kak Di sekarang menjadi tulang punggung untuk Prilly. Kak Di berharap bisa menjadi kakak yang terbaik untuk adik kecilnya itu.
"Hai, Pagi Prill. Tumben kamu semangat banget." Lirih Kak Di heran.
"Iya dong, hari ini awal aku duduk di kelas 3 SMA kak, Jadi aku harus semangat dong, kak" Senyum sumringah terlihat di bibir mungilnya Prilly.
" Wah, nggak kerasa kamu sudah kelas 3 SMA ya, nggak kerasa juga kakak udah mengurus kamu selama 2 tahun dari kepergian Mama sama Ayah." Mendaratkan tangannya ke kepala Prilly dengan bermaksud mengelusnya.
" Kak Di, Makasih banget ya, selama ini Kak Di repot ngurusin aku sendiri, Maafin aku kalau kadang aku suka nyebelin Kak Di, Pokoknya aku seneng banget punya kakak seperti Kak Di, aku sayang sama Kak Di." Sambil memegang tangan Kak Di sebagai rasa sayang adik kepada kakaknya itu. Dari lirikan mata Prilly pun menunjukkan bahwa Prilly berharap akan terus ditemani sama Kak Di.
"Iya, ily. Kak Di juga sayang sama kamu, kamu jangan nakal-nakal ya. Inget loh, Kamu adik kakak satu-satunya." Senyuman Kak Di yang begitu manis terlihat bahwa dia tidak mau kehilangan adik kecilnya itu.
"Siap, bos. Yaudah aku berangkat dulu ya, Kak. Assalamualaikum." Sambil menjulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Kak Di, dan tak lupa cipika-cipiki dengan Kak Di. Motornya sudah dikeluarkan dan dipanaskan. Prilly mulai memakai masker dan sarung tangan yang ber ciri khas berwarna biru tersebut. Prillypun mulai menaikinya.
Advertisement
"Hati-Hati ya ii." Ucapan yang menunjukkan rasa perhatian yang begitu besar kepada Prilly
***
Jakarta semakin padat, penuh, dan sesak. Prilly berhasil melewati kemacetan yang sangat membuatnya sesak itu. Beruntung, Prilly datang tidak lewat dari bel masuk berbunyi. Prilly mulai mencari-cari ruangan kelas yang baru. Seorang laki-laki datang menghampiri dan berhasil membuat jantungnya terasa copot.
Tiba-tiba seseorang menepuk pundak Prilly
"Prill, lo kelas 3 berapa?" Prilly sontak kaget.
"Eh, lo Li, bikin gue kaget aja deh! Gue di kelas 3-A, lo dimana? Tanya Prilly dengan rasa yang begitu penasaran.
"Ciee, sekelas lagi nih kita?" Ucap Ali sambil memicingkan mata yang tajam itu, Ali sangat dekat dengan Prilly, karna sejak SD mereka bersama. Makan bareng, main bareng, sekolah bareng, sampe kelas pun nggak pernah kepisah. Apa mungkin ini takdir Tuhan? Entahlah. Prilly sendiripun tidak tahu. Menurutnya, Ali sahabat yang paling annoying, tapi ngangenin. Sebaliknya, Menurut Ali, prilly itu sahabat yang super bawel, freak, tapi Ali sangat mudah merindukannya.
"Yah, sekelas lo lagi, Bosen deh gue." Ungkap Prilly dengan sedikit berbohong.
"Oh jadi bosen? Besok gue pindah kelas deh, Prill." Jawab Ali dengan muka yang sangat melas.
"Udah deh gausah baper Li. Ayo masuk." Alipun menggangguk, dan Prilly langsung menarik Ali masuk ke dalam kelas.
"Prill, duduk sini aja." Itte menunjuk bangku di sebelahnya yang kosong.
"loh Te, disini juga? Wah kita bareng ya." Segera menghampiri dan duduk di bangku tersebut. Itte seorang teman dekat Prilly saat di bangku kelas 1. Dan sekarang mereka bertemu kembali.
Ali mengikuti dan duduk di bangku belakangnya.
Jam pelajaranpun dimulai.
"Selamat Pagi anak-anakku, Selamat atas kenaikan kelasnya, sehingga kalian bisa melanjutkan tingkat kelas yang lebih tinggi, dan terakhir di Jenjang SMA ini, yaitu kelas 3 SMA. Dimana kalian harus lebih focus untuk belajar. Agar nantinya bisa masuk ke perguruan tinggi yang kalian impikan." Ucap Pak Setyo, wali kelas 3B memberikan petuah kepada anak muThankU
"Iyaa, Pak.." Sahut anak-anak secara berbarengan.
----------------
Advertisement
- In Serial81 Chapters
I Slipped into Another World and Became this Demonic Guy's Pet
Nastasia Mischaevna Vasiliev, an Irish-Russian American, a jack of all trades, and now a world slipper...Attacked by the people and chased by soldiers for being a Red Demon she happens upon a demonically bewitching man. If it weren't for the fact she couldn't understand a lick of what was being said, she never would have become his pet.Follow along as Nastasia overcomes languages barriers, wretched schemes, and a supernatural demon that can't keep his hands to himself.
8 263 - In Serial6 Chapters
Trinity
Jeremiah maces a dummy in the torso hard, taking out his frustration. “Freak this world man.” Half sighing in dissatisfaction. Trinity Online came with two modes to play on, the easy mode and the hard mode. And boy, was he regretting hard mode. The next action is a mace to the face of the training dummy. “If it ain’t the player versus player, its the PvP along with monsters that’ll get you killed out there.” States Zedekiah over beating a practice dummy till it submits. But the dummy can’t! Nay’, it won’t!
8 203 - In Serial6 Chapters
Party Member For Hire
When a group of graduate students studying the virtual world goes missing, party member for hire Vy "Thornheart" finds herself accompanying a rescue mission into the belly of the beast, the so-called Permadeathlands. She may have slain the great dragon of Ylmoth in casual play, but now she must brave the mortal danger of advanced mode. And Vy’s not the only for-hire in these parts—an old friend of hers also went missing along with those students. Does that mean she’ll find an old ally awaiting her out there somewhere, or a new enemy?
8 169 - In Serial70 Chapters
Project Resolution URI
Uri must say goodbye to his world as he knew it. His active social life and his happy-go-lucky spirit meet an end when Juzo, a young man identical to him who claims to be his twin brother, shows up to tell him about a scientific project they both were part of without knowing it. From that moment on, Uri must go through a storm of dangers and revelations together with Malin, Juzo’s partner, while trying to preserve his identity, his sanity, and even his own life. I'll be posting new chapters every other day.
8 190 - In Serial20 Chapters
HOLY MATRIMONY || Jimin ff
Y/ N : Do you think the moon ever feels lonely?She wispered lowely as if in a daze.Jimin shaking his head replied.Jimin : Ani(no), you see that star?He said pointing to a single almost imperceptible star beside the moon.She nodded looking at it.Jimin : That star is it's companion.You know, they are like us.He said smiling.Y/N furrowed her eyes at that.Y/N : How is that?She asked looking at him in confusion.Jimin : I am the moon and you are my star.Even if the world turns it's back on me i know i can rely on you.Even if i can't see you i know you will be there by my side,supporting me.
8 111 - In Serial20 Chapters
One bite
One bite, that's all it took to change Beca Mitchell's life for good.
8 186

