《Jenius Yang Nakal》11. Jenius Tampan
Advertisement
Dari kejauhan Adith memperhatikan seseorang yang sedang berjalan kaki memakai jaket bertutup kepala ditepi jalan dengan panas matahari yang terik. Ia tak menyangka di masa serba mesin tingkat tinggi seperti masih ada saja manusia yang berjalan kaki dan itu adalah Alisya partnernya. Sedang dia mengendarai mobil bertipe Mercedes Benz Maybach Exelero seharga 106 Milyar rupiah. Kondisi mereka bagaikan kisah dongeng Cinderella dimana seorang pangeran jatuh cinta kepada wanita miskin.
Baru saja Alisya akan memasuki gang yang sempit, Adith segera menahannya.
"Masuklah ke mobilku!" Adith menarik lengan Alisya.
"Tidak terimakasih! " Tepisnya.
"Kau tidak punya waktu untuk berdebat denganku! " Adith langsung mendorongnya dengan kasar mendudukkanya kedalam mobil.
Pintu mobil terkunci meski Alisya berusaha keluar dari mobil.
"Kau akan menyesal karena sudah memasukkan aku kedalam mobil berhargamu ini" ancam Alisya.
"Tidak usah khawatir! aku takkan melakukannya! "
"Baiklah! jangan salahkan aku! " Alisya duduk dengan manis sambil melipat kedua tangannya.
Adith tidak yakin apa maksud dari Alisya hingga 5 menit kemudian semua kata-kata Alisya terbukti. Alisya yang tidak bisa naik mobil karena mabuk darat super akutnya yang tidak bisa di atasinya itulah yang membuatnya lebih memilih untuk berjalan kaki.
"Uwweeeekkkkk!!!" Alisya muntah tepat di baju Adith. "Perasaan mabuk inilah yang paling tidak aku su uummm ka mmm i (Sukai)" tambahnya sambil menahan muntah.
"Kenapa kau tidak mengatakannya dari Awal??? " Adith kesal karena hidungnya sangat sensitif terhadap bau meski itu bukan bau parfum tapi muntahan Alisya.
"Bukan kah sudah ku katakan kau akan me nyesal.. Uweeeekkkkk" Ia muntah setiap kali membuka mulut.
"Yang benar saja! apa kau sedang memuntahkan isi hatimu??? "
"Diam kau! sudah kubilang jangan menyalahkan aku! sekarang turunkan akuhhh" Alisya semakin tak sadarkan diri karena kehabisan tenaga.
"Mana mungkin!!! dengan kondisimu separah itu! aaragghhhh" Adith semakin frustasi.
Mobilnya berhenti di sebuah rumah yang cukup mewah dengan taman luas dan dipenuhi dengan bunga. Alisya sudah tertidur tak sadarkam diri kelelahan mengeluarkan seluruh isi kampung tengahnya.
Advertisement
Dua jam berlalu semenjak Alisya tak sadarkan diri. Begitu ia bangun dengan cepat dan langsung dalam posisi duduk ia kaget kalau tempat itu asing baginya. Pakaiannya juga sudah terganti dengan yang lebih bersih. ia melemparkan pandangannya keseluruh ruangan menganalisis apa yang sedang terjadi. Melihat Adith yang terduduk di kursi sofa menghadap dan memandang dirinya membuatnya sedikit mengerutkan dahinya.
"Apa kamu masih mual?" Adith yang berada disana tersenyum melihat kebingungan Alisya.
"Ini dimana? aku sudah mati?" Tanya Alisya bingung melihat ruangan luas indah yang bertema putih termasuk apa yang dipakainya.
"Ini neraka bagian ibu kota!" ucap Adith dan menjitak kepala Alisya.
"Aduh!! kenapa neraka bisa seindah ini?" tambahnya lagi meringis.
"Bibi,,, bibi.... tolong ambilin kampak dong!!! Teman aku masih belum siuman nih.. " Teriak Adith memanggil pembantunya.
"Oh jadi aku masih hidup?" Alisya memegang tubuhnya dan mendekapnya.
"Sepertinya otakmu sudah bergeser ke lutut yah? " ucap Adith dengan nada menghina. "Bangunlah proyek presentase kita masih harus di selesaikan! Lusa Tes akan dimulai setidaknya kamu harus mempersiapkan diri. " Ucap Adith sambil melangkah pergi keluar ruangan.
Mereka terus bekerja hingga menjelang malam hari tanpa ada yang menyadari bahwa waktu telah berlalu begitu cepat. Alisya takut membuat neneknya khawatir sehingga dia ingin segera pulang secepatnya.
"Aku harus pulang sekarang! " Alisya mengingatkan.
"Aku akan mengantarmu! "
"Tidak, aku sudah tidak sanggup jika harus... "
"Aku akan memboncengmu menggunakan motor. apa itu masalah? " potong Adith cepat.
"Terimakasih tapi aku... "
"Kenapa kau terus menolak? " Adith mulai kesal.
"Karena aku tak nyaman dan tidak terbiasa! " bantahnya dengan suara keras.
"Baiklah.. apa kamu bisa mengendarai motor matic? " tanya Adith setelah menarij nafas dalam-dalam tak ingin berdebat.
"Iya, Aku bisa! "
"Kalau begitu kau bisa membawa salah satu motor pembantuku untuk kau kendarai selama menjadi partnerku. kau tak boleh menolaknya karena aku tak ingin kau selalu terlambat kesekolah atau ke tempat pertemuan! " perintah Adith.
Advertisement
"hhufffft.. Baiklah" Jawabnya pasrah.
"Pakai Ini, biar aku tidak kesulitan berkimunikasi denganmu! " Adith melemparkannya sebuah Handphone bermerek Samsung S8.
"Aku tidak butuh ini! " Alisya mencoba menolak karena ia sangat menghindari menggunakan Handphone selain karena ia sedang tak ingin di lacak, ia juga tidak suka karena baginya HP terlalu ribut.
"Pakailah karena aku yang membutuhkannya. Aku tidak begitu yakin mengapa kamu tidak suka kebisingan, untuk itu aku buat dalam mode getar dengan kualitas suara yang sangat minim sehingga kau takkan terganggu!" Adith meyakinkan Alisya.
Alisya terdiam beberapa saat setelah kemudian pasrah dengan semua keinginan Adith.
"Besok kita akan bertemu di lab kompleks jangan terlambat" Adith mengingatkan.
"Aku tau! " jawabnya tegas.
Alisya memacu motornya keluar dari taman rumah Adith yang sangat indah pada malam hari karena kelap-kelip lampu taman yang menyinari seluruh taman. Karena terlalu serius menikmati pemandangan malam itu ia tidak sadar telah berpapasan dengan mobil yang ditumpangi oleh Ibu Adith.
"Berhenti!!!!" Ibu Adith berkata tiba-tiba kepada supirnya. namun motor Alisya terus melaju kencang.
"Ada apa nyonya?? " tanya sang sopir yang kaget.
"Siapa wanita yang baru saja keluar tadi? " tanya ibu Adith.
"Saya juga kurang tau nyonya! sepertinya itu temannya tuan Adith"
Ibu Adith terdiam beberapa saat memikirkan seseorang yang baru saja dilihatnya.
"Dith,,, Adith.." Panggil ibunya mencari Adith.
"Ya ma??? " Adith segera menghampiti ibunya.
"Siapa wanita yang baru saja keluar tadi? "
"Itu teman Adith ma, Partner Adith di sekolah!" jawab Adith.
Ibunya terdiam lagi beberapa saat sambil memikirkan siapa wanita itu. Jelas sekali kalau ia pernah melihat anak itu dan sangat mengenalnya tapi ia masih belum yakin.
"Kenapa sih ma? ada apa? " tanya Adith penasaran.
"Ah bukan apa-apa kok! mama cuman kaget aja ada cewek keluar dari rumah" Ibunya merasa perlu mencari lebih banyak informasi sebelum memberitahu Adith.
****
Alisya yang baru saja keluar kamar setelah mandi melemparkan tubuhnya di atas ranjang di kagetkan dengan getaran tepat di belakangnya. setelah menyalakan HP itu ia melihat 1 pemberitahuan pada satu satunya aplikasi yang tampak pada layar kaca. Alisya yang bingung terdiam beberapa saat sebelum akhirnya membuka aplikasi WhatsApp itu.
"Gunakan Matic itu untuk ke sekolah! "
Tampak pada pesan kalau pengirimnya adalah Jenius Tampan dengan fotoprofil berwajah Adith.
"Dasar!!! si Narsis ini benar-benar bisa berbuat seenaknya saja!" Alisya yang kesal hanya menutup kembali HP itu dan membuangnya ke tepi ranjang lalu kemudian dalam hitungan detik ia sudah menyelami indahnya pulau kapuk.
Adith yang sedari tadi duduk memperhatikan Handphonenya terus saja mengambil lalu kemudian membuagnya kembali menunggu balasan Alisya dengan gengsi yang tinggi namun rasa penasarannya juga tak kalah tinggi.
"Sial!!! sudah 2 jam malah hanya di read saja. sepertinya dia sudah tertidur. " Adith yang menunggu balasan pesan dari Alisya membuatnya tidak bisa tertidur dan terjaga sepanjang malam.
Advertisement
- In Serial16 Chapters
A Champion's Rise
Haunted by glimpses of his unknown past, tortured by the uncertainty of his present, and troubled by the implications of the future, it is clear that the last human in existence does not have it easy. Chased into a dark cave and lost in a bleak alien world, these aren't even most of the distressed human's worries: indeed, he has no idea who he is or how he got here. All that he does know is he not only left someone behind... but someone nearly killed him. To claim his revenge and find his past, the human will need to toss anything and everything he knows out the nearest metaphorical window as he begins to struggle his way through a galaxy located on the other side of the universe. And in this galaxy torn apart from war after war, he will find no hope except for the little he can take for himself. But perhaps, amongst some bizarre company, he might just find something better than that. For when you go beyond light and beyond hope... All one will see is the full force of Humanity's Will and Ambition. And this galaxy is ready for neither. PART ONE IN THE UPCOMING SERIES: A CHAMPION'S RISE
8 208 - In Serial7 Chapters
Cards of the Royal Guard
Within the laws of the world, only 16 people are allowed to obtain a given "name". The Gods deemed these 16 people as the rightful rulers of the world and demanded that any being who obtains a name would be punished. They designated one person to become the "Queen" of the 15 people. Once the "Queen" was chosen, "Queen" was then allowed to name 15 other people as the chosen ones to her Royal Guard. A chance encounter with Queen gave birth to King's name and with that he became the first to be named as one of her Royal Guard. Hidden beneath her smiling gestures of kindness towards King, Queen bears a daring spirit against the rules of God. Her agenda? To obtain the right for humans to give names to themselves so that everyone may be of equal value. But to do that, she must first find a way to break the ruling of the Gods and the various problems surrounding "names".
8 101 - In Serial37 Chapters
Fortuna Sands
Fortuna Sands is a popular Virtual Reality Game where everything is determined by a turn of deck of cards called the Deck of Fate. Cee is new player in FS learning the system allows the most fantastic of outcomes simply by drawing the right hand again the Luck of the Draw. With real world money on the line, and a clue that leads her to her mysterious family inheritance hidden in this VR world, she meets new characters both friendly and shady, she navigates this world to find the most unexpected of outcomes. As the stakes get higher and higher, the secrets of this world go deeper, and she may discover that her own fate is tangled in this world more than she can possibly imagine. Includes: Virtual Reality, Gambling, and Gaming System elements. Updates once every Friday. Now updating thrice every Friday (that's three chapters a day on Friday, starting (Jun 10.)
8 180 - In Serial200 Chapters
BNHA Memes & Stuff
This book is completed! LINK TO BOOK 2: https://www.wattpad.com/707688655-bnha-memes-stuff-2-1
8 128 - In Serial55 Chapters
Ding-dong(Season 1)(Completed)
ရှောင်းကျန့် "အားး.....ရိပေါ်....ငါသရဲကြောက်တတ်တယ်...ငါ့ကို ဖက်ထားပေး"ဝမ်ရိပေါ် "ကိုယ်ကလည်း သရဲဘဲလေ"ရှောင်းကျန့် "......"
8 85 - In Serial14 Chapters
Forbidden (Benny X reader)
Y/n loves baseball. She wants to join the sandlot team but they won't let her because of her brother. Jordan Philips. One of the players, Benny Rodriguez, convince the others to let her join. Her brother has no idea she plays for them, he also has no idea what is happening between y/n and Benny.
8 163

