《Jenius Yang Nakal》2. Loh Ngapain Kamu Disini?
Advertisement
Upacara telah selesai dilaksanakan dengan semua siswa sudah beranjak dari posisinya menuju ke ruang kelas masing masing. Begitu pula seluruh siswa baru yang hadir pada pagi hari itu. Hanya Alisya dan Adit yang menuju ke papan informasi untuk melihat ruang kelasnya berada.
"Kamu ada dikelas MIA 2 Sya..." ucap Karin menghampiri Alisya yang sibuk melemparkan pandangannya mencari arah kelas yang di tunjukkan.
"Lagian kamu sih, kenapa tidak hadir pas masa Taaruf kemarin?"Tambahnya lagi seraya melingkarkan tangan di lengan Alisya dan menariknya pergi.
Alisya tidak menjawab pertanyaan karin karena ia rasa itu tidak perlu ia lakukan. Karin adalah sahabat karibnya sejak SMP dan sangat mengenal Alisya melebihi Alisya sendiri. Tanpa sadar ia menurut saja mengikuti langkah Karin meski Ia tidak suka jika ada seseorang melingkarkan tangan di lengannya. Dan untuk Karin, ia adalah pengecualian.
Adith yang sedari tadi memperhatikan mereka diam - diam tergerak mengikuti arah langkah kaki karin dan Alisya. Hingga akhirnya langkahnya harus terhenti karena kerumunan siswi menghampirinya namun tetap memasang jarak dengannya.
"Adith kamu kelas MIA 1 kan? kita sekelas loh sini aku antar kamu ke kelas" serbu seorang siswi semangat.
"Ah,, terimakasih... apa itu berseblahan dengan MIA 2?" tanya adith sambil mencari 2 orang perempuan yang sudah menghilang dari pandanganya.
"MIA 2 letaknya agak jauh dari MIA 1, mereka hanya sekumpulan pecundang Dith. sedangkan kita itu kelas elit dengan rata-rata IQ di atas 100"
"Tingkat kita berbeda dengan mereka, itulah kenapa ruangan kita memiliki banyak keistimewaan khusus dengan semua fasilitas sendiri yang terpisah dari kelas lainya termasuk di antaranya perpustakaan, kantin, toilet dan gedung olah raga serta ruangan full Ace" tambah yang lain di antaranya
"Itulah mengapa kelas kita memiliki kompleks yang sangat luas jauh dari kelas lainnya " Lanjut yang lain dengan tatapan penuh cinta.
Adith sudah terbiasa dengan banyaknya siswi yang selalu mengerumuninya terutama tatapan penuh cinta yang dilontarkan mereka. namun karena hal itu pula yang membuatnya kehilangan ketertarikan terhadap mereka. Baginya sesuatu yang mudah tidaklah menarik minatnya.
Advertisement
.
"Um,,,, kalau begitu maukah kalian mengantarku ke kelas MIA 2? ucapnya mengukir senyum memperlihatkan lubang kecil pada bagian pipi yang langsung di anggukan oleh semua siswi di hadapannya.
"Aku baru pertama kali liat senyumnya" teriak seorang siswi dalam bisik
"Banyak yang bilang kalau dia kasar, sombong dan arogan. Tapi kalau untuk dia di siksapun aku akan bahagia" terang yang lain setengah berbisik juga sambil berjalan mengarahkan.
"Kamu tampak seperti seorang Masokis yang bahagia" tambah yang lain di iringi oleh tawa siswi lainnya.
"Nah, ini dia rungannya." ucap mereka hampir bersamaan dengan suara lembut yang merayu.
"Oke. terimakasih kalian boleh pergi" ucapnya acuh tak acuh
"Kamu ngapain masuk? di dalam kotor dan bau. kamu nggak cocok ada disini".
Adith tidak menjawab dan hanya melemparkan pandangan mengancam yang sedetik kemudian membuat kerumunan siswi itu mundur dengan cepat secara bersamaan.
Adith langsung memperhatikan Alisya yang duduk sendiri dekat jendela yang sedang menghadap langit. Hembusan angin menerpa rambutnya memperlihatkan pipi dan leher mulusnya yang berwarna kuning langsat cerah dengan hadset putih menutup telinganya.
Baru saja Adith masuk, wali kelas sudah berada dibelakangnya menatap aneh para siswi yang ada disana.
"Miya, kalian ngapain disini? " Tanya ibu Arni bingung.
"Oh itu bu anu, cuman mau liat-liat aja kok" jawab miya sedikit gagap karena masih terintimidasi tatapan Adith.
"Ya sudah kembalilah ke kompleks kalian" ucap bu Arni tegas. kompleks memang sebutan yang lebih tepat di banding kelas karena luas dan mewahnya tempat yang diberikan sekolah kepada mereka yang merupakan siswa-siswi elit itu. selain karena jenius, mereka semua juga berasal dari kalangan atas.
"Selamat pagi anak-anak" Teriak ibu Arni riang setelah menempatkan barang bawaanya di atas meja.
"Pagi bu... " Ucap mereka serentak membalas ibu Arni dengan pandangan bingung.
"Hmmm... ada apa? " tanyany bingung sambil melirik ke arah pandangan para siswa.
"Loh, kamu ngapain disini? ini bukan kelas kamu" tanya ibu Arni canggung
Advertisement
- In Serial18 Chapters
The Remembrancer (Dropped)
It's the Golden Age of the Virtual Reality world. The different genres are a dime a dozen and each new game brings a new twist into the fold adding to the ever changing flavor of virtual reality. Corellec Inc. stands at the top of this enfolding world, looking for new ways to push the outer boundaries. Enter Elijiah Pierce, a broken man trying to hold together what little of his life remains. Deciding to take a new turn at life, he makes a new heading on his way to personal peace, towards the virtual reality world. Little did he know that it would change him in the most unthinkable ways…
8 245 - In Serial24 Chapters
The Duke's Adopted Daughter
There's a rumor surrounding the Duke's Household.One day, the Duke brought a girl, but aside from him, no one saw her face.They said that she was living in an isolated palace and no one aside from the Duke can visit and talk to her.Thus, she became a mysterious entity that everyone wanted to discover. She was the Duke's adopted daughter
8 195 - In Serial9 Chapters
Polymorph Swarm
Monsters of unknown origin populate this fantasy world. Unlike other beings, they have the ability to steal the strengths and traits of those they consume, growing stronger every battle they stand victorious. With a power that many envy, a Scypede -- a monster with the form of a dark centipede with razor sharp scythes -- stood above the rest. Guided by a sadistic Demon, and fueled by hellbent curiosity, it will forge its own destiny, facing all its consequences with it. ___Also in webnovel
8 205 - In Serial34 Chapters
The Meaning of Life
It all started with that voice. One day, a slightly psychopathic teenager named Krey heard a voice in his dream. A goddess's request, a new world, the legacies of the Divine realms, the never-ending storms in the world of Salratia. With the carefree thought of "I shall live as I please~!", Krey sets out to begin his 'otaku' dream. But it is not smooth sailing. Troublesome divine entities, mortal politics and the relationship with his new companions. How could he, a former assassin and former odd-jobs part-time high school student worker (not to mention an otaku), a perfect example of a loner (though he himself doesn't seem to realize it) be able to handle this problem? "Ei! Whatever, there's still a few more centuries! I'll go travel the world in peace!" [Author here. This is my first time writing a story in RRL. Criticism is very welcome as long as it is educational and has some tips and bits of advice for me. I am still learning]
8 106 - In Serial11 Chapters
Smile
When Phana is too tired to even smile
8 132 - In Serial51 Chapters
Marvel memes
The BEST memes from all of the internet. Mainly avengers stuff.!!!! NONE OF THEESE MEMES ARE MINE UNLESS STATED!!!!! "I laughed way too hard" - Maltezers4321"sure did laugh" - TOMISANOBSCURAL"Haha" - TheHollyMsKeisha"lmao" - smallville19"😂😂😂" - tekkitmaster2320"Pure comedy gold"-A_Marvel_Fan Ranked number#47 in marvel cinematic universe#68 in avengers#79 In marvel#116 in memes#99 in Loki laufeyson#67 in Thor odinson#256 in loki#334 in thor#851 in funny#604 in spiderman #548 in Peter Parker
8 166

