《Jenius Yang Nakal》4. Tapi Aku Suka
Advertisement
Pelajaran kedua telah selesai dengan tanda bunyi bel jam istrahat. Alisya hanya terduduk diam di mejanya melemparkan pandangannya keluar jendela. Ia akhirnya menoleh ketika seseorang menepuk pundaknya dan itu adalah Karin. meski berbeda ruangan, Karin sudah terbiasa bersama Alisya sehingga dia datang menjemputnya untuk ke kantin.
"Kamu nggak mau makan?" Ia tertunduk setengah berbisik. yang dijawab dengan gelengan kepala Alisya.
Menepuk pundaknya lagi
"Ayo makan, aku yang traktir" kali ini ia tidak menunggu jawaban Alisya dan langsung menariknya menuju kantin.
Tepat ketika mereka sudah disana, kantin ternyata sudah ramai oleh para siswa. tentu saja tidak untuk para elit karena mereka punya kantin sendiri yang bisa disebut sebagai restoran dengan koki yang menghidangkan makanan plus menu yang berganti tiap harinya.
"Wah.... sepertinya kita tidak kebagian tempat duduk nih Sya" ucapnya dengan terus melihat kesekeliling kantin.
Alisya juga dengan malas melihat ke sekeliling hingga melihat Rinto dan Yogi beserta yang lainnya sedang duduk makan. Tanpa memperdulikan Karin yang sedang sibuk mencari, Alisya bergerak dan menepuk pundak Rinto. Seketika itu pula Rinto dan Yogi langsung mengosongkan tempat di ikuti pandangan bingung dari yang lainnya.
"Silahkan duduk Sya, kami akan cari tempat lain saja" bisiknya menatap teman yang lain memberi tanda untuk pergi
"Ayo kalian berdirilah! " ucap yogi kepada yang lain.
Alisya mengangkat tangannya kepada Karin dan menyuruhnya mendekat.
"haaahhhh,,, " desahnya ketika mendekat. "Memang hanya dirimu yang mampu melakukan ini tanpa banyak bicara" entah ini pujian yang baik atau buruk iapun bingung harus bereaksi bagaimana tapi setidaknya mereka akhirnya bisa makan.
"Ya sudah aku pesan Bakso dan Nasi goreng kamu Bakso dan Nasi goreng juga kan? " Nafsu makan kedua wanita ini cukup besar untuk bisa menghabiskan makanan itu.
"Mie ayam dan Nasi goreng" tatapnya ketus kepada karin.
"Dasar! Giliran makan aja baru keluar tuh suara" ledek karin. Ia sebenarnya tau makanan kesukaan Alisya tapi ia sengaja mempermainkannya.
Advertisement
Setelah beberapa saat, pesanan mereka akhirnya datang. Karin dan Alisya dengan segera mempersiapkan bumbu bumbu penambah rasa yang sudah tersedia dia atas meja. dengan cekatan mereka menuang kecap, saos sambal, sambal, sedikit garam dan perasan jeruk..
Baru saja Alisya akan menyuap mulutnya tiba-tiba seseorang mengambil tangannya dan memakan Mie ayam di sendoknya.
"Ummm.. Ini enak, bagaimana dengan ini? mengambil Nasi goreng menggunakan tangan Alisya. "Tidak buruk, kombinasi yang sempurna dan pecah di lidah meski sedikit pedas, tapi aku suka" ucapnya di belakang Alisya setengah tertunduk untuk bisa memasukkan makanan yang ada di tangan Alisya.
Karin yang kaget melihat apa yang di lakukan Adith membuatnya terbatuk-batuk tanpa henti. pedasnya bakso menambah rasa gatal di lehernya.
Setelah meminum air dia menoleh keseluruh ruangan kantin dan semua orang juga membeku dengan apa yang mereka saksikan sedang ekspresi Alisya tetap datar.
"Ehem.. maaf tapi sepertinya ini bukan tempat untuk elit makan! karena aku pikir makanan ini tidak akan cocok buatmu dan bisa membuatmu sakit perut" Karin sedikit gugup ketika menjelaskan hal tersebut kepada Adith.
Apa yang di ucapkan Karin mendapat Anggukan oleh semua siswi yang sedari tadi memperhatikan namun mereka tak berani bersuara karena takut.
"Tidak masalah, aku punya banyak dokter pribadi yang akan mengurusku nantinya. Lagi pula aku bosan dengan Rejunk!" duduk di samping Alisya yang kembali fokus untuk makan tanpa memperdulikan Adith setelah mengganti sendoknya.
"Aku pikir sebaiknya kamu kembali, disini bukan tempatmu" Ucap Alisya dingin sambil menyeruput kuah dari mie ayam.
"Aku bebas kemana saja. Dan kenapa kamu mengganti sendokmu? bukankah kamu harusnya bersyukur memakai bekas sendokq"
"Terserah padamu mengenai kemana saja tapi yang aku maksud adalah meja ini. Aku hanya tidak ingin tertular oleh penyakitmu" terus melanjutkan makannya.
"Hei.. kau pikir aku memiliki penyakit menular? "
"Jika tidak buat apa kamu memiliki dokter yang banyak jika satu saja cukup hanya untuk memastikan kau bisa makan dengan lahap? kau sepertinya memiliki tim dokter dari berbagai bidang yang memeriksa tiap inci tubuhmu"
ucapan Alisya memang benar tapi itu terdengar seperti sedang mengejeknya. hanya saja keluarganya memiliki Tim dokter yang sesekali akan melakukan cekup kesehatan agar tubuhnya tetap prima selama menjalankan bisnis keluarga sedang ia masih SMA. selain itu dikarenakan dia memiliki alergi yang tinggi terhadap semua jenis parfum.
Advertisement
Granny God-mode
Clay, a longtime gamer and professional coder, is quietly living out her twilight years when she receives a mysterious plea for help. She's drawn into a cutting-edge VRMMORPG, where a figure from her past threatens a member of her family... Inspired in part by a legendary tumblr exchange:
8 117RTS Roguelike Robot Rampage
A three-stories tall mechanical walker gets orbital-dropped into a grassy field. Its fleshy human pilot who's memories have been stripped is ordered to destroy a strategic installation in the mountains several hundred kilometers away. This facility is part of a globe-spanning, invading AI which has subverted the planet's population into working with and defending it. The pilot has 31 hours to gather allies, build up forces, and break through increasingly fortified defensive lines to reach their objective, before the main army of the AI arrives and destroys them. Warning: Contains gore and other graphic scenes. Cover art inspired by the War of the Worlds illustrated novel. [participant in the Royal Road Writathon challenge]
8 191World Revisit
Having no collection of her past, a confused young girl ends up in world unknown to her. A world with the nature as their source of life and magic, but at the same time also the cause of their despair and sorrow. The world seems to be facing a dangerous calamity. Being treated as an intruder, she will have to gain the trust of the people around her and find a way to live through this mess. With not much hope left, what can be done to prevent it? Nobody knows for sure, but a battle of life and death is bound to come. NOTE: Consider this story as the first version. I want to keep working on it so that the story can actually finish at one point for future development. I want to eventually make it a webtoon comic, but the story still needs to be written and the art still needs be improved. So I'll keep writing for now, but expect the final result to be much better than the story now. Until then, I hope we can have a great time together with this writing experiment. Thanks!
8 183Enigmatic: Sapphire City Supers
**A Wattpad Featured Story** Kenna Jones isn't a Superhero, and she wants to keep it that way. Though her brother, Sebastien, is a star member of the Sapphire City Super team, Kenna keeps her Super abilities to herself and far away from a celebrity lifestyle she finds selfish and disillusioning. For reasons she'd rather forget, she can't stand most Supers, and uses her mildly famous pen name as a kind of secret identity instead. One evening, fiercely independent Kenna meets the new guy, Enigma, in the most annoying circumstances, and finds him slowly chipping away at her prejudices. Then, with Villains on the loose, threatening to foist a great Evil (with a capital E) on Sapphire City and those she holds dear, Kenna has to ask herself one question: is it time for everything to change?
8 108stigma | minsung
{COMPLETE/ EDITING} jisung mistakenly texts minho thirsty messages thinking it is his best friend. the two hit it off almost instantaneously. however, sometimes the beginning of something reveals how it will eventually end. crackhead text story with your healthy supply of angst ✨😌TW: anxiety, depression, suicide ~ranks:#1 in minho #1 in han#2 in kpopstarted: 8/19/20completed: 2/16/21
8 217The Advice Column V
Mad?Conflicted?Sad?Annoyed?Angry?Heart broken?Confused?If so, check out our guidelines so we can give you the best chill pill of your life. . .in the form of advice, of course. 🙂Please read our Guidelines chapter on how to submit an advice request before submitting a request.
8 165