《Jenius Yang Nakal》15. Reaksi Termit
Advertisement
30 menit kemudian kedua tim kembali ke atas panggung presentase untuk mendengarkan hasil diskusi apakah mereka mendapatkan kesempatan ataukah semua akan berakhir dengan kegagalan saja.
"Baiklah, kami sudah buat kesepakatan yaitu kalian tidak akan mendapatkan kesempatan untuk melakukan presentase" ucap ibu Yosi tegas.
Semua orang terkejut dengan hasil kesepakatan yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Alisya tetap memasang wajah tenang di ikuti tarikan bibir Adith setengah tersenyum mendegar hal tersebut. Sedangkan Miska tampak gusar dan Zein tidak bisa mengalihkan pandangannya dari wajah Alisya.
"Tapi kami akan memberikan ujian sejauh mana kalian menguasai bahan materi kalian untuk melihat apakah memang ini kebetulan atau ada konspirasi di dalamnya" tambah pak Amir dengan nada yang dingin.
"Kami harap kalian tidak mengecewakan kami" sambung pak Affandi lembut.
Wajah Miska seketika berubah menjadi semangat dan menyunggingkan senyuman yang terlihat sinis dengan tatapan tajam mengarah ke Alisya yang lebih memilih membuang wajah tidak melihat keduanya.
"Aku akan mulai dari Tim Zein, apa yang memilih kalian mengambil tema ini? " Ibu Yosi memulai tes dengan pertanyaan yang sederhana.
"Seperti yang kalian ketahui, tema presentase kami adalah Reaksi Termit. Reaksi ini biasa digunakan sebagai pengelasan logam dengan bahan Besioksida dan bubuk Aluminium yang bisa menghasilkan panas yang cukup tinggi." Jawab Miska dengan lancar dan lantang.
"Selain itu reaksi termit ini rencana kami akan simulasikan sebagai contoh pengelasan yang biasa di lakukan sehari hari oleh para pekerja bengkel, bangunan maupun furniture pagar dan juga simulasi meletusnya gunung merapi yang baru-baru ini terjadi". Tambah Zein mantap.
Pak Amir dan 3 juri lainnya menganggap bahwa materi presentase yang mereka tampilkan cukup menarik sehingga tampak mengangguk anggukan wajah tanda setuju mengingat zaman ini adalah zaman dimana segala sesuatunya telah berhubungan dengan mesin serta penciptaan barang barang yang menggunakan besi, logam maupun aluminium telah melakukan proses reaksi Termit sebagai langkah dasar yang banyak orang kenal hanya sebagai proses pengelasan biasa.
"Bagaimana dengan Tim kalian Adith??? Apa yang memilih kalian mengambil tema yang sama? " Tanya pak Amir dingin.
Advertisement
"Pada dasarnya kami mengambil prinsip kerja yang sama pada reaksi termit seperti yang telah kalian dengar sebelumnya. Akan tetapi titik pembahasan kami lebih mengarah pada Reaksi termit yang bisa menghasilkan daya ledak yang cukup tinggi." Alisya menjawab dengan tenang dan lancar menatap Adith untuk melanjutkan.
"Reaksi termit jika dinyalakan akan menghasilkan panas dengan skala lebih dari 3000 derajat selsius. Dan suhu tersebut melebihi titik didih dan titik leleh dari besi atau beton. Yang jika tereaksi dengan air maka akan menghasilkan ledakkan freatik seperti yang terjadi pada letusan gunung berapi. Ini mirip sekali dengan jenis Bom yang meledak pada gedung pemerintahan Indonesia yang baru saja terjadi bulan lalu. pada penyelidikan dikatakan bahwa pada ledakkan terdeteksi reaksi termit." Ucap Adith menambahkan dengan lihai dan tampak seperti seorang yang pro dalam melakukan presentase.
"Tidak heran kalau diumur segini dia sudah memegang bisnis keluarga nya! dia memang luar biasa" Batin Alisya kagum dengan kemapuan Adith.
Mendengar jawaban dari kedua tim yang jauh berbeda, pak Amir mulai memperbaiki posisi duduknya untuk lebih maju kedepan menandakan bahwa ia tertarik dan penasaran akan apa yang bisa di lontarkan oleh kedua tim selanjutnya.
Semua peserta juga merasa kagum dengan tekhnik pembawaan presentasi yang dibawakan oleh kedua tim sehingga dengan antusias memperhatikan dengan serius apa yang akan terjadi selanjutnya dalam persaingan ini.
Mendengar adanya Kompetisi dalam presentase kali ini, kepala sekolah beserta para petinggi sekolah tidak ketinggalan untuk bisa menyaksikan kejadian langka ini terlebih lagi melibatkan 2 sosok fenomenal anggota elit tertinggi disekolah itu.
"Kembali kepada timmu Zein, bisa kalian jelaskan lebih lanjut mengenai reaksi termit dalam pengelasan atau letusan gunung berapi?" Tanya pak Affandi.
"Pada pengelasan bioksidasi dan Aluminium akan dilakukan pembakaran dengan suhu yang cukup tinggi sehingga dapat melelehkan logam yang kemudian bisa dijadikan sebagai sambungan yang sangat kuat terhadap besi atau logam lainnya. Namun reaksi ini cukup berbahaya dan menghasilkan sinar yang cukup menyilaukan sehingga perlu penanganan khusus ketika melakukan kegiatan pengelasan." Miska memperlihatkan prosedur pengelasan secara langsung dan tampak ahli dalam melakukannya. Peralatannya tampak sudah siap mendukung presentasi yang dilakukannya.
Advertisement
"Begitupula pada proses letusan gunung berapi, semua material yang terdapat di dalam gunung berapi yang aktif memilki jenis yang sama untuk bisa menghasilkan reaksi termit. dan ledakkan yang terjadi pada saat letusan adalah karena adanya air dari dalam gunung yang bereaksi terhadap reaksi termit. inilah yang di sebut dengan ledakkan freaksi seperti yang baru saja terjadi pada letusan gunung berapi yang baru saja terjadi pada gunung Sumeru" Zein juga menampilkan simulasi secara langsung bagaimana proses letusan gunung berapi karena reaksi termit dan tentu saja dengan jarak yang cukup aman dan penggunaan bahan yang pas sehingga tidak berbahaya.
Pak Affandi sangat kagum dengan cara mereka menampilkan presentase dan dengan kemampuan yang baginya dilakukan oleh seorang yang cukup profesional di bidangnya.
Miska memperlihatkan pandangan yang puas menganggap bahwa mereka lebih unggul dalam membawakan presentase kali ini. Para peserta dan juga penonton yang lain pun memberikan tepuk tangan yang meriah terhadap hasil presentase yang di lakukan oleh Zein dan Miska.
"Untuk kalian berdua!" pak Amir menunjuk ke arah Adith dan Alisya. "Bagaimana bisa kalian mengatakan bahwa Bom itu menggunakan reaksi termit? " Tantang pak Amir masih dingin.
"Sebelum saya menjelaskan lebih lanjut mengenai Bom dengan rekasi termit, perlu kalian ketahui bahwa Bangunan gedung pemerintahan Indonesia memiliki pilar dari penyangga dengan rangka bangunan 4 kali lebih tebal dari bangunan gedung biasa sehingga disebut super pilar karena kekuatannya. Dan tidak sembarang bom biasa bisa menghancurkannya. Ini terlihat dari bekas reruntuhan dari gedung tersebut sewaktu saya melakukan penelitian disana" Ucap Alisya memperlihatkan gambar gambar dari reruntuhan bangunan gedung Pemerintahan Indonesia.
"Apakah itu berarti Bom yang di ledakkan bukanlah Bom biasa?" Pak Amir tidak tahan untuk bertanya kembali melihat kemampuan Analisa Alisya yang mengalahkan para ahli riset kepolisian.
"Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, itu karena adanya reaksi termit yang melelehkan besi atau beton pada gedung tersebut. Ketika ledakkan terjadi, air dari sprinklepun keluar dan menyebabkan ledakkan freatik yang mirip seperti pada letusan gunung berapi. sehingga pilar sudah tidak mampu menyangga beban dari bangunan dan akhirnya bangunan tersebut runtuh. Substansi ini sebenarnya lebih mudah di dapatkan dari pada bubuk mesiu dan biasa di jual pada daerah ini. " Adith juga menampilkan video simulator bagaimana runtuhnya gedung tersebut akibat ledakkan bom yang menggunakan reaksi termit dan juga peta dari pembelian substansi Bom tersebut.
"Melihat dari lokasi perkiraan, berdasarkan bukti yang di tinggalkan maka pembelian bahannya berkisar pada area ini mengingat pelaku terekam cctv hanya berjalan kaki dan tidak menggunakan angkutan umum untuk menghindari pelacakan Identitas" Tambah Alisya sebelum mengakhiri presentasinya.
pak Amir terdiam dan terpaku dengan jawabam yang diberikan keduanya. bukan saja mereka berhasil melakukan presentase dengan sangat baik, mereka bahkan telah bisa saja membantu kepolisian dengan Analisis mereka yang terbilang sangat akurat. Hal ini membuat seorang petinggi telah diam diam menghubungi kepolisian tepat setelah Adith memulai analisisnya untuk mengecek kebenaran.
ketiga juri dan seluruh orang yang berada di dalam gedung masih terdiam tak tau apa yang harus mereka katakan. mereka masih teroaku dan mencerna bagaimana bisa dua orang anak SMA menganalisis dan memecahkan masalah yang bahkan para kepolisian saja belum menyelesaikannya.
Seorang petinggi turun menuju ke panggung dan menyalami Adith serta Alisya dengan suara lantang.
"Berkat kalian berdua, kami telah berhasil menangkap pelaku pengeboman dan mendeteksi lokasi Bom selanjutnya! untuk itu kalian akan diberikan penghargaan begitu pula dengan sekolah ini" ucapnya sambil menyalami Adith dan Alisya.
Mendengar itu semua orang langsung berteriak dengan gemuruh dan bertepuk tangan dengan keras. suasana mendadak lebih ribut dari sebelumnya membuat peredam Alisya tidak berfungsi dengan baik. Ia segera meminta izin untuk turun dari panggung setelah memberi hormat kepada petinggi tersebut.
Melihat reaksi Alisya , Adith langsung mengejarnya sedangkan si petinggi tersebut kembali ke posisi semula dan berbincang kepala sekolah. Adith dan Alisya meninggalkan semua kerumunan yang merasa Aneh karena bintang acara tiba-tiba saja menghilang. Begitu pula dengan para Juri yang saling melihat satu sama lain.
Advertisement
- In Serial6 Chapters
Waking Up
The story of Larin the Builder in the aftermath of Awakening This short story is the epilogue of Awakening, the first book of the Chronicles of Mother's Gate series. This epilogue is a great follow-up to the novel, a bonus story that adds extra layers between books without being necessary to the main storyline.Waking Up follows the story of Larin, who is alive but unconscious after her ordeal in the Nine Hells. She awakens in A'lara City a few days later and recuperates under the steadfast care of her repentant friend Jorn.As she reacclimates to her waking state, Larin struggles with her gruesome memories of the Hells and her decision to conceal them from Jorn. This story answers the question, Is Larin all right? with a resounding yes, and some storms on the horizon.It also raises the question, What happened to her down there? and includes an excerpt from the sister story Falling Down, about Larin's ordeal in the Nine Hells. Praise for Waking Up and Falling Down: Loved it. The difference between the two stories is great!The difference between Waking Up and Falling Down is astounding. So much light and love in the first story. You feel safe reading it. Healing.The second, so much darkness, pain and despair. The choice of vocabulary is awesome and makes an impact.And this set of short stories ties the two books together so well.-- Dana V. of Texas ★★★★★
8 97 - In Serial17 Chapters
To Kill a Fae (The Dragon Portal)
Sabine has spent the past decade hiding from the Wild Hunt. But when a charismatic stranger recruits her to retrieve an invaluable artifact, she’ll have to finally reveal her identity… and her dark secrets. * * * * * * * * * * * The darkness holds more than just secrets... Marked for death, Sabine escaped from her home more than ten years ago. But the Wild Hunt will never give up. It should have been easy to stay hidden. All Sabine had to do was keep her head down, avoid telling anyone about her past, and above all else -- not let her glamour drop. Even the best-laid plans eventually fall apart. When a charismatic stranger arrives in the city, Sabine finds herself unwittingly drawn to the power she can sense hidden within him. Keeping her distance is nearly impossible, especially after a life debt is called due and she’s tasked into helping steal a rare artifact. Sabine is the only one who can break the magical barriers protecting the item, but that means revealing the truth about her identity and exposing her darkest secrets. Unfortunately, the Fae aren’t the only ones hunting her. And the most dangerous monsters aren’t always confined to the dark.
8 205 - In Serial44 Chapters
Naruto: Beginning of Hatred
The action happens when Naruto and Sasuke fight in Valley of the End. Naruto lost and returns alone with hole in the chest to the village and see others Rookie 12, Hokage, Jiraya, Team7. When he was confronted with them, he was banished for not bringing Sasuke. It was not just an exile it was a sentence, a sentence to jail and more specifically Blood Prison. And here the story begins. How much Naruto change ? Will Naruto find love? Will someone save him from the hands of darkness? Will Naruto forgive his 'friends' and 'family' ? Will Naruto forgive the Leaf ? DOES NARUTO WANT TO GET REVENGE ?
8 417 - In Serial20 Chapters
Challenged Dungeon and the Arrival of Mana
One day, a few spirits drifting through the astral plane discover Earth and decide to create dungeons to bridge the gap between worlds, and eventually make themselves the gods of Earth. After being created, Three has the misfortune of falling through a grate in an alley in New York City and making that its entrance. Suddenly propelled to sizes much larger than an infant dungeon should be it becomes the frontrunner of all its sibling dungeons, yet faces problems initially attracting creatures. Three's problems only worsen over time as its demanding and seemingly capricious creator gradually strips away its ability to be a true dungeon while compelling it to reach a nearly impossible goal: conquer all humans. Also follow Stan, the alcholic veteran cop and his pet cat Ms. Winters as they get embroiled into the arrival of dungeons and mana. I have most of the story mapped out, but it can still use some work, my goal is to release at least a chapter a week until I am finished. I would greatly appreciate any help proofreading or editing, and advice is always appreciated. UPDATE School caught up with me back then and I lost the thread, so this is now (definitely) dropped, sorry all, maybe I'll get back to it one day.
8 192 - In Serial12 Chapters
(Dropped) The Story Previously Known as: NeoRealm - Staring back into the Future
This story has been dropped. I will be writing a new story with a similar backstory but based on a fantasy VR. The name will be the same because I couldn't think of a better one... Jason has just turned 18 and will be finally be able to play The VR game everyone is into, NeoRealm. Wishing only for a normal time he will be disappointed as his past (life) will throw him into the deep end. Who knew just a little cultivation could cause so much trouble. ~NeoRealm~ the most realistic VR game to date. A cunning mix of Sci-Fi and the Supernatural spread across a galaxies worth of planets just waiting for you to dive in. Want to experience the mysteries of psionic powers? Become one of the Talented and work to improve your rating all the way up to 1 and move moons. Do you just desire to wield sheer power? Join one of the main factions and work your way up so you can be the one who with the press of a button can wipe a planet off the face of the universe. Or maybe you just want to know what its like to be a cat person. We have those too. Come on in and join us at 5x the speed of boring old reality (you heard us right, not your average everyday 4x time compression!). *WARNING - limited to those age 18 and up, we are not responsible for any minor losing their grasp on reality, sanity, or species Mature - Most likely violent, Maybe language, No bedroom wrestling
8 159 - In Serial21 Chapters
When I'm with You
**NO TRANSLATIONS ALLOWED** Razor's misunderstood and Bennett seems to be the only one who understands that even with all the misfortune he faces.A cute high school romance filled with fluff.
8 217

