《[Indonesian] Great world traveler》Side story 1
Advertisement
Hero Pov
Semuanya terjadi secara tiba-tiba, andai saja aku tak mampu menahan rasa terkejut ini, mungkin aku sudah jantungan di tempat.
Seingatku, hanya beberapa menit yang lalu aku mulai berteman dengan Rafa Trafalgar, yang ternyata tak seperti dalam gambaranku. Ia tidak sombong, itulah kesimpulan yang dapat kubuat untuk saat ini.
Namun, sesuatu yang melebihi batas akal sehat muncul tiba-tiba hingga membuatku tak dapat bergerak. Dan dengan cahaya yang menyelimutiku aku di kirim kemari, bersama lima orang lainnya. Tapi ada yang salah, dimana Rafa? Aku masih ingat melihatnya yang juga diselimuti cahaya,... aku ingat cahaya yang menyelimutinya meredup, setelah pandanganku menghilang. Setelah fungsi Indraku kembali aku telah berada disini.
(Jadi hanya kami ber-6 yang terpanggil kemari kah?)
(Suasana seperti ini sangat cocok sekali dengan novel-novel yang kubaca, sial. Aku sudah dapat melihat niat mereka!)
Tatapan marah pun ku tujukan pada orang bermahkota disana.
~
Ke-6 siswa sekolah SMA biasa, telah terpanggil ke sebuah tempat asing yang biasa disebut dunia lain.
Di tengah ruangan besar, berupa Aula berbentuk segi 8, berdiri 6 pahlawan yang telah di panggil. Lalu disetiap sudutnya orang-orang berjubah ungu sedang berlutut tampak bahwa mereka sangat kelelahan. Dan dihadapan para pahlawan, seorang Raja duduk di kursinya juga seorang gadis yang tampak seperti Putri berdiri di sampingnya dengan senyum yang hanya tampak di bibir mereka.
"Selamat datang para pahlawan, di kerajaan Hyugland..."
".. Saya Putri kerajaan Hyugland, Himria Syrofath Hyugland mengucapkan terimakasih kepada anda semua, para pahlawan"
Ujar Himria lancar tanpa penjedaan, ia berusaha sebaik mungkin untuk mendapatkan kesan terbaik para pahlawan. Karena harapan mereka ada di tangan pahlawan, jadi tentu bagaimana pun mereka tidak boleh membuat kesan terburuk untuk pahlawan.
"Hei, apa maksudnya ini, atas maksud apa kami di panggil kemari?!"
Laki laki berambut pirang itu protes.Tampaknya seorang emosional mulai menunjukkan ketidaksenangannya terhadap sesuatu yang tiba-tiba ini. Karakter seperti ia biasanya cocok untuk memimpin squad para idiot dengan nasionalisme tinggi.
"Saya mohon maaf atas ketidaksenangan anda Pahlawan. Saya akan menjelaskan semuanya kepada anda-"
"Tidak! Himria! Biar ayah yang menjelaskannya "
Mendadak pria tua bermahkota disana berkata ia akan menjelaskan beberapa hal untuk pahlawan. Entah ada maksud lain ia mengambil tempat menjelaskan hal itu, kemungkinan takut putrinya membocorkan hal yang tak perlu.
"Baiklah para pahlawan sekalian, perkenalkan saya, Raja Hyugland Robert Syrofath Hyugland III. Sebagai yang memanggil anda semua kemari, saya minta maaf atas kegelisahan anda semua. "
"Lalu apa yang kau inginkan, membunuh Raja Iblis? "
"Sepertinya anda punya tebakan yang tepat Pahlawan" [Robert]
"Seigi! kamu seharusnya tidak boleh bicara seperti itu dengan raja, Seigi."
Seorang gadis rambut coklat panjang menegur pria emosional itu langsung. Mereka berdua adalah teman yang sangat akrab, karena sudah saling mengenal sejak kecil. Tapi hubungan mereka tampak lebih dari sekedar teman
"Uhm, baiklah Minami aku akan mencoba berlaku sopan"[Seigi]
Aura pink pun terpancar oleh mereka berdua, para pahlawan lainnya, menatap mereka seolah berkata 'hentikan itu' , bukan saatnya untuk membuat suasana semacam itu. Mereka seakan tidak pandai melakukan sesuatu pada tempatnya, dan mereka berhenti.
"Sebelum itu bolehkah, kita pindah keruangan yang lebih nyaman? sehingga anda semua bisa duduk santai dan menikmati pembicaraan "
"Y-ya"
Maksud dari kata raja itu memang mengajak mereka untuk berbicara dengan nyaman. Seperti halnya negosiasi.
Tanpa rasa curiga, mereka mengikuti raja tersebut, 3 orang laki-laki dan 3 orang perempuan. Dan Putri mengikuti dari belakang bersama para pengawal. Tapi ekspresi salah satu pahlawan yang terpanggil, benar-benar menunjukan ekspresi negatif. Karena tidak selalu menjadi pahlawan adalah hal yang baik. Jika seandainya negeri yang mereka selamatkan dari iblis, berkelakuan lebih dari iblis jika iblis lenyap, maka ia benar-benar akan mengutuk dirinya sendiri karena sudah menjadi pahlawan. Itulah yang dipikirkan oleh pahlawan muda itu.
Advertisement
Melihat ke sekitar, akan kebesaran tempat mereka berada saat itu, dan jauhnya langit-langit. Masih belum tergambar di kepala mereka wujud besar istana tempat mereka di panggil. Tapi kemudian area sekitar mulai berukuran normal.
Setelah mengikuti raja itu, mereka pun akhirnya tiba, di sebuah ruangan yang masih cukup besar tapi jarak langit-langit nya normal. Meja melingkar disertai kursi, menjadi interior pada ruangan itu.
"Silahkan duduk, " [Robert]
Mendapat undangan baik itu, mereka segera menerimanya dan duduk di kursi masing-masing.
"Akan saya ceritakan tentang perdamaian yang hilang dari dunia ini, 100 tahun yang lalu... "
Dahulu, negri ini damai dan tentram. Namun dengan kemunculan Iblis di benua Utara 100 tahun lalu, wabah penyakit mulai menyebar dari tanah yang dihuni manusia di pinggiran kerajaan-kerajaan manusia. Kemudian kerajaan mulai mengirim tentaranya untuk berperang melawan ras Iblis. Tapi hasil tidak seperti yang diharapkan, ras iblis begitu kuat, dan kejam, menhabisi semua tentara manusia dengan sadis. Hingga saat ini peperangan antar benua Utara dengan timur dan barat tidak pernah berhenti. Kerajaan Hyugland di barat dan kekaisaran Teramus di Timur selalu berperang melawan ras Iblis yang menduduki benua Utara.
Semua orang kecuali para pahlawan memasang wajah suram setelah raja bercerita. Mereka seakan bersedih. Dan para pahlawan merasa iba dengan hal itu. Tapi sekali lagi tidak, untuk satu pahlawan muda itu ia berprasangka 'mereka pandai bersandiwara'. Prasangka negatif, akan tetapi tidak dapat dikatakan bahwa sepenuhnya itu, 'benar'.
"Oleh karena itu,.. kami meminta bantuan anda para pahlawan untuk melawan ras Iblis dan memperoleh perdamaian sejati bagi seluruh manusia" [Robert]
"Melawan? Bagaimana mungkin kami bisa melakukannya. "
Gadis berambut hitam pendek sebahu dengan potongan ala Jepang dan mata hitam, menyanggah dengan tegas. Ia cukup merinding saat mendengar kata 'melawan'.
Tentu saja, mereka sebelumnya hanya pelajar biasa yang berperang menggunakan pena dan otak. Lalu tiba-tiba mereka diminta untuk berperang secara nyata, melawan ras Iblis. Itu hanya seperti mempercepat kematian mereka saja.
"Tenanglah, pahlawan, kekuatan sihir dan fisik kalian jauh lebih besar dari kami, kemudian ksatria kami juga akan mengajarkan caranya melawan iblis. Dengan kekuatan pahlawan dan latihan dari kami, kalian akan menjadi kekuatan besar untuk melawan kerajaan iblis.”
“... untuk melihat kekuatan pahlawan, kalian bisa melihatnya... di alat sihir ini...”
Kemudian seorang pelayan raja datang membawakan alat sihir berupa batu kristal sebesar kepala manusia bewarna biru. Sepertinya alat itu akan menunjukan tingkat status bagi seseoarang yang menyentuhnya.
“Silahkan para pahlawan...”
Akahiro Seigi
Ras : Manusia
Usia :17 tahun
Level :1
•HP :1400/1400
•MP :1350/1350
•SP : 1320/1320
•Fisik: 340
•Sihir : 330
•Atribut : Api, Angin, petir, cahaya, Langit
Reina Minami
Ras : Manusia
Usia : 17 tahun
Level : 1
HP :1300/1300
•MP :1260/1260
•SP : 270/270
•Fisik : 200
•Sihir : 340
•Atribut : Api, Tanah, angin, es
Kakihara Souri
Ras : Manusia
Usia : 16 tahun
Level :1
• HP :1280/1280
•MP :1390/1390
•SP : 1127/1127
•Fisik : 120
•Sihir : 350
•Atribut : Angin, Air, cahaya, Tumbuhan
Hebihime myuka
Ras : Manusia
Usia : 16 tahun
Level :1
• HP :1280/1280
•MP :1280/1280
•SP : 900/900
•Fisik : 110
•Sihir : 310
•Atribut : cahaya, air, angin, Ruang
Higiya Toriko
Ras : Manusia
Usia : 19 tahun
Level : 1
• HP :2010/2010
•MP :1290/1290
•SP : 2040/2040
•Fisik : 520
•Sihir: 250
•Atribut : Api, Bumi
Katsuragi jio
Ras : Manusia
Usia : 17 tahun
Level 1
• HP :1300/1300
•MP :1420/1420
•SP : 1330/1330
•Fisik : 305
•Sihir : 320
•Atribut : Api, petir, kegelapan, cahaya,
"Whoa... Ini memang seperti game, aku adalah Hero! " [Seigi]
"Ya.. Ini seperti status di game, bagaimana denganmu Souri" [Minami]
"Luar biasa... aku tidak pernah menyangka akan melihat statusku sendiri seperti di game RPG... ini seperti mimpi "
Mereka bertiga adalah gamer sejati didalamnya. Tidak sadar akan kenyataan di depan mata, mereka menganggap fenomena yang terjadi pada diri mereka bukan sesuatu yang berbahaya. Mereka buta terhadap kenyataan.
Advertisement
"Sepertinya ini akan jadi menyenagkan, bukan begitu?" tanya Seigi pada tiga yang lainya.
Sayangnya tanggapan mereka tidak seperti yang diharapkannya. Apa yang dilihat Seigi adalah seorang gadis SMA biasa yang menangis minta di pulangkan setelah di tahan oleh sekelompok penjahat.
"...aku tidak ingin bertarung, aku mau pulang!! Aku mau pulang!!, uwaa... hiks... Hiks... “
Dia adalah Hebihime Myuka, anak perempuan normal yang tidak paham akan kondisi saat itu dan seorang yang tidak terkontaminasi oleh game. Ia menangis saat melihat status miliknya, membayangkan apa yang akan dilaluinya dengan segala keabnormalan dihadapannya.
"Myuka, tenanglah aku disini akan melindungimu, kita pasti akan menemukan jalan pulang..." [Higiya]
Lalu Higiya, pasangan kekasih Myuka, memelototi Seigi sekilas kemudian beralih ke Raja.
"Hei raja! Bagaimana cara kami bisa pulang, kau harus bertanggung jawab memulangkan kami!! karena telah memanggil kami kesini!!! Kami bukan petarung yang akan mempertaruhkan nyawa kami hanya demi orang-orang yang tak kami kenal, kami hanya manusia biasa yang hidup demi mempertahankan diri dan orang yang kami cintai! Kutanya sekali lagi, apa kau bisa memulangkan kami?!!!" [Higiya]
Para pengawal istana dan bawahan raja diruangan itu tersentak mendengar perkataan tidak sopan yang diarahkan kepada raja mereka. Mereka maju mengangkat tombak mereka dan berniat menjatuhkan Higiya. Kesetiaan mereka terhadap kerajaan dan raja negeri ini tidak bisa dipatahkan sehingga mereka menghancurkan siapapun yang merendahkan raja, sekali pun itu adalah pahlawan.
Namun raja menghentikan mereka dengan isyarat tangannya.
"Uhm, bisakah kau tenang dan menikmatinya? " dan Seigi berusaha menenangkannya
"Diam kau!! Maniak Game! "
Hebihime Myuka, gadis itu menangis dalam pelukan Toriko. Tubuh kecilnya seperti boneka yang bersembunyi di tubuh besar berotot, Toriko. Dengan hanya melihat, yang lainnya tau bahwa mereka adalah sepasang kekasih. Mereka tidak memahami, hal yang disebut 'status' mereka sendiri. Wajar, mereka berdua bukan maniak game seperti kelompok Seigi. Mereka hanya siswa SMA yang menjalani kehidupan normal, dan aktivis.
Saat atmosfer sudah semakin berat, laki-laki yang dari tadi hanya diam merenungkan banyak hal akhirnya berbicara.
"Oi Raja! Apa kau bisa mempertimbangkan kata-katanya? "
Dan sekali lagi para ksatria pengawal raja tersentak.
~~
Jio pov
(Whoah... Aku tak percaya, kegelapan dan cahaya? Hal ini sangat aneh, dua atribut yang berkebalikan? Aku merasakan firasat aneh untuk masa depanku nanti)
Aku sibuk berpikir merenungkan data diriku yang ditampilkan di panel jendela ini. Awalnya aku tak memperdulikan ocehan mereka, Seigi dan dua wanitanya. Mereka hanya berpikir bahwa dunia ini hanyalah game, kurasa itulah efek menjadi seorang gamer tanpa memahami kenyataan. Aku juga gamer, tapi aku tak separah dia.
Aku mengambil acuh saat mendengar tangisan si gadis boneka Hebihime Myuka, kenapa aku memanggilnya begitu? Krena menurutku ia memang imut seperti boneka.
"Hei raja! Bagaimana cara kami bisa pulang, kau harus bertanggung jawab memulangkan kami!! karena telah memanggil kami kesini!!! Kami bukan petarung yang akan mempertaruhkan nyawa kami hanya demi orang-orang yang tak kami kenal, kami hanya manusia biasa yang hidup demi mempertahankan diri dan orang yang kami cintai! Kutanya sekali lagi, apa kau bisa memulangkan kami?!!!" [Higiya]
Itu..., pernyataan dan pertanyaan yang bagus. Kupikir ia hanyalah otak-otot. Aku berpikir kira-kira apa jawaban raja. Aku sudah yakin ia takkan mampu untuk memulangkan kami. Dan aku juga, ingin menikmati dunia ini sesaat. Tapi menjadi Pahlawan yang slalu dipuji di percaya dan dikagumi sama sekali bukan keinginanku. Ah, aku jadi ingat dengan Rafa Naulan, ia bahkan sudah lelah dengan hal seperti itu. Aku sama sekali tidak ingin sepertinya.
Baiklah aku akan membantu si otot ini.
"Oi Raja! Apa kau bisa mempertimbangkan kata-katanya? "
~
Taak
Ksatria di belakang raja itu menghentakkan tombaknya, ada apa? Apa dia marah karena aku memanggil rajanya dengan tidak sopan. Yah biarlah, aku hanya ingin raja itu bertanggung jawab.
"Hm... Saya, tidak... kami mohon maaf wahai Pahlawan. Kami tidak bisa memulangkan anda semua, bahkan untuk pemanggilan... Kami sudah menggunakan sihir gabungan dari 50 penyihir tinggi kerajaan. Dan kami belum menemukan cara untuk memulangkan para pahlawan. Saya... mohon maaf " [Robert]
(Sudah kuduga)
"Jadi kalian hanya tau cara membawa kami kemari tanpa tau cara memulangkan kami?!!!! "
Bruak
"Dasar Bodoh!!!"
Tepat setelah aku mengucapkan kalimatku, si otot itu langsung melontarkan kata kotornya...
( Oi! Kau hampir menghancurkan mejanya)
Aku ingin memperingatinya.
Si otot ini berdiri dan meluapkan emosinya pada raja yang duduk diam sambil menahan ksatrianya bergerak. Dan si gadis boneka masih menangis menyembunyikan wajah dibalik baju belakang si otot.
Tekanan udara jadi terasa semakin kuat, apa perlu aku cairkan?
"... Tapi ada cara lain, di wilayah Iblis terdapat peralatan-peralatan sihir tingkat tinggi dan perkamen-perkamen kuno. Ada kemungkinan kita bisa mendapatkannya dan membuka jalan bagi kalian untuk pulang. " [Robert]
Uhm, ia sudah duluan bicara.
“... Dan itu akan menjadi hubungan kerjasama yang baik, Kerajaan kami akan terselamatkan dari ancaman iblis, dan kalian juga dapat pulang ketempat asal kalian.” Lanjutnya.
(Siapa yang menjebak kami ke dunia ini??)
Aku ingin mengatakannya saat emosiku sendiri sudah mulai memuncak. Mereka seenaknya menjebak kami ke dunia ini, lalu memaksa kami untuk bekerja dengan mereka. Jaminan bagi kami untuk pulang adalah hanya pada perkamen sihir yang dimiliki oleh kerajaan iblis, yang belum pasti kebenarannya. Nasib kami memang burur.
"Pada akhirnya kami harus melawan ras Iblis, untuk dapat pulang. " kata Higiya dengan nada suram.
"Tidak ada pilihan lain, pahlawan."
Tampilan si otot semakin suram. Aku tau apa yang di pikirkan olehnya, tapi aku tak dapat memahamj perasaannya, ia kuat untuk apa takut? Oh, mungkinkah karena si gadis boneka? Ya itu pasti, perasaan ingin melindungi orang yang di cintai. Aku tak dapat membayangkan apa yang terjadi padanya jika gadis itu menghianatinya. Itu pasti sakit sekali.
"...hiks... Hiks" dan gadis boneka itu tidak berhenti menangis. Ia benar-benar anak yang cengeng.
"Myuka, kita pasti akan baik-baik saja percayalah padaku. Kita akan tetap hidup. " Higiya berusaha untuk menenangkannya, sebagai kekasihnya.
"Un... Ya, "
Dari yang terlihat, cinta diantara mereka berdua begitu besar, tapi itu belum semuanya. Kehidupan mereka sebelumnya hanyalah kehidupan anak sekolahan yang damai tanpa pernah mempertaruhkan nyawa sekalipun. Namun sekarang tidak, mulai saat ini cinta mereka benar-benar akan diuji dengan nyawa sebagai taruhannya. Aku tidak sabar melihat.
"Okey, jadi bagaimana dengan tempat tinggal kami? " aku menyanyakan kepada raja itu tentang dimana rumah kami mulai sekarang.
Tentunya tempat tinggal adalah hal yang utama. Jika ada pelatihan tempur nantinya ada kemungkinan bahwa kami akan tinggal di kerajaan. Tapi aku tak bisa menganggap akan seperti itu.
"Hm... Trimakasih sudah bertanya. Anda semua akan tinggal di asrama kerajaan dan akan mengikuti pelatihan mulai besok. Silakan nikmati penyesuau diri anda di kerajaan untuk satu hari ini" [Robert]
Oh, jadi ternyata memang di kerajaan, tebakanku benar... baiklah aku akan berkeliling untuk satu hari ini. Mencari informasi tentang dunia ini adalah hal pertama yang harus kulakukan.
...........
Dan untuk beberapa menit ruangan ini senyap, termenung? Bahkan Seigi dan wanitanya.
"Jadi... Bisakah kami menuju kamar kami sekarang? "
Setelah itu sang Putri pun mengantarkan kami ke kamar masing-masing.
"Hm.... Saatnya berkeliling... "
Pov end
~~~
Note :
HP = point darah / daya hidup / nyawa.
•MP = point mana / daya sihir
•SP = point stamina / tenaga
•Fisik = Tingkat kemampuan atau kekuatan fisik seseorang
•Sihir = Tingkat atau level kemampuan sihir seseorang
......
Tbc.
Advertisement
- In Serial51 Chapters
Liars Called
Faerie-tale creatures return, kidnapping humans from their homes and putting them back in a world gone mad. They’re given “gifts”. Some become giants, others knights, and stealthy killers. They fight each other and magical beasts for resources and power. Lance is one of those taken his home in the middle of the night. Mysteries are dangled in front of him like a lure. Everything has a price and anything can be bought. He struggles to retain his humanity, survive, and unravel the secrets of his fantasy ravaged hometown.
8 149 - In Serial59 Chapters
The Immortalai
A race of people have appeared on the planet through unknown means, they are confused and wary of those around them what will they build or what will they destroy.
8 96 - In Serial190 Chapters
Spot of Mummery: Tales of the Bard Technologist
-Webfiction/RolePlay set in the FFXIV MMORPG world of Hydaelyn- In ancient times, Amon was an infamous, immortal Technologist - one of the legends of the late Allagan Empire. However, when calamity strikes his civilization, he's forced to place himself and the remaining Allagans into a time-locked sleep in order to survive. Fast forward many ages later when Amon and his people awaken once more. The world has drastically changed, and his kind is now deemed a threat. The heroic Alliance responded by sending a raid to eradicate the last Allagans, where Amon was ultimately defeated ...or so the world thought. Through his ingenuity and aetheric technology, Amon manged to cheat death. Only, things didn't quite work out the way he planned. Stripped of his magic and technological resources, Amon now takes on the guise of a bard as he struggles to build a new life in a time long after the fall of his empire. But, should the people of this modern time discover who Amon once was, he fears they would put an end to the bard technologist's tale. I've been writing Spot of Mummery since 2018, so there's quite a backlog of story to post! This story was also written before the changes made to lore released in the Endwalker expansion (December 2021). I will address these changes eventually, but only in later chapters - ones written after the expansion came out. I hope that you enjoy and look forward to hearing your thoughts! Interested in seeing more about Amon? Main site: Spot of Mummery Twitter: https://twitter.com/SpotOfMummery
8 248 - In Serial326 Chapters
World of Alvarra: Rise of the Vampire Lord
Van was born a dhampir with memories of past lives that plague him. If he does not overcome them, he may face a slow descent into insanity. Growing up in a world where the memories of his past lives, clash with the truth of this strange new world. A world where women outnumber men to a large margin and are in control. Filled with magic, ki, aura, and creatures from other dimensions trying to break into his world to devour it. Will Van survive and thrive and make sense of it all? This is a story where I’m hoping to take some things and put them on its head. Everyone has heard of isekai about now, but has anyone ever really contemplated what it would be like to have voices, visions, or archaic ideas and views swim around a person's mind? We also hear about how the mc’s always gets the harem. But what if that's because there are more women than men and women are somewhat biologically different then the women we know from our world. Imagine a society where anyone can become strong and since there are more women than men, there are more stronger women than stronger men and now apply medieval history and a view that men are lower than women because the goddess made women in her image. And what if, the mc isn’t the only one with memories of past lives, and he meets some people who have been driven insane because of it? This is my first time writing a book and showing it to potential thousands of people. I won’t promise that my work will be good right off the bat. But I'm hoping that, with enough constructive criticism, I can provide an interesting read for all comers and improve to match and exceed the expectations put on me. The image used above does not belong to me. Warning! There is blood, gore, sex, and rape!(not anymore...) I may not be a good writer yet, but I will try to give a more realistic and authentic view of this world. This world and what you know of it will be of the view of the mc. So if something does not make sense to you, it probably does not to the mc ethier. Finally. For the sex or smut, scenes. I will hide them under spoiler. But you should not have to worry about it until somewhere around chapter nineteen or twenty, so if you don’t want to continue reading a book with sex, stop there. I will also be putting an NSFW sign in the chapter heading to warn people ahead of time. (all sex scenes will now be moved to my Patreon and scribblehub.) Thank you for reading and please help me become the writer I am hoping to be as well as the writer you all deserve to read from.
8 492 - In Serial10 Chapters
Sick - An Irondad Story
"I looked over at my usually gallant father, who had dried tears streaking his face. I felt awful, not because I was in pain, but because I made my father heartbroken. I never wanted him to feel this pain." Or, Peter's battle with a terminal illness that will destroy so much more than himself. This was a school project, so I had to cut some real MCU things out, but other then that the names stay the same. 06/20/2022 AN: Hey guys. This story is five years old at this point. That's pretty crazy. While I have moved on to other fandoms in that time, it's great to see people interacting with this. I'm not sure how well it holds up, especially with Creep by Radiohead being in it (idk what I was thinking lmfaoo), but I'm glad to see that some people still enjoy it. Have a good one. :)
8 254 - In Serial7 Chapters
Ruthless➪Sigtryggr
A bastard princess, named, Aethelhid. Daughter of Lady Aethelfaed...Daughter of Erik, Whome is now dead. The bastard Princess Aethelhild, needs to find discover her own Destiny. As she discovers a dane near by, Things start to not come in hand.
8 71

