《Jenius Yang Nakal》8. Pembully Yang Kolot
Advertisement
Alisya menjadi topik pembicaraan dimana-mana. Ia yang sebagian besar tidak dikenal bisa memiliki kesempatan besar dengan menjadi Partner seorang Elit nomor 1 bukan hanya di sekolah namun di Indonesia. Baik guru, siswa biasa, para elit dan 10 kalangan besar semuanya mencari Alisya. mereka ingin melihat langsung apa yang membuat Adith bisa berpikir bahwa cewek ini cukup menarik untuk menjadi partnernya namun banyak pula yang tidak menyukainya.
Dari pagi hari sudah banyak serangan yang datang padahal Ia sengaja datang sedini hari mungkin ke sekolah untuk menghindari kebisingan. Kepalanya sudah cukup penuh dengan pertanyaan orang yang mendatanginya dengan sinis dan bisikan bisikan yang terang terangan dilakukan di hadapannya.
"Hei kau kita perlu bicara!!! " bentak Yuyun memukul meja Alisya dengan keras membuat Alisya harus memegang telinga dan kepala nya yang sakit dengan jam di tangan Alisya yang berbunyi "Pippip".
Se isi kelas yang tadi sibuk dengan urusan masing-masing sekarang beralih pandang ke meja Alisya. Bunyi di tangan Alisya membuat Yogi dan Rinto membelalak kepada Yuyun.
"Yun!!! apa yang kau lakukan? Rinto menggertakkan giginya sewaktu bertanya dengan suara pelan.
"Bukan urusanmu" tidak peduli dengan Rinto dia berbalik ke arah Alisya dengan marah.
Rinto ingin menarik Yuyun namun dihentikan oleh Alisya yang memberi isyarat kalau dia baik-baik saja. Kondisi Alisya membuat Rinto dan Yogi sepenuhnya siaga.
"Apa maumu?? " tanya Alisya dingin setelah menenangkan diri.
"Kamu tidak cukup jadi cewek penggoda yah? " Nadanya sinis dan menghina
"Huhhhh pergilah! " Ia merasa sudah malas untuk meluruskan.
"Apa Hak kamu menjadi Partner Adith!!! Miska yang harusnya jadi partner Adith" geram nya lagi
"Apa hak mu bertanya padaku?? "tatapnya tajam
"Cih, kau bahkan tak pantas menjadi Partnernya"
"Bukan urusanmu! "
"Kamu pikir kamu siapa?? Kau hanyalah penggoda munafik"
"Tentu saja Adith tidak mungkin mau menjadi partnernya. itu hanya rumor yang tidak jelas! "tambah Nely tersenyum menghina.
"Pembully yang kolot" ucapnya malas sambil mengalihkan pandangan tidak mengganggap keberadaan keduanya.
Advertisement
Alisya paham akan maksud keduanya namun merasa tidak ada untungnya menjelaskan kepada mereka berdua. mudah saja baginya untuk tidak terpengaruh emosi karena keduanya.
"Kau!!!! " Yuyun yang geram langung mencabut Hadset yang ada di telinga Alisya dan berteriak dengan keras "Kau harus diberi pelajaran"
Belum melakukan apa-apa dan hanya mengambil Hadset Alisya. Alisya sudah berteriak dengan keras dan jam di tangannya juga berbunyi sangat keras.
"Aaaaaahhhhhh... aaahhhh!!!!!! " teriak Alisya menahan sakit.
Reaksi tak terduga Alisya yang tampak, membuat bingung Yuyun dan Nely. Rinto dan Yogi sontak langsung panik.
"Gi, Hadphone kamu mana? " Dengan cepat Rinto mengambil Hadphone Yogi dengan ukuran yang cukup besar untuk menutupi seluruh telinga dan dengan cekatan menutup telinga Alisya.
"A.. A.. Aku panggil Karin" ucap Yogi panik dan berlari sambil menyingkirkan kursi dengan keras.
Rinto yang berusaha menutup telinga Alisya namun dia masih dalam mode yang mengkhawatirkan. muka Rinto pucat pasih dan memberi kode kepada semuanya untuk duduk perlahan dan tidak menimbulkan suara.
Yuyun dan Nely bingung dengan apa yang sedang terjadi. Miska yang ingin bersuara untuk berpura-pura memarahi dua pengikut nya langsung di cegah oleh Rinto dengan menutup mulutnya. Tapi bunyi di tangan Alisya tidak berhenti dan malah semakin kencang.
Karin datang secepat kilat dengan tehnik yang sangat lembut sehingga tak mengeluarkan suara segera menghampiri Alisya dan mengecek Jam tangannya. Angkanya menunjukkan 85 % tanda bahaya. Dengan sigap Ia menoleh kepada Rinto memberinya tanda. Rinto yang paham segera mengangkat Alisya di bantu oleh Yogi keluar ruangan.
Se isi kelas tiba-tiba mengeluarkan nafas hampir secara bersamaan seolah olah telah menaham nafas yang cukup lama. Saling memandang satu sama lain dengan tatapan bingung dan heran.
Mereka membawa Alisya ke Ruang UKS yang jauh lebih tenang dan sunyi. Karin mengeluarkan peralatannya dan secepat kilat Ia menyuntik Alisya yang beberapa saat kemudia Alisya menjadi lebih tenang dan bunyi di tangannya segera menghilang.
Advertisement
"Sepertinya sekarang dia sudah cukup tenang! " ucap Karin pelan
"Syukurlah!!! " Rinto bernafas lega
"puaahh!!! " suara Yogi membuang nafas lega namun dengan suara yang sangat pelan dan lembut. terduduk ke lantai lemas dan bersyukur.
"Kalian baliklah ke kelas, biar aku yang menemaninya! pinta Karin.
"Sebaiknya aku harus memberi pelajaran kepada mereka! " geram Rinto.
"Kau tau apa yang harus kau lakukan! Jika ini sampai bocor, kita semua dalam bahaya! dan pastikan mereka tidak merekam kejadian tadi" Karin mengingatkan dengan nada sedikit mengancam menyadari situasi yang sedang terjadi.
"Tentu saja aku tau! Aku sudah pernah mengalami hal yang lebih buruk sebelumnya setelah bermasalah dengan Alisya.
"Ya... tapi dia tidak tau apa - apa sama sekali! " terang Yogi.
"Apa maksudmu? " Karin terkejut. Yakin bahwa ada hal yang tidak di ketahuinya.
"Kamu masih ingat kejadian dimana saat itu aku tidak sengaja di tabrak oleh Alisya??? " tanya Rinto.
"Aku ingat!!! waktu itu akulah yang menenangkan Alisya" jelasnya setelah yakin mengingat kejadian itu.
"Benar! Saat itu kalau bukan karena kedatangan kamu kami mungkin bisa mendapat luka yang lebih buruk lagi" Yogi menambahkan.
"Tapi bukan itu intinya. Saat itu aku memiliki dendam terhadap Alisya karena kejadian itu di saksikan oleh beberapa orang dari siswa dari sekolah lain. Begitupula dari geng lain sehingga mereka berpikir kalau aku yang tak bisa dikalahkan bisa dengan mudah dihancurkan! sehingga banyak sekali sekolah lain dan geng lain yang ingin menghancurkan diriku. Hal itu membuatku sangat marah dan ingin mencelakai Alisya. Itulah kesalahan terbesarku! "ucapnya lirih.
Karin memandang Rinto dan mendengarkan penjelasannya dengan serius tanpa bermaksud bertanya atau memotong pembicaraanya.
"Rinto di culik oleh beberapa orang yang berbaju hitam tepat sebelum ia memiliki kesempatan untuk memukul kepala Alisya! " tambah Yogi.
Karin yang mendengar niat Rinto itu sepenuhnya mengepalkan tangan karena marah namun berusaha untuk mendengarkan lebih lanjut.
Advertisement
War Dove
See chapters 33+ for edits. Under the thumb of the tyrannical King Keon, Glace's life has been anything but comfortable. Nobody is safe from his informants, who take the form of teachers, neighbors, and friends. Each time she meets with the Resistance, Glace risks imprisonment or death. But it's worth it, because they're her family. That's why, when the Resistance devises a plan to rob the city's capitol building, she doesn't hesitate to do what's expected of her. But escaping might just cost her everything. Follow Glace's story as she rises from the ashes of her past to realize her role as the king's worst enemy. Feedback is always welcome, but please be courteous as this is my first work. Bonus chapters are available on my patreon here: https://www.patreon.com/hekate37 This book has been split into two volumes and published on Amazon. Volume I: https://www.royalroad.com/amazon/B0B2X1CRFX Volume 2: coming soon Volume 3: coming one day... maybe
8 160Toothpick
“Hello! My humble audience! I, the Bard of the North, am going to tell you a tale. Nothing new, nothing old. A story of a hero, some may say, others a poor boy who was hated by the world.” The storyteller paused as he waited, right timing was everything when telling a story. Pacing… Too slow and the audience became bored then left without tossing even the smallest of coins. If he spoke too fast and rushed the story. It would leave the audience confused and having no reason to be impressed. So like any good storyteller, the Bard has to do a balancing act of sorts. Not too slow, not too fast. Just perfectly in the middle. “In a shattered country in the south, a novice princeling has the ambition to mend a torn tapestry that is his birthplace. Struggling to fend off those who would usurp the throne in an unending civil war spanning centuries. A mercenary that left only death in his wake, unable to stave off the monotony and peace of life. He looks back at the path laden with bodies, wondering if it was all worth it. Wandering souls summoned by a madman, travel away from a wasteland in a foreign land, the first alone, the others as companions. A deity, ancient in her years, waiting to be freed from a duty she no longer enjoys. For all these people and their stories, none are the hero of this tale. No, the hero is not grand, not wise, not ready.. he was punished for nothing of his doing, who was an outcast that was unloved by many, including his father.” This was always the big reveal novices use to jump off into their story. He did not start here, instead, like any good fishermen, he set the bait and waited until the fish bit before pulling. As he saw the audience's eyes focus, he then started the backstory. The harness, that stopped the listeners from having metaphorical whiplash. The foreshadowing. “But that is not where the story starts. No, not even the hero's birth. Where the story begins, is the boredom of the deity, a deity many know of. She who hunts for the impossible, the guide for those who have lost the path, the Huntress of Mallon--” A small pause, a short breath. “--All old names for a single powerful being that has roamed the grounds of this continent longer than any line of kings or queens, lords or ladies. A being of worship for many an individual…” One last breath. And he began singing the first verse.
8 289The Interim
An epistolary novel exploring one woman's survival during the first year of the pandemic. She finds herself recovering from the recent breakup of her long-term relationship, but must also handle the discovery that she might not be alone in her new apartment after all.
8 81HUMAN IN TROLLS WORLD
Meet Melody, a human girl, who loves music than any human in the world. Being the popular Dj and singer, which she ended up getting a title known as the GEN-X or 'GENERATION-X'.However, Melody feel down because everyone treat her like a Princess instead treating her as herself or find someone to love. Find out in this story
8 147The Matrimony 3 (Completed)
Aziah And August Are Back With More Drama,Pettiness,And Struggles Will These Two EVER Get It Together Or Will Aziah Drop A Ball On August August Ain't The Only One Who Can Play Games If You Thought These Two Would Happily Ever After You Thought Wrong !Read Vote And LEAVE COMMENTS Please And Thank You!
8 222Beautiful Things - Solangelo
Solangelo High school auAll characters belong to Rick Riordan(Art on the cover is by cherryandsisters on tumblr and Instagram)
8 186