《Jenius Yang Nakal》14. Modusmu Oke Juga
Advertisement
Zein mendengarkan perkataan Alisya dengan sangat serius lalu sejurus kemudian mencoba melihat tanyangan video yang sedang diputar berulang-ulang untuk memojokkan Alisya. Semakin ia perhatikan, semakin ia tidak menemukan kejanggalan pada video tersebut. Ia merasa kalau Alisya sedang menggali kuburannya sendiri dengan mengeluarkan pernyataan yang salah.
Adith mengambil posisi dan berdiri tepat di tempat proyektor berada dan mulai melakukan sesuatu terhadap video yang sedang terputar. Ia tampak paham apa yang di maksud oleh Alisya sehingga bergerak cepat dan membiarkan Alisya mengambil Alih panggung seorang diri. Ia percaya kalau Alisya bisa menanganinya meski tak berdiri di sampingnya.
Paham dengan tindakan Adith, Alisya segera menganggukkan kepalanya memberi tanda kepada Adith.
"Bisa kalian lihat di video tersebut bahwa aku sedang setengah tertunduk tampak seperti baru selesai mengambil sesuatu dari komputer menggunakan Flash, tapi setelah di perhatikan baik-baik komputer sekolah kita memiliki CPU dengan tipe ProLiant ML15 Gen15. CPU tipe khusus server dengan colokan Flash yang hanya terdapat di bagian belakang CPU saja sedang bagian depannya hanya terdapat tempat Disk dan tombol power" Terang Alisya yang melirik ke arah Adith dan meng zoom posisi Alisya yang berada pada bagian depan CPU.
"Selain itu bisa kalian lihat juga Flash yang saya gunakan adalah Flash tipe khusus yang dimiliki oleh Adith dengan lambang Flash A yang tentu saja ini berarti hanya file khusus yang di buat oleh Adith saja yang bisa masuk dan keluar atas se izin si pemilik Flash! Begitu pula bahan yang telah kami rampungkan adalah bahan yang sudah diberi format khusus. terkecuali jika bahan tersebut adalah bahan mentah yang berasal dari komputer saya!" Adith juga memperlihatkan lambang A yg berada di tangan Alisya yang kemudian memandang Alisya kagum karena bisa mendekripsikan sedetail itu barang miliknya tanpa ia beritahu sebelumnya mengenai Flash yang di berikannya kepada Alisya.
Sambil tertawa kagum kepada Alisya. Adith melangkah mendekat dan berdiri tepat disisi Alisya.
Advertisement
"Untuk itu, dari video itu malah membuktikan bahwa Alisya tidak mengambil apapun dari komputer tersebut atau malah tak menyentuh sama sekali, ia hanya mengambil Flashnya yang terjatuh karena tidak sengaja menabrak meja komputer melihat dari posisi Alisya yang tubuhnya lebih berat berada di sisi sebelah kanan meja yang tampak sedikit tergeser posisinya" jelas Adith menambahkan sambil tersenyum sinis ke arah Zein.
Zein tampak terpaku dan kagum terhadap Alisya. Baru kali ini ia melihat seorang perempuan yang dengan setenang itu mampu juga cerdiknya menangani situasi dan tekanan yang cukup besar dari ratusan pasang mata menghina. Miska mulai tampak gusar tidak menyangka kalau Alisya bisa membalikkan keadaan.
Rinto dan Yogi serta Karin yang khawatir dengan kondisi Alisya hanya cekikikan menahan tawa melihat ekspresi miska yang kalah.
Pak Amir yang semula memberikan penilaian buruk kini mulai berpikir bahwa ia telah salah paham terhadap Alisya mulai meluluhkan sedikit penilaiannya.
"Saya tidak begitu yakin bagaimana bisa tema bahan presentasi kami bisa sama, namun tidakkah kami harusnya diberi kesempatan untuk setidaknya melakukan presentase terlepas dari kesamaan atau siapa yang mencuri bahan presentase milik siapa! " Lanjut Alisya menenangkan suasana ruangan. Alisya sebenarnya paham betul akan apa yang sebenanrnya sedang direncanakan oleh Miska namun ia memilih untuk menyembunyikannya dan membuat seolah-olah bahwa tema yang mereka ambil hanya kebetulan saja.
"Dengan begitu kami bisa tetap mendapatkan poin kami sesuai dengan kemampuan kami dalam membawakan bahan presentasi yang telah kami siapkan" Lanjut Adith menambahkan. Ia yakin bahwa mereka bisa membalikkan keadaan dan memberikan pukulan telak kepada Miska.
"Baiklah, kita akan istrahat dulu 30 menit untuk mendiskusikan hal ini" Ucap Ibu Yosi setelah menghela nafas melihat seluruh ruangan memberikan tatapan untuk memberikan kesempatan karena malu atas perlakuan mereka kepada Alisya. Meski mereka sebenanrnya cukup senang jika mendapatkan sesuatu yang bisa membuat mereka bergosip ria terlepas dari kebenaran yang sesungguhnya.
Kedua tim turun dari panggung dengan wajah Miska yang merah padam menahan amarah karena tingkah laku Alisya yang baginya tampak sedang mencari muka dihadapan para penguji dan seluruh orang yang ada di ruangan Aula tersebut.
Advertisement
Miska dengan jengkel mengaitkan kakinya ke kabel yang bearada di dekat kaki Alisya untuk membuat Alisya terjatuh dari atas tangga yang tampak seolah ia tidak sengaja terkait oleh kabel tersebut. Alisya yang terkejut karena kakinya terkain oleh kabel berusaha menyeimbangkan tubuhnya dan akan terjatuh kebelakang menindih Zein.
Melihat Alisya yang akan terjatuh membuat Zein memajukan tubuhnya untuk menangkap tubuh Alisya namun dengan sigap Alisya mendorong tubuh Zein sehingga membuatnya pasrah dengan memilih jatuh kebawah.
Alisya menutup mata bersiap akan benturan ke lantai malah merasakan dua tangan telah menangkap tubuhnya. begitu membuka mata ia melihat wajah Adith yang tersenyum dengan sangat tulus memperlihatkan kontur wajah tampan mempesona dengan rahang kokoh yang memperlihatkan kejantanan seorang laki-laki dan kilatan mata bercahaya menatap lurus sambil membawa tubuh Alisya tanpa menurunkannya.
"Kau benar benar punya banyak cara untuk menggodaku" Senyum Adith tidak mengalihkan pandangannya.
Tersadar akan posisinya Alisya dengan lihai melompat dari tangan Adith dengan lembut tanpa memberikan dorongan keras kepada Adith.
"Modusmu oke juga" Timpal Alisya melangkah seolah olah tidak terjadi apa-apa meninggalkan Adith yang tersenyum gemas melihat tingkah Alisya.
Ratusan pasang mata yang melihat kejadian itu bukannya memberikan rasa simpati kepada Alisya karena kejadian sebelumnya, perlakuan Adith malah membuat para wanita menggila dan membenci Alisya. mereka melihat kalau Alisya sengaja melakukan hal tersebut untuk menarik perhatian Adith.
Miska yang semula kesal karena ingin mempermalukan Alisya, sekarang tersenyum jahat karena tanpa ia sadari ia telah berhasil membuat Alisya menambah musuh meski tak secara langsung memprovokasi keadaan. melihat ekspresi semua pasang wajah jengkel para wanita bucinnya Adith.
"Aku semakin membenci Alisya, tidak ku sangka dia bisa se cerdik itu!" bisik Yuyun setelah mendekati Miska.
"Sial... bagaimana bisa??? apa dia sudah tau kalau kita sengaja melakukan semua itu?" tanya Nely dengan suara pelan.
"Aku juga tidak tau bagaimana, tapi sepertinya dia sengaja membiarkan kita melakukannya dengan begitu dia bisa membalikkan keadaanya. Dia pikir aku tak bisa melawannya! cih..." cibir Miska semakin kesal.
"hahaaha.. dia lupa yah.. kalau kau adalah peringkat pertama di MIA 2! sedangkan dia, nilainya hanya berada di 20 besar saja! " Yuyun tertawa mengingat posisi Miska yang lebih baik di banding Alisya.
"Kamu bisa menjatuhkannya pada saat presentase nanti... aku yakin dia hanya bergantung pada kemampuan Adith saja. sedangkan dia bukanlah sesuatu yang harus kamu khawatirkan. " tambah Nely semangat.
Mereka tersenyum penuh arti sambil melirik ke arah Alisya dan Karin yang sedang berbincang-bincang di tambah dengan Adith yang terus saja menggoda Alisya sehingga siapapun yang melihat mereka bagaikan Tom & Jerry yang bertengkar dengan cara yang relatif mesrah di mata para bucinnya Adith.
Note : Bucin "Budak cinta"
Advertisement
God Of Cheat
He's now the king of the world and everything revolves and spins around him. With one finger he holds up a world. With one foot he prevents meteors from hitting the world. From one breath he blows out the fire burning down the trees. He's the God Of All Trades. He makes pills capable of turning a Mortal into an immortal. He fights demon lords and emperors just because he's bored. When he feels like making a new weapon, he ends up making a holy weapon. Even when he's just planting a garden, he unintentionally make plants that can be consumed to rank up, herbs that can make the highest tier pills, and trees that grows candy that has tons of amounts of energy residing in them. When he raises a baby animal, those animals become the beasts that protects the biggest cities in the world. When he does something, it's always go big or don't go at all. He's a God but not one that had to struggle to get to where he is but rather the opposite. He is a God that cheated to get to where he is. Everyone has to meditate and train all their life just to get stronger but all he has to do is just kill and he gets stronger. He doesn't have to travel around the world in order to find skills, powers, weapons, armors, potions, scrolls, pets, etc. to back up whatever he is going to do. Instead he can just give fake money to a system that others can't see and anything and anyone can be bought. This is the story of a reincarnated man and a overpowered system which gives him the power of a God and that's not just metaphorically but also literally. This is the story of Shen Zuobi, the God Of Cheat... literally. English Shen Zuobi = Chinese God Cheats.
8 108Fantasy World
Spencer Underwood has little realistic hope of escaping his paraplegic, bullied, and friendless high school existence. At least until he and three classmates are unrealistically transported to Nibiru, a legendary fantasy world ruled by mythological gods and inhabited by strange races and nightmarish monsters. Spence can walk again, which is good considering he will have to use his online fantasy role-playing game experience to lead the dysfunctional party on the gods’ quest and summon the courage to finally stand up to Trey, his worst bully from school. Success means survival and earning respect and acceptance, especially from Morgan, his attractive but snarky Goth classmate. But Spence discovers Nibiru is more a world of science fiction than fantasy, and they are just unwitting pawns in a deadly scheme of the gods. If completing the quest doesn’t result in their return to Earth, the party may have to do the unthinkable and challenge the gods themselves. (The novel is complete at 56 chapters, so feel free to jump in without fear of it fizzling out in a premature demise.)
8 121Killing Roar: Part 2: Mortal Mewling
Part 2 - Mortal Mewling: Perry's been living his dream in the guard, fighting spike feeders, proving himself to be a valuable member of the community, but his many concerns linger, weighing him down with more questions and regrets. The strange event within the dungeon. The rise of the prey-movement. The critical mass of spike feeders looming around the corner. Things have been going wrong for Titan City, and it feels like they're only going to get worse. Can he help save what he's worked for or will it all fall to ruin? Part 1 - Killing Roar: When Perry was blessed with a platypus beast soul, he thought his chances of joining the village guard were over. No one had every heard of a platypus. It seemed like an obvious prey soul, given it wasn't in the village's records. Only the strongest could be part of the village guard. He thought that would never get the chance to defend the village from the spike feeders, the deadly creatures jutting out with hazardous spikes haphazardly all over. Only predator beast souls were given the requisite training and allowed to join the village guard. Perry just didn't meet their criteria. He was also wrong.Soon Perry will live out his wildest dreams and more, as he scales the rankings of beast soul mastery, fights innumerable dangerous spike feeders and solves mysteries related to the origin of beast souls and spike feeders. And maybe, just maybe, he'll even get to join the city guard. Genre-wise, Mortal Mewling is a GameLit story (light on the GameLit) focused on action and adventure. The Gore tag is there more as a precaution, rather than a promise to keep producing gory words. Mortal Mewling is a bit of a slow burn in terms of start, scale and capacity of the protagonist. Book 2... has now begun! Updates Monday and Thursday
8 210eunoia || poems
my style of poetry isn't meant to be abstract or hard to understand. i write my poems in lowercase and i intentionally use improper grammar but that's what makes my poems unique. these poems come from my heart and honest emotions. it's my way of expressing who i am and what i went through. poetry helped me find my self that's why i started writing poems. these poems may help you in many ways. my poetry/ poetry in general has helped people put their emotions into words. it gives people courage to feel. this is what makes my poems art. that's what makes it meaningful. yes i did make my cover if you can't tellslight swearing!
8 104Alpha Theo || ✓
Holly was always aware of the Alpha of the Black Dawn pack, with that pack being the very pack that had taken away many she loved. She thought she knew how deadly the pack was, she thought she knew about of the deadly and cold-hearted things the Alpha had done. She thought she knew it all. The only thing she didn't know was his name.⭐ beautiful cover created by @sinadana ⭐
8 83Remember Me... Please
A Tfa Ratchet x Reader (I'm gonna do this cause there's not nearly enough ratchet content) Cold. It was cold. It was neither consuming black or clinging white. It was just quiet. Peaceful. You were drawn forward, but suddenly yanked back with burning adrenaline. You screamed out only to be silent.(completed)
8 159